BAB 51 END

606 20 3
                                    

JANGAN LUPA TABURI BINTANG YA?

______________________________________
Semua orang masih menunggu kabar keadaan Galang di depan UGD.

"Ma Aulia ta-kut Ga-lang kenapa napa." ucap Aulia yang terbata bata karena sedari tadi terus meneteskan air matanya.

"Percaya sama mama, Galang pasti baik baik saja." ujar mama nya menenangkan.

Aulia hanya mengangguk, padahal jauh di dalam lubuk hati nya dia sangat khawatir dengan keadaan Galang. Apa mungkin Galang akan meninggalkan nya untuk selamanya?

Ceklek!

Pintu UGD pun terbuka. Menampak kan dokter yang baru saja menangani Galang.

"Gimana keadaan anak saya dok." tanya mama Galang dengan raut khawatir dengan raut khawatir nya.

Dokter yang menangani Galang menghela nafas panjang.

"Gimana keadaan nya dok, kenapa dokter diam?!" emosi Vino karena belum ada jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan mama nya Galang.

Dokter pun menggeleng.

"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan berkehendak lain. Nyawa Galang tidak bisa di selamatkan."

Setelah mendengar kabar dari dokter, Aulia jatuh pingsan di pelukan mama nya.

"Li bangun li." ucap mama nya sambil menepuk nepuk pipi Aulia.

"Kita bawa ke ruang rawat ma." ajak Rio.

Aulia pun di bawa oleh Rio, Lida dan juga mama nya.

Vino mengguncang bahu dokter dengan mata yang sudah memerah.

"COBA PERIKSA LAGI BANGSAT! TEMEN GUA KUAT DIA GA BAKALAN MATI!" murka Vino.

"Maaf tapi kami sudah melakukan yang terbaik, saya permisi." dokter itu pun berlalu dari hadapan Calvin dan juga Vino.

"ARGHH!" teriak Vino sambil menjambak rambut nya.

Sedangkan Calvin menatap nanar ruang UGD tersebut. Tanpa sadar Calvin meneteskan Air matanya.

"Gilak lo berhasil bikin gua jadi orang cengeng lang!" batin Calvin.

"Mengapa kamu meninggalkan mama secepat ini nak?" lirih mama Galang.

****
Aulia masih belum sadarkan diri. Terpancar raut khawatir dari mama dan abang nya.

"Pasti Aulia shock sekali mendengar kabar meninggalnya Galang." tebak Lida dengan raut sendu.

"Pasti lid, apalagi hari ini hari pernikahan nya. Tapi malah apa yang terjadi? calon suami nya pergi meninggalkan Aulia untuk selamanya." sahut mama nya sambil menatap nanar anak nya.

Rio memegang bahu mama nya "Rio yakin Aulia pasti kuat ma."

Mama nya pun hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit Aulia pingsan, sekarang dia sudah sadarkan diri. Rio yang tak sengaja memperhatikan Aulia pun akhirnya tersenyum.

"Aulia sudah sadar ma, lid."

"Aulia mau ketemu Galang." lirih Aulia dengan suara parau nya.

Ketika Aulia bangkit dari bankar nya, Rio langsung mencegah Aulia.

"Lo disini dulu ya, sampai lo enakan." ucap Rio.

Aulia menggeleng.

"Gua mau ketemu dia untuk yang terakhir kali nya bang."

"Yaudah iya."

Sesampainya di UGD, Aulia melihat jasad Galang yang sudah terbujur kaku di atas bankar rumah sakit.

Aulia membelai wajah pucat Galang. Air mata Aulia kembali menetes, lebih deras.

"Lang, takdir jahat ya?" tanya Aulia pada Galang dengan bibir bergetar.

"Takdir jahat banget, kenapa takdir misahin kita kayak gini? aku kira kita bakal hidup bahagia sampai tua nanti. Tapi ternyata? kamu lebih dulu pulang ke tuhan." ujar nya.

Vino dan Calvin menghampiri Aulia yang masih berada di samping bankar Galang.

"Lang gua ga nyangka lo bakal pergi secepat ini, gua bersaksi bahwa lo adalah ora baik." ucap Vino sambil mengusap air mata nya.

Mata Calvin memerah karena sedari tadi dia menangis, "Walaupun dingin lo tetap temen gua lang, gua bangga punya teman seperti lo walaupun kadang kadang nyebelin tapi gua sayang sama lo lang. Lo pasti jijik denger apa yang gua bilang barusan, sama gua juga jijik sebenernya." ucap Calvin tertawa kecil walaupun di dalam hati nya dia menangis.

Sekarang giliran mama Galang yang maju di dekat bankar Galang.

"Mama sekarang sendirian lagi nak, mama ngga nyangka kamu bakal ninggalin mama secepat ini. Ternyata kematian lebih dulu menghampiri mu." ucap mama nya dengan Air mata yang terus mengalir.

______________________________________
Siang hari ini, Galang akan di makam kan. Suara tangis terus terdengar dari orang orang terdekat nya.

Setelah selesai di makamkan, Aulia beserta yang lain duduk di samping makam Galang.

Aulia tersenyum memandang batu nisan Galang. sekarang nama Galang sudah tercantum di nisan.

Tidak ada senyum manis yang selalu terpancar, tidak ada lagi sifat dingin nya, tidak ada lagi tawa nya, tidak ada lagi Galang yang menggoda nya. Galang nya sudah pergi untuk selama nya.

"Terimakasih sudah menjadi kekasih yang baik." ucap nya dengan mata sembab.

"Semoga tenang di alam sana nak, mama yakin kamu akan mendapat tempat terbaik di sisi nya." ucap mama Galang sambil meneteskan Air mata nya.

Selamat jalan sayangku.

Selamat jalan putra satu satu nya mama.

Selamat jalan manusia dingin.

Selamat jalan teman terdingin yang pernah gua kenal.

                           -TAMAT-

______________________________________
Terimkasih yang sudah setia menunggu cerita ini sampai selesai.

Sayang banyak banyak buat kalian♡

Satu kata untuk

Galang

Aulia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Couple Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang