Chap 32

2.8K 303 39
                                    

Votenya Chingu

Pagi hari yang cerah, Y/N terbangun dengan ceria, senyumnya seakan tak bisa pudar dari wajah cantiknya.

"Pagi abang."
Sapa Y/N dengan senyum manisnya.

"Pagi."
Jawab Para Abangnya serempak.

"Kenapa lu?"
Tanya Hoseok yang menyadari ada perubahan di wajah sang adik.

"Ihh lu kaga inget?"
Tanya Y/N dengan kening berkerut.

"Kaga. Emang inget apa sih?"
Y/N hampir saja tersedak akibat omongan Hoseok, ah apa dia sungguh tak ingat akan hari ini?

"Bang Agus lu inget kan?"
Tanya Y/N tersenyum pada Yoongi.

"Apa?"
Tanya Yoongi lalu duduk bersama saudaranya yang lain.

"Lu semua? Beneran kaga inget?"
Tanya Y/N pada Abangnya, yang dibalas gelengan mantap oleh semua Abangnya.

"Aihhh. Udah gua berangkat lah."
Ucap Y/N kesal lalu berjalan dengan memghentakkan kakinya kesal.

"Lah mau kemana?"
Tanya Jungkook.

"Sekolah."
Jawab Y/N singkat lalu berjalan dan melanjutkan acara mendumalnya.

"Anjer emang, masa kaga inget sama sekali sih?!"

"Gua adek mereka bukan sih?"

"Dasar abang laknat. Pengen gua kulitin aja rasanya njing. Bazeng banget emang."

Y/N terus menggerutu disepanjang jalan, hingga sampai di halte bus.

"Ini busnya mana lagi. Sialan!"
Umpat Y/N seraya menendang batu dihadapannya.

"Aduhh"

"Njir kena sapa tuh?"
Monolog Y/N yang kini telah memucat ditempat.

"Woy lu yang lempar ini batu ya?"
Tanya Pria yang kini telah berdiri didepan Y/N dengan mengelus bahunya yang terkena lemparan batu Y/N.

"Woy lu yang lempar ini batu ya?"Tanya Pria yang kini telah berdiri didepan Y/N dengan mengelus bahunya yang terkena lemparan batu Y/N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Duhh maaf - maaf om. Saya gak sengaja."
Ucap Y/N membuat orang didepannya melongo.

"Heh. Ku manggil gua apa? Om? Emang gua setua itu apa?"
Namun belum sempat membalas pertanyaan yang dilontarkan pria tersebut, bus yang akan dinaiki
Y/N telah tiba, dengan cepat Y/N menaiki bus tersebut tanpa perduli pada pria yang kini menatapnya kesal.

"Baru juga gua pindah, udah sial ae. Ehh tapi tuh cewek boleh juga."
Ucapnya terkekeh, lalu melanjutkan berjalan mencari rumah barunya.

___________________________________

Y/N berlari dikoridor, tanpa peduli beberapa pasang mata yang kini menatapnya.

"Huhh huhhh huhh"
Nafas Y/N tersengal - sengal usai berlari, dia memasuki kelasnya lalu duduk disamping Chanyeol.

"Huhhhh capek."

"Wehh baru dateng nih? Tumben late?"
Tanya Chanyeol sembari menatap Y/N yang kini sibuk mengatur nafasnya.

"Minum. Haus."
Pinta Y/N yang langsung disodorkan oleh Sehun.

"Nih. Ati - ati."
Ucap Sehun

"Uhh."
Y/N tersenyum kala sampai sekolah tepat waktu.

"Lu napa? Berangkat sendiri?"
Tanya Chanyeol.

"Ho'oh."
Jawab Y/N seraya menganggukan kepalanya.

"Lah. Terus abang lu?"

Membahas perihal abangnya membuat Y/N kembali tersenyum miris. Ah bahkan tadi saat dia pergi, abangnya tak satupun ada yang mencegahnya. Bahkan mereka tak ingat akan hari ini.

"Woyy. Kok ngelamun?"
Tanya Chanyeol membuat Y/N tersentak.

"Nggak, ngakpapa kok. Btw, lu inget kan ini hari apa?"
Tanya Y/N menatap Chanyeol dan Sehun bergantian.

"Hari selasa. Kenapa?"
Tanya Sehun dengan wajah polosnya.

Lagi - lagi Y/N tertegun, bahkan sahabatnya saja tak ingat hari ini, adalah hari penting bagi Y/N. Rasanya ingin menangis saja.

"Owhh haha."
Y/N tertawa renyah sembari tersenyum sendu, ternyata begini rasanya.

"Gurunya kemana? Belum  dateng?"
Tanya Y/N pada kedua sahabatnya.

"Jamkos."
Jawab Keduanya serempak. Y/N hanya ber-Oh ria, lalu beranjak dari duduknya.

"Kemana?"
Tanya Sehun.

"Rooftop."
Jawab Y/N singkat lalu melangkahkan kakinya keluar.
Y/N berjalan gontai menuju rooftop, membiarkan kakinya melangkah dengan sendirinya membawanya ketempat ketenangan. Sampai ditempat tujuan Y/N mendongak, menatap langit yang cerah yang berbalik dengan kondisi hatinya saat ini.
Bayangan kedua orang tuanya terlintas, membuat Y/N tersenyum kecut.

"Mama Papa kapan pulang. Apa cuma pekerjaaan yang berarti buat kalian hiks...."
Y/N terisak pilu, kala mengingat orang tuanya yang kesannya hanya memprioritaskan pekerjaan daripada buah hatinya sendiri.

"Hiks. Mama Y/N kangen Mama, kapan Mama pulang hiks....
Y/N kangen mama, kangen omelan Mama, kangen masakan Mama hiks..."

"Ah dia pasti gak lupa."
Y/N menghapus kasar air matanya. Merogoh kantongnya lalu mengambil benda pipih yang disebut HP. Dia tersenyum kecil, lalu mendial nomor seseorang. Y/N tersenyum lebar, kala panggilannya sudah tersambung.

"Abang...."
Panggil Y/N dengan semangat dan senyum lebarnya, yang sayangnya tak dapat dilihat oleh orang diseberang sana.

"KAMU JANGAN GANGGU DULU DONG. ABANG LAGI KERJA! ABANG LAGI MEETING TAU GAK?!"

Y/N yang mendengar bentakan dari salah satu abangnya yang merupakan kesayangannya, hanya bungkam lalu memerosotkan tangannya kala orang tersebut mematikan sambungan panggilannya sepihak.

Prakk

HP Y/N jatuh dilantai yang dingin tersebut, apa ini yang dia dapatkan ketika hari bahagianya datang? Tidak adakah satupun yang mengingatnya? Tidak adakah satupun yang dapat memberinya ucapan 'Selamat Ulang Tahun', bahkan abangnya, dan sahabatnya pun lupa akan hari ulang tahunnya.

"It's bad day."
Lirih Y/N lalu kembali menitikkan air matanya.























TBC
Inget Vote and Comentnya!
Jangan jadi silent readers!
Tunggu aja ya, kira - kira gimana hari ulang tahun Y/N.
Y/N bakal happy or sad?
See you next chapter.

Brother BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang