BAB 46

236 9 2
                                    


"Lo lagi?!." ucap Aulia dengan tatapan tidak suka.

"Kenalin gua Aldebaran." ucap cowo itu sambil menjulurkan tangan nya. Bukan nya menjawab, Aulia malah menatap Aldebaran dingin dan langsung pergi begitu saja dari hadapan Aldebaran.

"Gua pasti bisa dapetin hati lo Aulia." batin Aldebaran.

Tiba tiba dari belakang ada dua orang cowo yang menepuk bahu Aldebaran, sontak Al langsung menoleh ke belakang.

"Jangan pernah lo ganggu dia, dia udah ada yang punya jadi lo jangan pernah macem macem." ucap salah satu dari dua cowo tadi. Setelah mengucapkan itu mereka langsung pergi meninggalkan Aldebaran yang masih bergelut dengan pikiran nya sendiri.

"Jadi ini alasan nya kenapa lo selalu ngehindarin gua? ga jadi pacar gapapa deh, yang penting bisa jadi sahabat." ucap Aldebaran sambil menatap kosong ke depan.

Kini Aulia kembali ke lorong berbagai snack. Aulia melihat Lida masih sibuk memilih berbagai snack untuk cemilan nya di rumah.

"Ini atau ini ya." ucap Lida yang masih bimbang untuk memilih potato atau taro.

"Hm taro aja dah." putus Lida. Lalu dia memasukkan Taro ke dalam troli belanjaan nya dan mengembalikan potato ke tempat semula.

"Gimana udah selesai milih snack nya?." tanya Aulia.

"Belum ni, masih kurang."

"Masih kurang lo bilang? heh ini troli lo udah hampir penuh." kata Aulia yang menatap Lida kesal.

Lida hanya memamerkan giginya sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Iya deh iya, udah deh segini aja."

"Good gril."

Lida menatap tangan Aulia yang tidak membawa apa apa, padahal tadi pamit nya mau beli ice cream.

"Ice cream lo mana?." tanya Lida heran.

"Ga jadi, udah ga mood gua." jawab Aulia.

"Kenapa lo?."

"Gapapa, lo udah kan belanja nya? yok kita pulang."

"Lah lo ga beli apa apa?." tanya Lida.

"Ga."

"Terus nanti?."

"Minta snack punya lo."

"Yeee sianyinggg." umpat Lida sambil menimpuk kepala Aulia menggunakan taro yang tadi terakhir di pilih nya.

"Yaudah ayo pulang." ajak Aulia sambil menarik tangan Lida.

"Iya iya ah bawel."

Sesampai nya di rumah Aulia, mereka langsung duduk santai sambil menonton film kesukaan mereka. Tapi tiba tiba ada nada dering telepon yang masuk, dan ternyata berasal dari hp Aulia.

"Siapa li?." tanya Lida.

"Galang." jawab Aulia sambil senyum senyum sendiri.

"Yaudah sono angkat cepetan."

Akhirnya Aulia memilih untuk ke balkon kamarnya kemudian mengangkat telepon dari Galang.

"Selamat siang cantik." ucap Galang di seberang sana.

"Siang juga ganteng."

"Gimana kabarnya?." tanya Galang.

"Alhamdulillah baik, kamu?."

"Baik juga, kangen ga ni?."

"Kangen ga? kangen ga? kangen lah masa engga."

"Seperti kenal sama nadanya."

"Iya itu kan sound tiktok yang panik ga."

"Oh iya iya." balas Galang sambil ketawa.

"Lang, kita LDR ada untung nya juga ya." kata Aulia tersenyum.

"Maksutnya?."

"Iya, untung karena kamu jadi romantis."

"Iya lah harus romantis aku ga mau pacar aku yang satu ini di rebut sama cowo lain."

"Eh iya btw ada yang deketin aku lang." ungkap Aulia.

"Siapa?." tanya Galang dengan nada dingin.

"Aldebaran." balas nya.

"Bilang sama dia."

"Bilang apa?." tanya Aulia sambil mengangkat sebelah alis nya.

"Gua udah punya pacar, kalo lu mau rebut gua dari dia lu di suruh lawan dia dulu." kata Galang.

"Ayay siap kapten ku yang ganteng."

Galang langsung tertawa ketika mendengar Aulia mengucapkan kata kata kapten.

"STOP JANGAN KETAWA!!!." bentak Aulia.

Sontak Galang pun langsung menghentikan tawa nya.

"Kenapa?." tanya Galang.

"Karena kalau kamu ketawa terus bikin aku tambah cinta sama kamu."

"Gembel terus, aku tutup dulu ya telepon nya." ucap Galang.

"Iya."

"I love you ibu negara."

"I love you too kapten."

Sambungan telepon terputus, ada perasaan lega sekaligus was was yang mereka rasakan. Lega karena bisa menjalani LDR walaupun susah dan was was ketika salah satu di antara mereka banyak yang suka.
______________________________________
Bersambung...

Couple Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang