23

1.2K 46 2
                                    

23


Sudah hampir seminggu kami tinggal di rumah mommy. Alex juga sudah kembali sehat dan dia sudah terbang ke Korea kemarin pagi. Karena Ada masalah yang enggak bisa Robby selesaikan sendiri.

Aku juga sudah kembali ke rumahku bersama Gabriel. Aku lebih memilih tinggal di rumahku dari pada di rumah Alex. Gabriel juga lebih suka di rumahku.

Mbak Sisil ikut bantu-bantu di rumah Alex. Jadi aku benar benar tinggal bersama Gabriel dan merawat Gabriel sendiri.

Aku sangat senang merawat putra suami tercintaku Alex. Aku juga setiap malam melakukan video call dengan Alex dan Gabriel.

Setiap pagi aku mengantar Gabriel ke sekolah lalu menjemputnya ketika siang. Aku membawanya ke Kafe dia senang di sana banyak makanannya katanya.

Melody juga sudah jarang kerumah karena dia sekarang sudah punya adik perempuan juga. Seneng banget pasti dirinya sampai melupakanku.

Untung ada Gabriel yang menemani kesendirianku ini. Gabriel tampan seperti Alex hanya saja matanya hitam pekat. Mungkin ini turunan dari mamanya. Membayangkannya membuatku ingin marah tapi percuma juga aku hanya menyakiti hatiku sendiri.

Berbeda dengan Alex yang memiliki mata abu-abu terang. Seandainya dia bisa membuat Gabriel dengan mata abu-abu terang seperti mata Alex dan mataku. Alex aku merindukanmu cepat pulanglah.

Deret... deret... deret...

My Love.

Tumben siang-siang Alex sudah menelpon ku

"Halo".

"Halo sayang".

"Tumben ada apa".

"Kita berhasil menang in tandor".

"Beneran Lex".

"Iya besok kamu kesini ya".

"Terus Gabriel".

"Biar sama mommu aja. Disini cuacanya ekstrim banget".

"Ya udah. Ini ada Gabriel kamu mau ngomong gak".

"Boleh".

"Gabriel ini papa". Kataku.

"Papa". Kata Gabriel.

"Halo papa". Katanya lagi.

"Halo sayang. Kamu sehat kan".

"Iya pa. Papa juga harus sehat ya".

"Besok bunda mau ke Korea lagi. Kamu di rumah aja ya sama mommy. Soalnya disini dingin banget nanti kamu bisa sakit lagi. Nanti kalau udah musim panas kita bisa pergi sama-sama ke korea".

"Beneran pa".

"Iya tapi kamu harus janji gak boleh nakal sama bunda. Ya udah papa matiin ya. Dah Gabriel dah bunda Gabriel i love you. Muah..."

Tut... Tut... Tut...

Dia memutuskan telpon. Kulihat senyum merekah di wajah Gabriel padahal sebenarnya dia udah sangat mengantuk dari tadi katanya capek habis jalan jalan.

Aku memutuskan untuk pulang ke rumah kasihan melihat Gabriel kecapean kayak gini.

Saat sampai di rumah aku menuntun Gabriel yang sudah lunglai dan matanya hampir tertutup. Setelah tertidur aku melepaskan sepatunya perlahan takut kalau dia nantinya terbangun dan enggak bisa tidur lagi.

Aku memesan beberapa makanan karena aku belum makan sedari pagi. Aku memesan ayam goreng jagonya ayam satu keranjang. Untuk nasinya aku sudah memasaknya jadi lebih hemat.

Aku menonton TV di ruang keluarga. Hingga kusadari ada lengan yang memeluk leherku. Aku terkejut dan segera menarik tangannya dari leherku.

"Sttt... jangan berisik Gabriel tidur".

"Alex". Aku mengenali suara Alex karena suara itu yang selalu ternginagn ngiang di kepalaku.

"Sayang aku lapar nih. Kamu masak apa?".

"Aku tadi gak masak. Tadi sarapan roti".

"Terus bekal gabriel".

"Tadi dia ada acara jalan-jalan dan makan bersama jadi aku memutuskan untuk tidak memasak".

"Tapi aku lapar banget sayang".

"Tenang aja aku udah masak nasi".

"Terus aku cuma kamu suruh makan nasi aja gitu".

"Hehehe... emang salah siapa kamu gak bilang kalau kamu udah pulang".

"Aku udah pulang dari semalam. Tapi kamu sama Gabriel udah tidur".

"Beneran?". Kejutku.

"Iya lah".

"Terus Robby sama istrinya gimana".

"Mereka gak mau pulang. Lagian besok ada acara makan malam perusahaan. Katanya habis di ongkos aja".

"Terus ngapain kamu pulang kalau besok kita kesana".

"Ya karena aku kangen istriku lah".

"Emang siapa istrimu Alexcel".

"Elzara Jolana Brown".

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang