25

1.2K 41 0
                                    

25


Kami sedang menikmati makanan di ruang tamu. Alex masih menundukkan kepalanya dan menatap makanan dengan malas.

"Gak enak ya"

"Hah... enak kok "

"Terus kenapa makannya kaya gitu"

"Gapapa"

"Mau aku suapin"

"Gak usah"

"Kalau begitu siapin aku"

"Elzara"

"Gak mau siapin aku ya"

"Iya aku suapin". Dia memberikan makanan ke mulutku dengan tanganya.

Aku melihat matanya yang sembab. Aku sangat merasa bersalah tapi juga ingin tertawa. Maafkan aku Alex aku bukan istri yang baik buat kamu. Disaat kamu menangis aku malah ingin tertawa.

"Ketawa saja El. Jangan ditahan"

"Hehehe... aku merasa bersalah sama kamu Lex".

"Kenapa kamu merasa bersalah"

"Couse I love you"

"Kenapa tiba-tiba bilang gitu"

"Karena sebenci apa pun aku sama kamu. Tetap saja kamu adalah orang yang paling aku cintai Alex"

"Benar kamu mencintai ku El"

"Buktinya saat aku pertama kali bertemu sama kamu di lift. Aku sudah jatuh cinta sama kamu walaupun aku tidak tau siapa sebenarnya kamu"

"Apa kamu benar-benar tidak mengenaliku waktu itu Elzara"

"Yang aku tahu kamu papanya Gabriel. Dan sepulang dari pesta itu aku bahkan tidak bisa tidur karena terus memikirkanmu. Kukira kamu suami orang. Berarti aku punya kelainan jika aku bisa menyukai suami orang. Tapi kamu bilang kalau Gabriel tidak punya mama. Itu seperti memberiku harapan untuk terus menyukaimu".

"Terus kamu menyesal saat kamu tauh papa Gabriel itu aku".

"Banget"

"Tuh kan"

"Tapi yang aku heran. Kenapa bisa aku dan kamu menikah karena perjodohan itu".

"Itu berarti Tuhan mendengar doa-doa ku".

"Memang kamu berdoa apa Alex"

"Waktu itu aku sedang menjalani tardir burukku tapi aku berdoa jika kamu akan menjadi takdir baikku. Dan ternyata kita dipertemukan menjadi suami istri. Aku tidak akan mengulang kesalahanku lagi Elzara. Jadi beri aku kesempatan yang kedua".

"Tentu saja Alexcel. Kamu ingat enggak waktu mos dulu aku sudah menyukaimu. Semua tentangmu aku menyukainya. Hingga aku tahu kalau ternyata banyak sekali yang menyukaimu bahkan sahabatmu sendiri. Hingga tanpa sadar aku bilang pada Grace kalaupun kamu menikah dengan wanita lain. Tapi aku akan menunggu duda mu. Ternyata benar mulutmu adalah Harimamu. Aku aja udah lupa tapi Grace yang mengingatkanku. Saat itu juga aku sudah melepaskan egoku untuk menerimamu dan Gabriel dalam hidupku"

"Terima kasih Elzara. Aku semakin jatuh cinta padamu".

"Aku juga terima kasih Alex. Karena kamu memberiku pelajaran yang sangat berharga".

Alex mengecup bibirku pelan. Aku juga membalasnya hingga kami berpagut menjadi ciuman yang menuntut.

Kami pergi ke dapur untuk mencuci tangan. Sepertinya Alex sudah tidak sabar ingin melakukannya denganku setelah menunggu selama setahun lebih.

Dia juga menggosok tanganku dengan tangannya yang masih terbalut busa sabun cuci tangan. Dasar Alex gak ada akhlak.

Setelah selesai membilas dan mengelapnya dengan handuk kering. Kini Alex menggendongku ala bridal style menuju ke kamarnya.

"Bunda". Suara itu mengejutkan Alex dan Alex menurunkanku dari gendongannya.

"Eh... Gabriel".

"Kenapa papa gendong bunda. Bunda sakit".

"Enggak bunda tadi ngantuk terus mau papa gendong ke kamar papa".

"Kenapa kok ke kamar papa. Bukan ke kamar Gabriel".

"Kan tadi Gabriel tidur. Bunda gak mau ganggu tidur nyenyaknya Gabriel". Jawabku.

"Oh begitu. Sekarang Gabriel udah bangun jadi bunda boleh tidur di kamar Gabriel". 

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang