Chap 42

2.7K 268 115
                                    

Matahari berganti bulan, satu persatu anggota keluarga Kim berdatangan, menjenguk salah satu putri kesayangan mereka, yang masih setia terbaring di atas ranjang rumah sakit.

"Adek, makan ya," ucap Sohyun sembari menyuapkan sesendok makan, untuk mengisi perut sang putri. Y/N menggeleng, lalu menatap kosong ke arah langit - langit kamar.

"Y/N, kenapa?"
Tanya Taehyung setengah berbisik sembari menatap Yoongi yang ada di dekatnya.

"Gak tau,"
Jawab Yoongi singkat membuat Taehyung mendengus kecil.

Sohyun menghela nafas kecil, lalu meletakkan nampan berisi makanan itu di meja.

"Adek kenapa hm?"
Tanyanya lembut, membuat Y/N menoleh sekilas. "Mau pulang Mama."

Sohyun mengangguk, lalu tersenyum kecil, mengusap lembut surai sang putri yang kian memanjang. Sementara para Abang hanya mampu menggelengkan kepalanya pelan.

"Iya sayang, tadi Mama udah nanya Abang, katanya besok Y/N udah boleh pulang!"
Jelas Sohyun, yang sontak membuat Mata Y/N berbinar, menatap terkejut ke arah sang Ibu.

"Hah? Beneran Ma?"
Tanya Y/N yang dibalas anggukan lembut dari sang Ibu, mata cokelat hazel itu seakan memancarkan sinar cerah.

"Ciaaaa, besok pengrusuh udah balik ke rumah nih," ucap Hoseok diselingi tawa manis miliknya, membuat para Abang dan Sohyun sontak tertawa.

"Mama! Adek dibilang pengrusuh!"

"Seok!! Gak boleh gitu!"
Tegur Sohyun, membuat Y/N tersenyum puas, sementara Hoseok kini tengah mendecak kesal.

"Sekarang Y/N makan ya, besok kita pulang, oke!"
Sohyun kembali menarik nampan tersebut, menyuapkan sesendok makan malam yang dengan senang hati diterima oleh sang putri.

"Mama, Bang Ho mana?"
Tanya Y/N sembari mengunyah sisa makanan yang ada di bibirnya, Sohyun menggeleng lalu mengisyaratkan mulut sang putri untuk diam.

"Kamu tuh ya, kalo makan jangan ngomong, ntar kalo keselek gimana?"
Tanya Sohyun, membuat Y/N terdiam, sedangkan para Abang yang lain hanya mampu menahan tawanya.

"Mampus lu!"
Ucap Jungkook tanpa suara kearah Y/N yang sayangnya dilihat oleh gadis dengan mata cokelat tersebut.

"Mama Ju– uhuk–uhuk"
Sohyun meletakkan nampannya, lalu mengambil segelas air. Menyodorkannya pada Y/N.

"Kamu ya! Baru aja Mama bilangin, kamu gak denger tadi Mama bilang apa?!"
Tanya Sohyun tanpa sadar menaikkan nada bicaranya, membuat para Abang sontak terdiam. Terlebih lagi, Jungkook yang merasa bersalah.

"Tapi ma..."

"Apa?!"

"Ma, itu bukan salah Y/N, itu salah Jungkook Ma," bela Jungkook yang tak tega melihat sang adik terkena Omelan dari Sohyun. Sohyun menghela nafas, menatap sang buah hati dengan tatapan teduhnya. Sementara yang ditatap hanya menunduk, tak berani menunjukkan wajahnya, menutupi wajahnya dengan helaian rambut hitam legam miliknya.

"Adek."
Y/N mendongak, menatap sendu pada Sohyun. Sedikit rasa bersalah terbesit di lubuk hatinya. Ah, lihatlah Y/N, mata berair, dengan hidung sedikit memerah membuat Sohyun kembali terhantam rasa bersalah. Bukan maksudnya untuk memarahi sang putri, namun dia hanya khawatir, khawatir jika sesuatu terjadi pada putri semata wayangnya ini.

"Maafin Mama sayang, Mama keterlaluan ya?"
Sohyun membawa Y/N kedalam pelukannya, mendekap gadis kecil itu dengan erat. Ah Y/N rindu pelukan hangat ini.

"Mama gak salah, yang salah Y/N, maafin Y/N Ma,"
Tangan Y/N melingkar sempurna di pinggang ramping milik Sohyun. Sohyun tersenyum, lalu mengecup pucuk kepala Y/N.

Brother BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang