Chap 53

1.2K 155 26
                                    

         “Pstt!! Bang! Bangun bang!!”

        Y/N berbisik tepat di telinga Yoongi sembari menekan-nekan pipi pria itu.

“Jadi ke Mall gak?”

Yoongi yang merasa tidurnya terganggu mendengus, ia melambaikan tangannya lalu berujar lirih. “Pergi sendiri sono! Kaki tangan lu kan masih berfungsi.”

Y/N menghembuskan nafasnya, susah memang berhadapan dengan snowman.

“Ish! Mama kan nyuruhnya berdua!”

Yoongi menarik bantal, lalu menutupi kepalanya dengan kesal.

“Gak! Sono pergi sendiri.”

Ini adalah minggu kedua Yoongi setelah dia keluar dari rumah sakit. Selama di rumah pria itu terus beraktivitas seperti biasa, ya meskipun lebih banyak tidur.

Y/N yang mulai lelah memilih merebahkan dirinya ke ranjang Yoongi. Ia meraih guling yang ada di dekat pria itu lalu memeluknya erat.

“Gua tidur sini deh... Mayan kasur lu empuk.” celetuk Y/N sembari tersenyum ria. Sontak Yoongi membuka matanya, dia menendang kecil pinggang gadis itu dengan tatapan tak suka. “Ngapain lu disini? Keluar sono.”

Y/N memicingkan matanya, “Kenapa? Gak boleh?”

“Ya kaga lah, lu ngerusak sirkulasi udara di kamar gua tau gak.” ujar Yoongi yang membuat Y/N jengah. Gadis itu merentangkan tangannya lalu mengguling-gulingkan tubuhnya. Yoongi mendecak kesal ketika tangan gadis itu tak sengaja menyenggol bahunya. Ia menyingkirkan bantal yang ada di kepalanya, lalu menangkap kedua tangan Y/N.

“Lu bener-bener ya....” Yoongi kehilangan kata-katanya, dia menatap Y/N tajam kemudian menghela nafas berat. “Yaudah sana siap-siap.”

Y/N menyeringai, “NAH GITU DONG YAELAH!!”

Yoongi memutar bola matanya, ia melepas tangan kecil Y/N lalu kembali menendang pelan pinggang gadis itu. “Berisik, sono siap-siap. 5 menit belom siap gak jadi pergi.”

Y/N tersenyum, ia melompat dari kasur Yoongi lalu berlari keluar kamar. Yoongi mengubah posisinya menjadi duduk, dia mengacak rambutnya pelan lalu meraih gelas yang berisi air di atas nakas. Tidur nyenyaknya harus terganggu karena ulah gadis bar-bar itu.

“Lama-lama lu gua obral juga ke tukang loak,” gumam Yoongi sembari meletakkan gelas kosong itu kembali ke nakas. Ia berjalan ke kamar mandi, lalu membasuh dirinya tanpa perduli sang adik yang kini sedang menggerutu di ruang tengah karena bosan menungguinya.

****

“Bang Yoon!!!! Cepetannn!!!” teriak Y/N dari ruang tengah, ini sudah 20 menit dia menunggu tapi pria itu belum kunjung terlihat batang hidungnya.

“Iya, ini gua udah turun.” ucap Yoongi seraya menuruni tangga, dia menyisir rambutnya pelan sembari berlari kecil ke arah Y/N.

Y/N langsung memasang wajah nyinyir, “Yang cewe lu atau gua bang?”

“Limi minit bilim siip gii tinggil. Apaan coba, cih...”

Yoongi menulikan pendengarannya, ia melangkahkan kakinya mendekat ke arah sofa, lalu menarik tangan gadis itu untuk bangun dari duduknya.

“Udah, gak usah banyak bacot. Ayo jalan.” Y/N mendengus kesal mendengar ucapan tajam Yoongi, namun disaat bersamaan hatinya juga menghangat ketika melihat tangannya digenggam erat oleh abangnya itu. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, Y/N pun menggenggam tangan Yoongi dengan tangan kecilnya.

Brother BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang