31

316 42 4
                                    

Sekarang kandungan Lili berusia empat bulan perutnya pun sudah mulai membuncit Lili mengusap-usap perutnya yang saat ini duduk dikamar.

Beberapa bulan belakanggan ini hidupnya bersama Hao tenang-tenang saja tanpa ada gangguan putri niang pun sudah mendapat ancaman dari kaisar Fang agar berhenti berharap jika tidak akan terkena hukuman.

Jendral xing? Entahlah kemana orang itu beberapa bulan ini mungkin telah kembali ke kekaisaran yu.

Hao sekarang sedang pergi kebeberapa tokoh terdekat miliknya untuk mengecek kestabilan disana takutnya ada yang bermasalah.

Lili mungkin terbiasa berada dikamar sedari dulu sebelum sembuh membuatnya jadi bermalas-malasan ditambah hormon kehamilannya pun membuatnya semakin menjadi makin malas.

Waktu makan siang tiba tiba-tiba Lili menginginkan makan sambil disuapi oleh Hao.

"Seperti nya enak makan ditokoh Hao sambil melihat orang berlalu lalang" batin Lili membayangkan.

Dengan perlahan Lili berjalan keluar mencari pengawal, tak jauh dari pintu kamarnya dibelokkan sudut ruang seorang pengawal sedang berjaga disana.

"Pengawal bisakah kamu mengantarku kesuamiku aku ingin ketokohnya" kata Lili.

Dengan patuh pengawal itu mengangguk tegas.

"Baik nona saya akan menunggu diluar sambil menyiapkan kereta untuk anda" kata pengawal itu keluar.

Lili kembali kekamar bersiap dan tanpa lama keluar menaiki kereta kuda untuk mengantarnya ke tokoh Hao.

Hao memang tak pernah melarangnya keluar kediaman dengan syarat harus membawa kurang lebih lima pengawal untuk mengikutinya dan Lili tanpa keberatan mengyetujui itu.

Diperjalanan Lili sesekali menyingkap jendela kereta melihat keadaan diperjalanan nya.

Dia senang disini banyak orang yang ramah bahkan sampai anak kecilpun ada yang sampai melambaikan tangan kearahnya senang.

Ada hampir satu jam Lili pun akhirnya sampai ditujuan para pengawal dan pelayan disana sudah hapal wajah nyonya mereka jadi dengan senyum ramah mereka menyambut kedatangan Lili.

"Mari saya antar nyonya" kata salah seorang pelayan menawarkan diri mengantar Lili keruangan Hao.

"Em tidak perlu aku bisa sendiri" kata Lili menolak halus tersenyum sopan.

Pelayan itupun mengiyakan dan membalas senyuman tak kalah ramahnya mempersilahkan.

Tok' Tok' Tok'

Lili mengetuk pintu yang tertutup rapat itu, Hao yang mendengar itu membuyarkan perkerjaannya.

"Masuk" katanya datar.

Ceklek!

"Suami ku sangat sibuk yah?" kata Lili membuka setengah pintu memperlihatkan setengah tubuhnya menunggu tanggapan Hao.

Sadar itu adalah kelakuan istrinya Hao yang tadinya berwajah datar kini menerbitkan senyum dibibirnya.

"Kenapa hanya dipintu sini masuk!" kata Hao masih duduk bersila.

Lili hanya menyengir masuk perlahan dia tak berani melangkah cepat takut anak yang ada di perutnya kenapa kenapa.

"Duduk sini" kata Hao saat Lili dekat dengan nya menepuk kakinya yang duduk bersilang.

Dengan senang hati Lili duduk perpangku oleh Hao.

Setelah mendapat posisi nyaman untuk Lili Hao memeluk istrinya dan menaruh dagu di atas kepala sang Istri.

Zaici HuilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang