COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]

26

26

Aku dan Alex sudah sampai di Korea. Kami beristirahat sejenak sebelum pergi ke pesta makan malam bersama kolega Alex.

Kami memasuki sebuah hotel mewah. Aku merangkul lengan Alex. Suamiku begitu tampan walaupun kini usianya hampir kepala tiga.

Kami memasuki ruangan dengan pintu yang besar dan tinggi. Sisanya sudah ada banyak orang. Termasuk Robby dan istrinya ternyata dia sudah berada di sana.

"Lama banget lo bro". Kata Robby.

"Gitu aja lama". Sahut Alex.

"Mana Giska Rob?". Tanya Alex.

"Dia belum datang". Jawab Robby.

"Siapa Giska sayang". Tanyaku.

"Gia interpreter perusahaanku". Jawab Alex.

"Oh...".

"Lah itu Giska".

"Halo Mr. Brown Mr. And Mrs. Navy".

"Alay lu sok formal".

"Yakan acaranya formal pak Rob".

"Oh iya Gis. Ini Elzara istriku".

"Hey Mrs. Brown. Senang bertemu dengan anda".

"Hey Giska. Aku juga senang bisa mengenalmu".

"Kalau begitu saatnya kita berpesta".

Alex menggandeng pinggangku dan menuju ke tempat duduk denagn meja melingkar. Yang tertuliskan nama perusahaan Alex dan Robby yang mereka bangun berdua.

"You are so beautiful"

"You are so beautiful too more"

Kami saling menatap dan saling memuji aneh sebenarnya tapi asik aja ketika melihat Alex dengan mata yang berbinar-binar.

Tak berselang lama datanglah gerombolan orang-orang kaya. Ya mereka terlihat begitu berkarisma.

"Hallo Mr. Brown Mr. Navy". Pria itu duduk di depan kami di temani dengan seorang wanita paru baya yang sangat cantik.

"Hallo Mr. Lee". Jawab Alex.

"Sorry. I am late due to traffic "

"It's okay Mr. Lee". Jawab Alex.

Kami berbincang tentang sesuatu yang masih bisa ku mengerti. Mereka mengajak kami untuk berdansa.

Dengan senang hati Alex menerima ajakan itu. Dia merangkul pinggangku dan merapatkannya pada tubuhnya.

"Elzara"

"Apa"

"Bolehkan malam ini kita..."

"Alexcel"

"Baiklah aku akan menunggumu sampai kamu siap"

"Kenapa kamu bisa menahannya selama ini. Apa kamu punya perempuan lain"

"Tidak ada Alzara. Jangan berbicara seperti itu. Aku hanya memiliki kamu. Bahkan selama tujuh tahun ini aku bahkan belum melakukannya dengan siapapun bahkan dengan mantan istriku"

"Masa sih tapi kok bisa kamu menghamili wanita itu Alex. Kamu sedang berusaha berselingku dariku".

"Asal kamu tau Alzara itu terjadi karena dia sedang mabuk dan teman-temannya memberikan obat perangsang untuknya. Aku bahkan tidak ada gairah sama dia".

"Lalu kenapa kamu mau Alex".

"Waktu itu aku juga dalam kondisi mabuk dan kami bertemu di Klub".

"Lalu?". Tanyaku.

"Lalu dia menggodaku hingga mengajakku ke hotel".

"Lalu?". Tanyaku lagi.

"Dia bilang dia merasakan sakit di dalam tubuhnya. Dia sudah berendam air dingin bahkan kalau aku search di google bisa hilang dengan menggunakan susu. Aku sudah membelikannya tapi tetap saja tidak ada hasil. Hingga sampai pagi menjelang di seperti kesakitan dan bahkan melukai dirinya sendiri. Entah berapa banyak dia konsumsi hingga membuatnya seperti ini".

"Lalu." Tanyaku untuk kesekian kalinya.

"Lalu dia mendekatiku dan membuatku berdiri. Bodohnya aku kenapa aku tidak membeli pelindung karena aku kira aku tidak akan tergoda dan melakukan hal itu dengannya"

"Kenapa harus kamu Alex".

"Dia bilang aku pria baik".

"Itu aja".

"Lalu kenapa kamu percaya kalau anak yang di kandungnya adalah anakmu".

"Karena aku tahu saat itu dia masih perawan dan dia juga yang mengambil keperjakaanku".

"Enak dong dapat yang perawan".

"Elzara kamu yang membuatku bercerita tentang masa lalu tapi kamu malah yang marah padaku".

"Tentu karena dia hidupku hancur Alex"

"Tidak Elzara dia tidak bersalah ini semua karenaku. Kalau bukan aku mungkin hidup kamu gak akan hancur. Hidupnya juga hancur juga hidupku Elzara".

"I am sorry Alex". Kataku yang sedikit menghindar dari Alex. Sangat menyakitkan di hatiku.

"Elzara. Aku tidak akan melepaskanmu apa pun yang terjadi. Aku tidak peduli pokoknya kamu harus terus bersamaku".

Aku mulai mengeluarkan air mata dan Alex mengelap pipiku yang basah.

"Jangan nangis sayang. Aku janji tidak akan menyakitimu lagi. Lupakan masa lalu kita Elzara dan lebih baik kita menata masa depan bersama".