“Adek... bangun...”
“Jungkook, Taehyung ayo bangun.”
Sohyun menepuk pipi ketiga anaknya itu pelan.
“Mhh Yeontan udah dikasi makan belum?” gumam Taehyung sembari berguling memunggungi Sohyun, ia memeluk Y/N erat sembari melingkarkan kakinya di pinggang kecil itu.
Sohyun terperangah, ia kembali menepuk pundak Taehyung dengan sedikit keras. “Bangun heh! Sekolah!”
“Adek... Y/N bangun ih, anak perempuan gak boleh males! Ayo bangun!” Sohyun menepuk pipi Y/N pelan, membuat gadis yang kini tengah dijadikan bantal guling oleh kakaknya itu menggeliat pelan. Sohyun yang melihat itu menghembuskan nafasnya pelan, pandangannya kini tertuju pada Jungkook, si putra bungsu yang tengah tidur dengan mulut yang terbuka lebar.
“Jungkook! Bangun sekolah!”
Sohyun melakukan hal yang serupa pada Jungkook, berharap putra bungsunya itu mau membuka matanya. Namun hasilnya nihil, pria bergigi kelinci itu hanya mengusap ujung bibirnya pelan, kemudian berbalik menghadap ke arah dinding.
“Belum bangun Ma?”
Jimin yang baru saja keluar dari kamar mandi menghampiri Sohyun.
“Belum,” jawab Sohyun sembari menghembuskan nafas jengkel. Dia sudah kehabisan akal untuk membangunkan ketiganya. Jimin tertawa, dia meraih handuk kecil yang melingkar di lehernya, lalu mengayunkan itu pada satu persatu saudaranya.
“Bangun bangun heh! Udah siang, seblaknya si Siti keburu abis ntar! Bangun!”
Y/N yang merasa terganggu mengerjapkan matanya pelan, dia menatap punggung lebar Jungkook sebentar kemudian mendongak ketika merasakan sesuatu yang berat kini melilit di pinggangnya.
“Ihh berat!!”
Y/N menggeliat, mencoba melepaskan diri dari pelukan erat Taehyung. Namun, itu justru membuat Taehyung gemas. Pria itu menggelengkan kepalanya pelan, sembari mengeratkan pelukannya.
“Lima menit,” bisiknya dengan suara serak.
“Jangan modus Alien! Buruan bangun!” Jimin yang mendengar bisikan itu kembali mengayunkan handuknya menepuk kepala Taehyung berulangkali.
“Gak bangun hitungan ketiga, gak Mama kasi uang jajan setahun!” ancam Sohyun yang mulai kesal.
“Sat–”
“Ish iya iya, ini bangun!” sungut Taehyung kesal, ia mengubah posisinya yang semula berbaring menjadi terduduk, begitupun dengan Y/N.
“Jungkook?”
“Oke buat Jungkook gak ada uang jaj–”
“Iya Ma–aduh!” Jungkook yang tidur menghadap dinding mendengus kesal ketika dahi lebarnya tak sengaja berbenturan dengan dinding.
“Pfttt haha.” Y/N tertawa, mengabaikan delikan tajam dari Jungkook.
“Kalian pulang gih sana, siap-siap di rumah sekalian ambil seragam sama yang lainnya.” ucap Sohyun sembari menatap wajah bantal anaknya satu persatu.
“Dih jorok belum mandi.”
Y/N yang mendengar celetukan Jimin menoleh, ia menatap pria itu kesal.
“Emangnya lu udah mandi?”
“Udah dong, nih nih masih basah kan.” Jimin mengacak rambutnya, membuat Taehyung mengumpat kesal ketika wajahnya terkena cipratan air yang berasal dari rambut Jimin. Dengan kesal, Taehyung meraih bantal di dekatnya lalu melemparnya pada Jimin. “Rese banget lu bantet!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother BTS
Fanfiction"Punya abang pada Bobrok semua njiirr"-Y/N FOLLOW AKUN PENULIS! Cerita belum revisi, jadi kalo misalkan banyak typo atau kesalahan lainnya. Tolong permaklumannya :) Cover by @amaleeyn 🚫PLAGIATORR MENJAUHH! 🚫 ⚠Typo Everywhere ⚠Brothership