Chapter 5 - Mari Kita Masak

472 55 2
                                    

Keluarga Mahendra kini masih berada di rumah mewah Sultan Kylie. Ya, mereka emang sengaja nginep beberapa hari di sana, dan untungnya Kylie dan Soya gak gitu masalahin.

Kalau kemarin kemarin anak anak Mahendra cuma leha leha doang, maka beda untuk hari ini. Si trio Kwek Kwek itu berencana untuk masak bareng.

Berawal dari Hasan yang habis nonton Drama Korea dan--secara gak sengaja-- ngelihat ada makanan enak terpampang di layar televisi yang menayangkan film dari negeri ginseng, membuat mereka penasaran dengan rasa makanan tersebut.

"Masak apa hari ini kita, San?" tanya Leo sambil menyiapkan alat alat tempur di dalam dapur, ya apalagi kalau bukan panci dan antek anteknya itu?

"Gimana kalau tteobokki aja? Kayaknya enak tuh," saran Hasan, membuat Leo mengernyitkan keningnya.

"Hah?! Tahu bulat?" Yang Leo denger itu tahu bulat, ya wassalam.

Felix menepuk jidatnya. "Bukan tahu bulat, Abangku yang lucu... Itu namanya kobokan!" koreksi Felix, yang ternyata juga salah.

"Ih!! Bukan! Namanya tuh tteobokki!" koreksi Hasan sambil cemberut. Sok sok-an imut.

Leo dan Felix serempak memasang wajah jijik.

"Kalian jahat sama Hasan. Sakit hati Hasan ini... Hiks." Dan Hasan memulai pagi hari yang rusuh itu dengan drama picisan ala ala drama Korea.

Sekali lagi, Leo dan Felix cuma bisa masang wajah jijik.

"Oke! Oke! Jangan pada drama pagi pagi! Mending kita langsung eksekusi!" lerai Leo, sebelum terjadi perkelahian antar Musang dan Anak Ayam.

Leo membuka Google untuk nge-search resep tteobokki, sedangkan dua curut itu malah asik mainin plastik yang ditarik tarik, terus jadi panjang banget. Gabut emang.

"Oke. Gue udah ngerti," ucap Leo sambil mengambil beras ukuran kecil, dan kemudian dia masukin ke dalam wadah.

Ya, Leo gak punya kue berasnya atau yang sering disebut sebagai tteok, jadi mau gak mau Leo harus bikin secara manual.

Beras ukuran kecil itu dibejek bejek sampai jadi butiran butiran debu, terus dicampur sama tepung dan air. Dan terakhir dibentuk. Cukup lama sih prosesnya, tapi Leo menikmati setiap proses memasak itu.

Beralih ke dua curut kembar di belakang sana. Mereka berdua kelihatan lagi nyampurin gula sama kecap, lalu ditambah sedikit gula merah dan juga potongan buah pisang. Jangan lupa sama beberapa bungkus saos sabana beserta boncabe yang dimasukin ke dalam sana. Ya, terserah mereka aja lah, mau ngapain.

"San, enak gak rasanya?" tanya Felix sambil menyiapkan sesendok hasil eksperimen mereka berdua ke dalam mulut Hasan.

Hasan tadi udah mengorbankan diri untuk mencoba hasil dari masakan mereka berdua. Ya, siapa tahu aja, masakan yang kelewat absurd itu ternyata rasanya enak? Siapa tahu.

Hasan tampak mengunyah makanan tersebut dengan mata merem melek gak jelas sambil sesekali joget lagu Side Effects.

"Uwaah... Rasanya enak! Gue sampai mau pingsan aja rasanya!" jawab Hasan, udah kayak orang antara sadar atau enggak.

Felix mengangguk, lalu ikutan makan hasil eksperimen mereka.

Dan sama seperti Hasan, Felix juga langsung merem melek gak keruan. Antara nahan rasa pedes dari boncabe dan saos sabana di dalam campuran tersebut, sama nahan rasa manis yang gak keruan dari gula merah, kecap, dan gula biasa.

Leo yang lagi masak kelihatannya gak menyadari kalau adik adiknya lagi mabok karena kebanyakan makan campuran bahan masak amburadul. Si sulung itu masuk asik sama dunianya sendiri.

Perfect Family [DanceRacha]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang