7

2.8K 102 0
                                    

7


Setelah makan malam itu keesokan harinya kami langsung berangkat ke Bandung. Apa gak ada capeknya sih mereka itu. Aku aja yang capek sendiri melihat mereka.

Hari ini aku aku dan Erica pergi ke salah satu butik milik keluarga Alex. Lumayan jauh dari tempat tinggalku. Tapi karena aku wajib kesana mau tak mau aku harus berangkat.

Aku membawa mobilku sendiri. Karena sopir mengantarkan Niang dan mama untuk mempersiapkan semuanya.

Kenapa harus secepat ini. Beberapa hari ini hidupku seperti roler coaster. Aku hanya bisa pasrah kepada Tuhan sekalipun Alex tidak bisa mencintaiku tapi aku yakin Tuhan akan selalu mengiringi langkahku.

Sesampainya di sana Erica juga sudah mendapatkan gaunnya sedangkan aku tidak ada yang cocok denganku. Bukan gak cocok hanya saja tidak nyaman saat melihatnya.

"Teh. Masih lama gak sih dari tadi Gonta ganti terus". Kata Erica.

"Gak ada yang cocok sama aku dek".

"Ayo mulai lagi insecure nya". Katanya lagi.

"Ya mau gimana lagi dek aku gak secantik kamu".

"Teteh itu udah cantik. Geulis pisan. Bahkan teteh lebih Gelis dari pada aku kan".

"Tapi kamu lebih tinggi dari teteh dek".

"Terus apa hubungannya?".

"Teteh gak yakin kalau teteh menikah sama Alex". Aku melihat sosok Alex berjalan ke arah kami. Dia menggunakan jas biru tua dengan kemeja putih tanpa dasi dan satu kancing terbuka.

Alex memang selalu tampan dia selalu bisa membuat jantung berdetak kencang. Tapi kalau difikir-fikir memang aku sama Alex berbeda. Pantas saja dulu dia ingin putus denganku.

"Kalian udah selesai". Tanya Alex dengan santai.

"Bel...".

"Udah tunggu sebentar". Jawabku dan Alex hanya menganggukan kepalanya.

Setelah selesai kami pergi ke restoran menggunakan mobilku karena Alex tadi naik naik taksi. Kami pergi ke restoran Jepang ke sukaanku.

Mereka memesan beberapa sushi, omelate dan sabhu-sabhu. Kami memesan banyak makanan karena Edward akan datang dan makan sing bersama kami.

Aku sekarang duduk menghadap ke Erica dan Alex berada di sisi kananku. Aku hanya bermain hp ku dan memasang airpond di telingaku.

Kulihat Erica sedang berbincang dengan Alex. Mereka terlihat sangat menikmati perbincangannya. Alex memang mudah bergaul karena itu lah aku menyukainya.

"Halo". Kataku. Mereka berdua menatapku. Lalu aku berpamit meninggalkan mereka untuk menelpon Grace.

"Halo El ada apa tumben banget kamu telpon aku"

"Jadi gak boleh telpon nih aku". Kulihat Edward sedang berjalan menuju Restoran.

"Grace besok aku menikah". Kataku.

"Hah?... Seriusan kamu El". Ucap Grace denagn nada meninggi hampir membuat telingaku berdengung.

"Iya lah masa aku pernah bohong sama kamu". Kataku.

"Sama siapa El. Kok kamu gak pernah cerita sama aku".

"Dijodohin kakiang". Ucapku aku melirik kedalam sana sepertinya mereka sedang menungguku.

"Hah?... Yang bener kamu. Terus kamu mau gitu aja".

"Ceritanya panjang banget. Kalau kamu mau tau lusa kamu datang ke rumahku yang di bandung. Kalau perlu nginap ya aku mau cerita sama kamu".

"Oke deh siap". Kata Grace santai.

"Ya udah aku matiin dulu ya Grace".

"Oke".

Tut... Tut... Tut...

Aku berjalan menuju meja. "Maaf lama". Kataku.

"Tau tuh gak tahu apa udah lapar banget ini". Kata Edward.

"Ya kalau lapar tinggal makan bambang". Kataku.

"Edward bukan Bambang. Bambang ada di kantor teh". Suara tawa Erica menggelegar membuat orang-orang menoleh ke arah kami walaupun singkat.

"Edward itu tempat duduk ku ya, tolong silakan pergi".

"Enak aja siapa suruh teteh pergi tadi". Kata Edward.

"Emm... jadi mau batal nikah nih". Ucapanku membuat Alex membulatkan matanya.

Edward langsung berdiri dan duduk di depan Alex dengan wajah masamnya.

"Teteh gak seru deh". Kata Edward.

"Bodoh amat". Kataku.

"Sudah-sudah jangan malu-maluin a' Alex". Kata Erica. Dia lupa kalau tadi dia yang bikin malu. Sedangkan Alex yang hanya mengerutkan dahinya.

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang