4

3.1K 118 0
                                    

4


Hari ini aku harus pergi ke Kafe karena Tantri harus mengambil cuti untuk pernikahannya. Dia mengambil cuti selama tiga hari. Jadi mau tidak mau aku harus kembali ke Jakarta.

Setelah semua pekerjaan selesai aku segera pulang karena Melody sudah menungguku di rumah. Melody adalah anak dari sahabatku Grace. Dia sahabat ku dari SMA. Tapi dia menikah dengan orang Jakarta dan tinggal disini. Jadi kami masih bisa berkomunikasi.

Usia melody sudah hampir tiga tahunan. Bahkan sekarang Grace sedang mengandung anak keduanya. Sedangkan aku masih tetap jomblo.

Saat aku turun dari mobil kulihat mereka berada di taman depan. "Melody". Sapaku.

"Aunty El". Sapa Melody.

"Udah lama ya sayang?".

"Iya". Jawab Grace. Dasar anak kecil terlalu jujur.

"Ya udah kita masuk dulu yah sayang". Kataku.

Aku dan melody masuk ke dalam rumah. sedangkan Grace harus pergi karena ada urusan mendadak. Bisa aja tuh orang manfaatin aku.

Melody sudah tidur di atas ranjang ku. Tapi Grace bilang hujan sangat deras malam ini jadi dia tidak bisa menjemput Melody.

Untung saja Grace udah menyiapkan baju ganti dan popok. Apa dia emang sengaja ya buat Melody bermalam di rumahku. Astaga aku kok jadi nefthing begini sih.

Supaya Grace bisa berdua duaan sama suaminya itu. Apapun itu asal sahabatku bahagia dan aku tidak akan keberatan.

**

Matahari bersinar terang membangunkanku dari tidur nyenyakku. Tapi Grace belum juga bangun jadi aku masih bisa mandi dan bersiap-siap terlebih dahulu.

Hari ini aku harus menghadiri acara pernikahan Tantri. Aku sudah memakai gaun cantikku. Gaun sabrina selutut berwarnah marun.

Tapi sebelum itu akau harus mengantarkan Melody ke habitatnya. Hehehe maksudnya ke rumahnya. Dia masih memakai popok dan kaos dalam aja sudah lucu banget si melody ini. Ingin aku simpan aja di rumah tapi aku takut induknya akan menerkamku.

Setelah mengantarkan Melody aku menuju ke Kafe untuk memeriksa sesuatu sebelum pergi ke hotel tempat Tantri menggelar resepsi.

Acaranya di mulai pukul 3 sore jadi kami masih bisa buka setengah hari. Mana mungkin aku tidak ikut merayakan hari istimewa karyawan ku. Ya siapa tahu ketemu jodoh atau setidaknya ketularan cepat menikah deh. Jadi niang gak perlu jodohin aku sama cucu teman kakiang.

Kami semua sudah berada di hotel ***. Sebelum menuju ke altar kami akan mengambil memerapa foto dengan Tantri di ruangannya.

Mereka sudah masuk ke ruangan Tantri. Sedangkan aku masih menyapa teman kuliahku yang kebetulan juga menjadi tamu pesta ini.

Brug...

Suara itu berasal dari belakang punggungku. Kulihat ada anak kecil yang terjatuh disana. Aku melihat ke sekitar tapi tidak ada satupun yang datang untuk menolongnya.

Aku langsung berpamit pada temanku dan mendatanginya anak kecil itu. Kulihat tidak ada luka di sana. Hanya saja matanya sudah berkaca kaca tapi dia tidak menangis aneh banget sumpah.

"Hay... kamu gapapa sayang?". Tanyaku

"Gapapa tante". Jawabnya dengan masih menundukkan kepala dengan memegangi kedua lututnya.

"Kamu datang sama siapa sayang". Ucapku sambil mengelus punggung kepalanya.

"Sama papa tante". Jawabnya pelan.

"Terus papa kamu kemana?". Tanyaku lagi.

"Dia atas tante".

"Mau tante antar ke papa gak". Dia hanya menganggukkan kepalanya.

Karena kakinya terasa sakit. Mau tidak mau aku harus menggendong nya dengan posisi dia memeluk tubuhku dari depan. Lumayan berat juga sih nih bocah.

Kami manaiki lift dan berhenti di lantai empat. Ini juga lantai dimana Tantri mengadakan resepsinya.

Kurasakan pelukannya semakin erat dan aku juga terasa hangat. Kurasakan juga punggungku mulai basah. Apa dia sedang menengis tapi kenapa tidak ada suara sedikitpun.

Kurasakan semakin lama leherku semakin basah. Aku ingin melihat apa yang sedang dia lakukan. Tapi dia malah memelukku semakin erat dan membuatku tersentak.

Kuurungkan niatku dan aku hanya mengelus punggungnya. Anak baik dia sepertinya dia tidak mau ada orang yang melihatnya menangis.  

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang