"COKELAT MANA COKELAT?!"
Y/N yang baru saja turun dari lantai dua langsung berteriak sambil tersenyum lebar. Ia langsung berlari dan menghempaskan tubuhnya, nyempil di antara para abang yang duduk di ruang tengah.
"Buset. Berat banget lo anjer!" Jimin mendorong kepala Y/N menjauh, membuat gadis itu langsung balas memukul lengannya.
"Elu mah ah! Mana cokelat buat gue?"
Jimin melengos malas, ia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan dari adiknya.
"Bang Giii, cokelat mana cokelat?" Y/N bergelayut manja di lengan Yoongi, sesekali ia menduselkan kepalanya disana membuat Yoongi langsung menatapnya aneh. Cepat-cepat laki-laki itu menarik tangannya.
"Apaan sih, beli sendiri sono."
Y/N meniup poninya dengan kesal, resiko punya abang enggak peka. "IH YA KUDUNYA NIH YA, KALO VALDAY MAH DIBELIIN DONG!"
Yoongi bergidik, sama seperti Jimin ia mengalihkan pandangannya menatap ke arah Tv, bahkan laki-laki berwajah flat itu sedikit menggeser posisi duduknya menjauh dari sang adik, hingga Y/N yang melihatnya pun langsung tepuk jidat.
Gadis berambut tergerai sebahu itu pun beralih menatap Namjoon dan Jhope yang duduk di sofa seberang. Matanya berbinar semangat, dengan gerakan cepat gadis itu melompati meja pendek di depannya membuat semua yang melihatnya langsung melotot. Terlebih lagi kaki Y/N tidak sengaja menyenggol ujung meja saat melompat tadi hingga mengakibatkan toples kaca yang ada di atasnya langsung ingin jatuh.
"Heh bocah, lu... astaga." ujar Jhope sambil menghela nafas lega, untung saja refleksnya cukup bagus tadi. Jadi toples kesayangan mamanya itu masih aman, coba kalau tidak, Sohyun bisa ceramah tujuh hari tujuh malam.
Namun bukannya merasa bersalah, Y/N malah menengadahkan kedua tangannya pada Namjoon dan Jhope.
"Mana cokelat?""Gue tendang lu ya, cokelat mulu dari tadi." ucap Jungkook yang kebetulan baru keluar dari dapur sambil membawa sekaleng soda. Ia lalu menduduki space kosong di samping Jhope. Dia jadi ikutan gerah dengan tingkah adiknya yang dari tadi pagi menerornya hanya untuk meminta cokelat. Bayangkan saja, pagi-pagi buta, disaat tukang koran belum datang saja dia sudah bangun dan menggedor-gedor pintu seperti orang kesurupan reog, setelah di bukakan pintu taunya hanya menagih cokelat.
"Enggak baek makan cokelat, ntar gigi lu ompong. Mau?" Namjoon berujar sambil mencari remot televisi, ia lupa tadi meletakkannya dimana.
Y/N menipiskan bibirnya, ia menendang betis kanan Namjoon dengan kesal, "Gue bukan anak kecil ya!"
Namjoon pun meringis sambil memegangi kakinya. Yoongi yang melihatnya tersenyum kecil lalu menggeleng pelan. Didikannya memang tidak pernah gagal.
Y/N duduk di sebelah Jungkook, tanpa permisi ia langsung meminum soda yang baru saja dibuka oleh Abangnya. Asli, ini yang namanya gerah hati gerah body.
"HEH ANAK KODOK, PUNYA GUE ITU!" Jungkook segera merampasnya kembali. Ia memandang sengit Y/N dan dibalas tatapan yang sama oleh saudaranya itu. Tanpa lama-lama lagi, Y/N mengambil bantal sofa di sampingnya dan menggunakannya untuk memukuli Jungkook.
"Pelit lo, pelit, pelit!"
Tak mau kalah, Jungkook mengambil bantal di samping Jhope dan membalas pukulan Y/N.
"Lo nyebelin, nyebelin, nyebelin!"
Keduanya saling pukul sambil tertawa lebar, bermaksud bercanda membuat para abang gemes. Iya, gemes pengen bunuh.
"Udah heh, ntar robek!" Jhope selaku yang paling waras menghentikan keduanya. Ia menarik bantal tersebut dari tangan keduanya dan mengopernya pada Yoongi. Laki-laki bermata paling sipit itu segera menangkapnya. Tak butuh waktu lama, dia segera berganti posisi menjadi rebahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother BTS
Fanfiction"Punya abang pada Bobrok semua njiirr"-Y/N FOLLOW AKUN PENULIS! Cerita belum revisi, jadi kalo misalkan banyak typo atau kesalahan lainnya. Tolong permaklumannya :) Cover by @amaleeyn 🚫PLAGIATORR MENJAUHH! 🚫 ⚠Typo Everywhere ⚠Brothership