Kini Galang sedang berkumpul dengan teman teman SMA nya, tentu saja dengan Aulia yang selalu ada di samping nya.
"Yang mau nikah mah nempel terus." canda Calvin.
Galang menatap tajam Calvin, "Iri bilang bos!"
"Udah ah kok kalian malah berantem, gua sama Galang kesini tu mau ngasih undangan." ungkap Aulia sambil mengeluarkan undangan dari dalam tas nya.
"Kalian bener bener mau nikah?" tanya Vino yang masih penasaran, apakah benar sahabat nya yang satu ini akan melepas masa lajang nya?
"Ngga, gua nikah boongan!" kesal Galang.
Mata Vino melotot, "Astaga Galang! inget lang, nikah tu bukan buat main main. Malah kalau bisa mah nikah itu untuk sekali seumur hidup." nasehat Vino sok bijak.
"Ya gua nikah beneran lah Vino, masa iya gua nikahin anak orang boongan! bisa bisa gua di gorok sama orang tua nya."
"Oke oke tapi..."
"Tapi apa?!" tanya Aulia sedikit ngegas.
Kuping Calvin sudah panas mendengar mereka adu mulut, "Udah heh, kenapa kalian jadi berantem? inget kalian tu udah kuliah, bukan anak SMA lagi."
Galang menepuk bahu Calvin.
"Lo salah makan apa gimana? tapi gapapa gua salut sama lo."
"Lah gua salah lang?" tanya Calvin bingung.
"Tumben otak lo jalan." ungkap Galang yang menusuk hati Calvin.
DRTDRT
Tiba tiba ada suara getaran hp. Sontak hal itu langsung memberhentikan obrolan mereka.
"Hp siapa tu yang bunyi?." tanya Galang.
Aulia mengeluarkan hp nya, semua orang langsung menoleh ke arah Aulia yang seolah menanyakan siapa yang nelfon.
"Cowo aneh." ungkap Aulia yang seolah tau apa maksut dari tatapan para sabahat nya.
Alis Galang mengkerut, "Cowo aneh? siapa?."
"Aldebaran."
"Angkat tapi di loundspeaker."
Aulia mengangguk kemudian mengangkat telpon tersebut.
"Halo?." ucap Aldebaran di sebrang sana.
"Kenapa?" tanya Aulia.
"Lo sibuk ngga hari ini? kita luch bareng yuk?" ajak Aldebaran.
"Gass lah mau luch dimana?"
Tidak, itu bukan suara Aulia melainkan itu suara Galang. Calon suami nya.
"Eh maaf ini siapa? Aulia nya mana?" tanya Aldebaran khawatir.
"Lo pingin tau gua siapa?" tanya Galang sambil melirik Aulia.
"Iya siapa?"
"Gua calon suami nya."
"Oh oke maaf kalau begitu."
Tut.
Sambungan telpon terputus. Galang tersenyum miring.
"Dia sering nelpon kamu?" tanya Galang menginterogasi.
"Ngga sering sih. Dia katanya juga mau jadi sahabat aku." ungkap Aulia.
"Terus kamu iyain?"
Aulia menggeleng.
"Good girl." ucap Galang sambil mengacungkan jempol nya.
Ekhem!
"Jangan lupa di sini masih ada orang." sindir Calvin.
"Serasa dunia milik berdua." kata Vino.
"Diem lo semua!" kesal Galang.
"Si bos lagi cembukur tu vin." ejek Calvin.
"Cembukur apaan?" tanya Vino bingung.
"Cemburu tolol." ungkap Calvin.
"Ya mana saya tahu saya kan ikan." kata Vino.
Aulia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabat calon suami nya itu.
"Pulang aja yuk li, di sini banyak setan nya!" ajak Galang sambil melirik kedua sahabat konyol nya itu.
"Iya ayok."
Galang dan Aulia memutuskan untuk pulang saja, daripada di ganggu sama dua curut.
"Udah sampai nih, kamu ngga mau turun?" tanya Galang sambil menahan senyum nya.
"Eh u-udah sampai, turun lah masa engga."
Cukup! Galang tidak kuat untuk menahan senyum nya. Galang tersenyum tulus, seperti senyuman yang di lihat kan kepada sang mama.
"Jangan senyum kek gitu!" larang Aulia.
Galang mengangkat satu alis nya, "Kenapa?"
"Nanti kalau aku tambah cinta gimana?"
Galang terkekeh.
"Udah bisa ngegombal ni sekarang?" tanya Galang dengan senyum yang masih mengembang.
"Ih ngga gombal, itu kenyataan." ungkap Aulia.
"Iya deh iya."
"Eh ada nak Galang, Sini nak masuk ada yang mau mama omongin sama kalian berdua." ungkap mama nya Aulia.
Mereka berdua saling tatap, kemudian mengangguk dan langsung masuk ke rumah Aulia.
"Ada yang mau mama omongin."
"Apa ma?." tanya Aulia.
"Pernikahan kalian di adakan besok, kalian ngga usah khawatir untuk baju dan lain lain sudah mama siapkan." ungkap mama nya.
"HAH BESOK?!" kaget Galang dan Aulia serentak.
_______________________
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ice [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Galang prasetyo seorang laki laki yang memiliki sikap dingin dan tak tersentuh.dia di kenal dengan sosok yang dingin di lingkungan sekolah.tapi sikap dingin nya itu bisa meleleh karena seorang wanita yang hadir dalam hi...