Y/N mengerjap pelan, tatkala merasakan tidurnya sedikit terusik. Seokjin tertawa pelan, melihat wajah bangun tidur Y/N yang sangat menggemaskan baginya.
"Gua bangunin lu ya?"
Y/N menggeleng pelan, lalu menguap lebar, membuat Seokjin mendengus, sedikit mengibaskan tangannya di depan wajah. "Bau tau astaga."Y/N mengernyit tak suka, mendengar perkataan Seokjin. Matanya menatap malas kearah pria dengan setelan jas rumah sakit itu. "Owhh yaudah, pergi aja sana. Gua gak perlu di periksa kok. Lagian juga udah sehat."
"Mulai lagi," ucap Seokjin, lalu menurunkan stetoskop yang semula menggantung di lehernya. Pria berbahu lebar itu lantas menggerakkannya, memeriksa Y/N.
Plak
"Ogeb, lu ngapain periksanya disitu?"
Y/N menepuk tangan Seokjin yang berada di kepalanya lengkap dengan stetoskop, sementara pria itu terkekeh tanpa dosa. "Kenapa ini?"Mata Suho memicing pelan, mengerjap sebelum akhirnya kembali terbuka dengan sempurna. Seokjin mendengus pelan, lalu menatap malas ke arah Suho. "Gak ada apa - apa, tidur sono, ganggu aja."
"Eh nyet, ini udah pagi ya, gua bukan orang males yang gak bisa bangun pagi."
Suho berdiri, lalu menatap nyalang ke arah Seokjin, sementara Y/N, kini hanya menjadi penonton setia perdebatan keduanya yang tidak berujung. Memang, sejak dahulu Abang Y/N dan Suho tidak pernah ditakdirkan untuk akur, pikir Y/N."Ya tapi—"
"Heh, kalo mau debat jangan disini dong. Gua capek ini liat kalian debat mulu astaga."
Y/N menjerit kesal, sembari menatap keduanya bergantian. Kedua pria tampan itu terdiam, dengan saling melemparkan tatapan tajam. Seokjin mendecak, lalu kembali memeriksa Y/N."Hm, udah gakpapa kok. Nanti tunggu Mama dulu ya, katanya Mama mau jemput," ucap Seokjin lalu kembali menggantungkan stetoskopnya di leher. Suho beranjak, mendudukkan diri di sebelah Y/N.
"Adek, sesuai janji Abang, nanti Abang ajak kamu dinner oke?"
Y/N mengangguk dengan cepat, lalu menatap Suho dengan binaran di matanya. Suho terkekeh, lalu mengacak rambut Y/N gemas."Heh bang! Dia baru sembuh jangan diajak macem - macem."
Sungut Hoseok, membuat Y/N dan Suho menoleh. Tatapan tajam Suho mampu membuat Hoseok meringis, sementara Seokjin memilih keluar ruangan, menghindari bacotan yang akan keluar dari mulut Suho."Apaan sih lu, orang gua cuma mau ngajak makan kok."
Nada datar Suho, mampu membuat Hoseok meneguk ludahnya. Ya, selain Yoongi, Suho lah yang paling berbahaya menurut Hoseok. "Y-yaudah.""Y/N gua pergi ya, ntar kalo kelamaan disini bisa - bisa gua habis diterkam gorila," ujar Hoseok lalu melirik Suho sekilas, sebelum akhirnya melarikan diri keluar dari ruang inap Y/N. Y/N tertawa, menatap punggung Hoseok yang menghilang dari balik pintu, lalu mengalihkan pandangannya pada wajah Suho yang sedikit pias. Rasa kesal, amarah, tercampur menjadi satu di dalam benaknya. Rasanya dia ingin sekali berteriak, menolak untuk mempunyai sepupu seperti mereka, pengecualian untuk Y/N. Dalam hatinya Suho mengumpat, mengabsen semua penghuni kebun binatang.
"Dasar bocah kurang ajar."
Suho mendesis kesal, lalu kembali melirik Y/N yang kini menahan tawanya, bahkan menggigit bibir bawahnya. Suho merenggut kesal, lalu mencebikkan bibirnya."Kenapa kamu? Seneng liat abangnya dinistain?"
Tanya Suho yang sedikit dibumbui dengan nada sarkasme, Y/N menggeleng pelan, lalu hendak kembali menutup matanya, sebelum suara lembut milik seseorang menyapa Indra pendengarannya."Hallo anak Mama, mau tidur lagi?"
"Mama."
Y/N kembali membuka matanya, lalu duduk menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Mencari posisi nyaman untuk bersandar. Suho yang masih kesal, hanya bergeser tanpa menyapa atau tersenyum sedikitpun."Kita pulang ya, Papa lagi urus semua keperluan kamu. Kita tunggu Papa bentar lagi." ucap Sohyun tersenyum manis, yang dibalas anggukan kecil dari Y/N.
"Kamu kenapa Ho?"
Tanya Sohyun, membuat Suho meliriknya sekilas, lalu kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela. Y/N tertawa lepas, menyadari Suho yang masih kesal. "Itu lho Ma, tadi bang Suho dikatain gorila sama bang Hoseok, jadi yaaa bang Suho ngambekkkk....."Y/N menggoda Suho, menaik turunkan alisnya sembari tertawa.
Sohyun tertawa, lalu menggeleng pelan. "Haihhh, kamu itu masa begituan doang ngambek si. Gimana kalo Irene Red Velvet yang cantik tau kalo kamu tukang ngambek?"Ucapan Sohyun membuat Suho sontak menoleh, menatap terkejut lalu sedetik kemudian kembali menetralkan ekspresi wajahnya. "Biarin, kan masih ada adek."
"Lah, kenapa adek?"
"Karena adek itu pacar kedua Abang haha."
Suho tertawa tanpa peduli Y/N yang kini menegang, shit bahkan pipinya sekarang memanas. Oh ayolah, jangan sekarang."Suho....
Jangan ganggu adeknya, liat tuh pipinya udah merah gitu."
Sohyun menunjuk Y/N dengan dagunya, Suho mengalihkan pandangannya, menatap tanpa dosa kearah wajah Y/N yang masih memerah. Tawa Suho kembali pecah. "Ahhahahah, adek salting ya?"
"Ih apaan sih, gak ya. Mana mungkin seorang Y/N itu salting - salting. Ewh gak banget."
Y/N mengalihkan pandangannya, berusaha untuk tidak menatap Suho.
Namun hal itu justru membuat Suho semakin gencar menggodanya."Aciaaaa saltinggg."
"Gak ya."
"Tante, anaknya buat aku aja ya. Mau aku karungin bawa pulang ke London. Sekalian nikahin juga haha."
Canda Suho yang berhasil membuat Sohyun tertawa."Bawa aja Ho. Tapi
Awas ya, dia kalo makan tuh suka gak kira - kira haha."
"IHHHH MAMA SAMA ABANG NYEBELIN!"
TBC
HUUUUUUU SETELAH SEKIAN LAMA, AKU UPDATE LAGI GENGS.
Maafkeun Lah ya. Owh iya, gimana gimana? Udah nonton MV DYNAMITE belomm??? Gimana reaksi kalian nonton itu?
Apa yang kalian rasakan? Seneng gak? Bangga gak sama rekor terbarunya? Haha.
Udah ya, keknya aku banyak bacot. Oke see you next chapter. 💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother BTS
Fanfiction"Punya abang pada Bobrok semua njiirr"-Y/N FOLLOW AKUN PENULIS! Cerita belum revisi, jadi kalo misalkan banyak typo atau kesalahan lainnya. Tolong permaklumannya :) Cover by @amaleeyn 🚫PLAGIATORR MENJAUHH! 🚫 ⚠Typo Everywhere ⚠Brothership