24

1.1K 35 0
                                    

24


Ting tong... Ting tong...

Suara bell berbunyi aku segera membukanya. Menampilkan ojol yang mengantarkan pesannanku. "Terima kasih mas".

"Iya mbak sama-sama".

Aku segera memeriksa hp ku aku juga sudah membayarnya dengan uang elektronik.

"Siapa sayang?".

"Ojol".

"Wah pas banget aku udah lapar".

"Ya udah kamu siapin nasinya. Biar aku siapin ini".

"Siap cintaku". Cup... dia mencium kening ku lembut.

Aku menaruh ayam di atas piring lebar. Dan mengeluarkan saosnya. Juga mengambil minuman bersoda di kulkasku.

"Tumben minum yang bersoda. Udah gak diet lagi nih".

"Kata mama aku terlalu kurus".

"Iya kamu sangat kurus aku lebih suka kamu yang dulu yang berisi".

"Bukannya kamu membenciku. Kamu gak suka semua yang ada pada diriku".

"Elzara itu hanya omong kosong. Aku hanya ingin kamu membenciku. Karena aku tidak layak untuk kamu cintai Elzara. Aku hanya bajingan berengsek".

"Benar Alex aku memang membencimu. Sangat membencimu. Kamu yang merubah hidupku hingga seperti ini. Kamu pula yang membuatku tidak bisa bergairah dan bahkan mati rasa kepada pria".

"I am sorry. I am so sorry. Sorry Elzara. Pliss maafkan aku. Aku memang layak untuk kamu benci Elzara". Alex belutut di hadapanku dengan menundukkan kepalanya.

"Alex berdiri lah. Jangan seperti itu aku tidak suka". Aku pun ikut ikut berlutut menyamkan dudukku dengan Alex.

Kulihat Alex menangis dengan deras. Walaupun tanpa bersuara tapi air matanya mengalir seperti tanpa ada pembatas apapun. Semakin aku menatapnya semakin dia menundukkan kepalanya.

"Alex pliss jangan seperti ini". Dia masih menundukkan kepalanya.

"Sorry Elzara. I so sorry hiks... hiks... hiks...". Akhirnya suara tangisannya terdengar. Dan membuatku merasa bersalah.

"Alexcel jangan menangis pliss".

"Sorry El hiks... hiks... hiks...". Aku melihat tangisannya semakin menjadi jadi walaupun dengan Suara yang lirih.

Aku langsung mendekap dada bidangnya dan memeluknya dengan erat. Sesekali mengusap kepalanya hingga kurasakan dia mulai tenang.

"Alex kita makan dulu ya. Nanti aja nangisnya kita lanjut lagi".

"Elzara". Kulihat dia mengusap matanya kasar.

"Katanya udah dewasa tapi kok masih nangis kayak gitu. Ayo dong jangan nangis lagi aku udah lapar nih sayang".

"Maaf El. Maafkan aku. Mungkin benar katamu kalau punya anak tidak bisa merubah seseorang menjadi dewasa".

"Udah"

"Hm..."

"Kita makan dulu ya"

"Kamu makan sendiri aja aku mau ke kamar"

"Ngapain"

"Gak ngapa-ngapain".

"Ya udah kita makan di kamar kamu aja"

"Jangan kamu makan sendiri aja El"

"Kamu malu ya habis nangis". Godaku.

"Enggak"

"Kalau enggak ngapain ke kamar segala katanya tadi lapar"

"Itu tadi sekarang udah enggak"

"Katanya kangen sama aku".

"Sorry Elzara"

"Aku maafin kamu kalau kamu mau makan dulu".

"Iya sayang kita makan bersama".

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang