"Abangggg!!!! Ini kaos kaki gua kemanaaaaa??"
Teriakan menggema milik princess Keluarga Kim itu menggema, membuat semua orang di mansion itu meringis."Buset, pagi - pagi gua udah denger teriakan nyai Kunti anjir. Lebih bagus kaga ada dia di rumah," ucap Taehyung pelan, lalu kembali menuangkan air di dalam teko pada gelas di sampingnya. Sohyun yang mendengar teriakan putri semata wayangnya itu menghela nafas, lantas menengok ke arah Seokjin yang terdiam sembari sesekali melihat masakannya. "Bang, kamu disini dulu ya. Mama mau liat adek tuh."
Seokjin menoleh, lantas mengangguk singkat. "Siap Ma."
Sohyun tersenyum, lalu melangkahkan tungkai kakinya menaiki tangga, dengan tujuan menemui Y/N. Pintu kamar gadis itu terbuka, membuat mata Sohyun membola, melihat pemandangan di depannya, berkacak pinggang lalu melangkah lebar mendekat pada sang putri. "Ya ampun adek, ini kenapa begini?"
Y/N menoleh, lalu mencebik kesal. "Mama, kaos kaki adek mana ya?"
"Astaga, kamu ya!"
Sohyun berjongkok, mensejajarkan diri dengan Y/N lantas mencari benda yang diincar Y/N. "Ini apa? Makanya kalo cari barang itu ya pelan - pelan, jangan asal begini. Terus, kalo udah gini, siapa yang mau beresin?""Hehe, Mama lah."
Y/N berujar polos, sembari menatap manik kelam milik Sohyun dengan penuh binaran di matanya. Sohyun membuka mulutnya, lalu kembali menutupnya rapat."Bercanda Ma, nanti ya, nanti adek beresin kalo udah pulang sekolah," ucap Y/N lalu mendudukkan diri di kasur, memakai kaos kakinya. Sohyun menghela nafas lega, lalu mendekat ke arah Y/N, mengelus kepalanya lembut sembari berkata. "Kalo kamu belum pulih bener, jangan sekolah dulu deh adek."
Y/N mendongak, menjeda aktifitasnya sejenak, menatap Sohyun penuh keyakinan lalu tertawa hingga kedua matanya menyipit. "Adek gapapa Mama."
Sohyun menatap Y/N, menarik kedua sudut bibirnya, mencetak seulas senyum manis. "Yaudah, nanti kalo ada apa - apa, kamu bilang sama Abang ya. Kalo gak, kamu bilang aja sama ChanHun, mereka sekelas sama kamu kan?"
Y/N mengangguk mengiyakan, lalu kembali memasang sebelah kaos kakinya. "Nah, udah."
"Kalo gitu, ayo ke bawah!"
Ajak Sohyun, lalu berjalan mendahului Y/N, membuat Y/N terdiam sembari memandang punggung wanita cantik itu yang kian menjauh. Seulas senyum terbit, dengan cepat gadis itu melingkarkan tangannya di pinggang sang Ibu, membuat langkah kaki jenjang itu terhenti sejenak. Y/N menenggelamkan wajahnya pada punggung Sohyun, lalu sekilas mengecup pipi sang Ibu. "Makasi Mama!!"Tanpa menunggu reaksi Sohyun, gadis itu berlari. Meninggalkan wanita yang kini tengah tertawa pelan, seraya menggelengkan kepalanya. "Ada - ada aja."
"Pagi Abanggg!!"
Y/N duduk di samping Yoongi, lalu mengecup pipi pria itu sekilas. Yoongi sedikit mengerutkan keningnya, lalu menghadap ke arah Y/N. "Kepentok apaan pala lu pagi - pagi?"Y/N memutar bola matanya jengah, lantas mendecih sinis, mengambil remot Tv, mengubah salurannya, hingga menayangkan sebuah spon kuning dengan tawa yang menggelegar, dan temannya, si bintang laut merah muda yang selalu bertingkah konyol. Gadis itu dengan santai mencomot cemilan yang tersedia di depannya, seraya menyilangkan kakinya. "Gak suka? Yaudah, lain kali gausah."
Yoongi tertawa kecil, lalu menggeleng. "Gak gitu lho, tapi lu tumbenan mau gitu. Biasanya lu kalo pagi - pagi kan suka nyebelin, karena belum sarapan haha."
Oke, kini Yoongi sedikit berkembang. Tidak ada lagi perkataan singkat, menusuk yang terlontar dari bibir tipisnya. Y/N tersenyum tipis, lalu menggedikkan bahunya, sebelum akhirnya tertawa melihat tingkah konyol dari bintang laut merah muda dan spons kuning di Tv.
"Pagi - pagi nonton begituan, ketularan goblok tau rasa."
Sindiran pedas itu terlontar, dari bibir pria bergigi kelinci yang kini terduduk di seberang sofa tempat yang Y/N duduki. Yoongi memilih diam, lalu menatap Jungkook sekilas. "Ck, gak sadar diri lu?""Bwahahahah, sempak masih pake Ironman ae belagu awokawok."
Y/N tertawa, lalu melirik Jungkook yang terdiam sembari menatap dirinya dan Yoongi kesal. "Lu sih bang.""Napa gua?"
Tanya Yoongi lalu melemparkan tatapan tajamnya kearah Jungkook, membuat Jungkook mendengus pelan lalu mencebikkan bibirnya kesal, sembari menenggak susu pisang yang dibawanya dari dapur. Mata Y/N membola, sepersekon kemudian dia menjerit. "Haaaaaa!!!! Itu dapet dimanaaaa?!!!""Ah, kuping gua astaga."
Yoongi meringis pelan, lantas mengelus lembut daun telinganya yang terasa berdenyut hebat. Jungkook tak kalah terkejut, pria kelinci itu nyaris tersedak."Heh! Kalo mau teriak jangan disini kek, jauhan dikit sono!"
Ucap Jungkook sinis, lalu menatap Y/N tajam, Y/N terdiam, lalu berlari ke arah dapur."Mampus gua, jangan sampe susunya habis di minum si bocil!!"
Jungkook melompat, lalu berlari mengikuti Y/N, menyelamatkan separuh nyawanya yang terancam di dapur, melempar kotak susu pisangnya asal hingga mengenai punggung tangan Yoongi. Ups, sepertinya bukan sekedar mengenai, tapi tumpah di punggung tangan Yoongi, dan menjalar membasahi sofa. Kedua mata sipit Yoongi membulat, lalu perlahan menatap tangannya yang basah."Anjir, kalo Mama tau pasti yang dibilang gua. Woy Marjuki kampret! Bersihin dulu ini woy!"
Yoongi berteriak, lalu menatap punggung sang adik tajam, namun naas punggung itu telah menghilang di balik dinding. Yoongi membuka mulutnya lebar, seraya meringis."Apa - apaan gua disuruh bersihin minuman bayi begini. Iyuhhh."
Yoongi bergidik, lalu mengikuti langkah kedua adiknya, tanpa peduli terhadap sofa berlapis beludru yang kini telah basah. Oke, siap - siap saja mereka mendapat Omelan Ibu negara :)TBC
Hey hey, aku update :)
Gimana kabar kalian hari ini? Banyak tugas gak selama daringg??
Hm, aku juga nih :(, oke see you next chapter!!
Btw, besok ultah uri leader kitaa :)
Aku ucapin dari sekarang ae kali ya :) Happy Birthday Bapak Leader!!!💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother BTS
Fanfiction"Punya abang pada Bobrok semua njiirr"-Y/N FOLLOW AKUN PENULIS! Cerita belum revisi, jadi kalo misalkan banyak typo atau kesalahan lainnya. Tolong permaklumannya :) Cover by @amaleeyn 🚫PLAGIATORR MENJAUHH! 🚫 ⚠Typo Everywhere ⚠Brothership