14

1.7K 53 0
                                    

14


Sejak kejadian itu kami kembali ke rumah Alex. Sekarang Alex yang memandikan Gabriel. Gabriel juga seneng bias mandi bersama papanya.

Kami sekarang berada di rumah mommy dan daddy Alex. Mereka ingin kami menginap di sini.

"El. Sejak ada kamu Alex banyak berubah". Kata mommy.

"Maksud mommy".

"Alex lebih banyak senyum dan perhatian sama Gabriel".

"Memangnya dulu Alex seprti apa mom". Tanyaku.

"Dia hanya bekerja, bekerja, dan bekerja bahkan mereka jarang berkomunikasi".

"Maksud mommy". Tanyaku lagi.

"Dulu Alex cuek banget sama Gabriel. meskipun dia menafkahi anak itu tapi Alex selalu memberi jarak. Padahal dulu Alex sosok yang lembut dan penyayang. Tapi sejak dia menikah. Dia menjadi keras, tertutup dan dia hanya fokus kuliah dan bekerja bahkan dia pulang hanya untuk tidur".

"Mom kalau boleh tau kenapa mantan istri Alex bisa meninggal".

"Dia terjatuh saat pergi mandi. Terus pendarahan hebat. Untung saja Gabriel masih bisa di selamatkan walaupun harus dengan perawatan khusus".

"Jadi Alex berubah karena istrinya meninggal saat melahirkan Gabriel".

"Bukan El. Sebenarnya Alex tidak mencintai istrinya".

"Lalu mengapa mereka menikah".

"Wanita itu hamil dan meminta pertanggung jawaban".

"Kok bisa mom". Tanyaku penasaran.

"Waktu itu Alex bilang akan melamar kekasihnya. Padahal dia masih kuliah tapi pengen cepat-cepat nikah sama kekasihnya". Mommy menghela nafas panjang. Aku yakin itu adalah aku yang dimaksud mommy.

"Terus mom?".

"Terus cewek itu datang dan dia bilang dia sedang mengandung anak Alex. Dan Alex mengakuinya karena dia pernah menyentuh wanita itu. Mangkanya Alex belum bisa menerima keberadaan Gabriel".

"Hah???".

"Kamu kok syok banget El. Itu masa lalu Alex. Mommy yakin kalau Alex sudah berubah". Aku sangat syok mendengar penyataan dari mommy.

Jadi selama ini Alex juga tersakiti. Bukan hanya aku saja yang tersakiti tapi Alex juga. Apa Alex masih mencintaiku ya. Tapi gak mungkin juga karena Alex bilang dia sangat membenciku.

Kulihat Alex sedang bermain di taman dengan Gabriel. Walaupun aku melihat tawa di bibirnya tapi jarak itu memang terlihat.

"Sayang". Sapanya dan dia melambaikan tangannya padaku. Apa Alex masih mencintaiku. Tapi kenapa dia tidak pernah mengungkapkannya.

"Alex jangan panggil aku sayang". Aku mendekatkan diriku pada mereka.

"Ini kan masih di rumah mommy jadi boleh dong sayang". Kalau dipikir-pikir benar juga kata Alex.

"Baiklah hanya kali ini saja".

"Bunda aku capek". Kata Gabriel.

"Oh anak bunda capek ya. Papa Alex tolong gendong Gabriel ke kamar dong. Kasian Gabriel capek".

"Gabriel kan bisa jalan sendiri bunda"

"Papa Alex".

"Iya iya". Alex menggendong Gabriel di dadanya. Gabriel tersenyum menatapku dengan mengedipkan matanya. Genit banget sih nih anak siapa yang ngajarin coba.

Alex melepaskan gendongan Gabriel yang sudah terlelap. Gabriel sudah tertidur di atas ranjang. Alex mendudukkan tubuhnya di sofa depan TV besar itu. Sepertinya di juga sangat lelah karena bermain dengan Gabriel. Biasanya juga dia kaku banget.

"Capek Lex". Aku menghampirinya dengan membawah botol minum dan gelas.

"Ya iya lah". Aku menuangkan air ke gelas dan menyerahkannya pada Alex.

"Mau aku pijitin". Tawarku.

"Uhuk...". Dia tersedak minumannya sendiri.

"Hati-hati dong lex". Aku menepuk punggungnya. Lalu melepaskannya.

"Katanya mau dipijitin". Dia menarik tanganku yang membuat jantungku derdetak kencang.

"Gak jadi". Sarkasku kesal. Aku segera meninggalkannya dan keluar dari kamar.

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang