Hening setelah terjadi sebuah ciuman yang penuh emosi itu mulut kedua nya seakan terkunci dengan pemikiran masing - masing yang masih tergiang.Tidak ada yang memulai pembicaran seakan membisu.
Nafas Lili mulai lebih baik kulitnyapun kembali bercahaya.
Didekapnya erat Lili dihirup wangi tubuh itu dalam dalam memberi ketenangan akan kegundaan hati Hao.
"Lili ! Apa yang sebelumnya terjadi"
Seru Hao membuka pembicaraan dengan bertanya secara perlahan dan terdengan amat lembut.
Mendengar pertanyaan dari Hao membuat Lili kembali memilirkan kilasan memori itu.
Merasa Lili tidak memberi jawaban dilihatnya wanita itu ternyata Lili sedang melamun.
"Apa yang kau pikirkan?"
Tanya mengalihkan pemikiran Lili.
"Tidak apa"
"Sudah lah! Lupakan pertanyaanku jika itu menganggu"
"Besok kita akan menikah" ucap Hao tegas.
"Ta tapi_
" sudah jangan membantah ikuti saja apa yang aku mau"
"Sekarang istirahat lah" tambahnya.
Lili tidak bisa membantah akhirnya menuruti semua kemauan Hao tanpa digugat.
_______________________________________
Malam tiba dibukanya kedua mata dilihatnya dekapan itu masih terjaga tanpa melepaskan seakan takut kehilangan.
Lili terdiam benarkah Hao akan menikahinya esok?
Apa tidak terlalu buru-buru Lili tidak meragukan perasaan Hao namun dia meragukan dirinya sendiri, Lili merasa sedih bagaimana ia menikah berdiri saja tak mampu.
Ditolehnya kearah Hao yang tertidur tampan sangat tampan dan pria itulah yang membuat Lili bahagia belakang ini meski masih terbilang baru tapi Lili juga tak ingin sampai kehilangan Hao.
Tiba-tiba
"Hakkcuh"
Lili bersih untung ia memiliki reflek yang baik kalau tidak bisa-bisa ludahnya muncrat kewajah Hao yang berakibat membuat Hao marah walau itu belum pasti tapi siapa yang tahu akan kejadian kedepan.
"Hehe"
Hao terkekeh pelan dengan mata yang masih terpejam. Lili memandang heran apa Hao telah bangun?
"Hao?"
"Jangan membuat ku marah" ujar Hao datar senyum tipis itu langsung hilang.
"Sayang"
"Heeem"
Terlihat mata itu terbuka membalas pandangan Lili.
"Iya! Kenapa?"tanya Hao mendekat kan kedua kepala mereka yang sempat menjauh.
Melihat ada yang tidak beres dengan Lili Hao pun bertanya.
" ada apa sayang? "
"Aku takut" sahut Lili lirih dengan mata berkaca-kaca.
"Takut apa?"
Hao bertanya dengan hati-hati."Apa tidak terlalu cepat untuk kamu menikahiku??"
Akhirnya pertanyaan itu keluar dari bibirnya.
"Kenapa kau tak mau?_
" tidak buka begitu" potong Lili cepat "a aku takut membuat mu malu menikahi wanita lumpuh seperti ku" tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaici Huilai
FantasyJia Li atau di sapa Lili gadis indonesia pencinta novel fantasi , ada saja cerita yang di bacanya tanpa rasa bosan. Lili bisa di bilang ia gadis yang pemalu tapi di balik itu semua tidak ada yang tahu apa saja yang dipikirkannya saat melihat pria t...