11

2K 69 0
                                    

11


Saat aku membuka mataku kulihat Gabriel masih tertidur pulas. Aku menuju kamar mandi membersihkan diriku sebelum berangkat kerja.

Aku mengganti bathrobeku dengan Muscle Tank berwarnah hitam. "Bun... bunda". Sapa Gabriel.

"Eh... sayang udah bangun". Kataku.

"Iya bun. Bunda aku boleh peluk". Katanya.

"Tentu boleh dong. Setelah ini kamu mandi ya".

"Mandinya sama bunda ya".

"Emang biasanya mandi sama siapa".

"Sama mbak Sisil".

"Ya udah mulai hari ini mandinya sama bunda".

"Beneran bunda".

"Iya dong. Yuk mandi dulu".

Sehabis mandi kami pergi untuk sarapan disana sudah ada Alex dengan pakaian rapinya.

"Kamu gak ambil cuti Lex". Tanyaku sambil duduk di depan Alex. Aku mengambilkan makanan untuk Gabriel. Karena Alex sudah hampir menghabiskan makanannya.

"Kamu mau aku cuti". Tanyanya sambil melahap makanannya.

"Ya terserah kamu. Kan biasanya kalau pengantin baru bisa ambil cuti". Jawabku sambil menuangkan minuman di gelasku dan Gabriel.

Aku meminum minumanku perlahan. "Emangnya kita mau ngapain kalau aku cuti". Katanya membuatku hampir tersedak minumanku sendiri.

"Ya gak ngapa-ngapain di rumah aja". Jawabku santai.

"Bunda suapin". Gabriel menatapku dengan dog eye aku selalu tidak bisa menolak anak kecil.

"Gabriel makan sendiri!". Sarkas Alex keras.

"Alex jangan terlalu keras sama Gabriel". Tegasku.

"Kan dia anakku El kalau kamu lupa". Alex selalu saja bisa membakar emosiku. Kamu harus sabar Elzara.

Aku menyuapkan makanan ke mulut Gabriel. "Dia juga anakku Alex. Aku tidak suka anakku deperlakukan kasar oleh siapapun". Jawabku dengan nada meninggi.

"Dia anakku El. Kalau kamu ingin punya anak buat aja sendiri". Ucapnya sambil mengelap bibirnya dengan tissu.

"Hah?. Kau pikir aku tidak bisa membuat anak untukku sendiri". Emosiku sudah tersulut bahkan aku sampai berdiri dari dudukku.

"Memangnya kamu mau buat dengan siapa El kamu sekarang istriku".

"Tentu dengan siapa pun asalkan bukan dirimu. Ayo sayang kita makan di taman saja disana udaranya masih segar". Aku membawa makanan Gabriel dan pergi meninggalkan meja makan itu. Sedangkan Alex mengetatkan rahangnya.

**

Alex kembali bekerja aku juga kembali bekerja walaupun Gabriel selalu mengekoriku. Tapi aku santai saja malah seneng kalau lihat Gabriel senang gak tertekan sama papanya yang aneh itu.

Melody juga ikut mengekoriku karena ada Gabriel ih seneng banget pasti Grace makin banyak waktu berduaan. Lah aku yang pengantin baru malah di buntuti dua ekor.

Sesekali aku pergi ke rumah hanya untuk berenang dengan dua ekorku. Untung ada mbak Sisil yang siap membantu. Kadang Alex juga bermalam di rumahku ya seperti itu saja sih.

Sekarang Alex sedang bermain tabletnya. Sedangkan aku menonton film dengan dua bocil ini.

"Lex. Gimana kalau kita tinggal disini aja".

"Maksud kamu?".

"Rumahmu terlalu besar untukku. Disana ada banyak orang. Sebenarnya aku merasa tidak nyaman. Itu pun kalau kamu gak keberatan sih".

"Terus siapa yang bikin sarapan dan makan malam".

"Ya aku. Kamu meragukan keahlianku".

"Iya aku tau. Aku tau semua tentang kamu Elzara". Kata Alex lembut. Hampir meruntuhkan pertahananku.

"Jadi gimana?".

"Terus aku tidur dimana?".

"Terserah kamu tapi aku sama Gabriel akan tidur di kamarku".

"Baiklah akan aku coba".

"Maksudmu".

"Ya kalau aku enggak nyaman kita balik ke rumahku".

"Oke". Jawabku singkat.

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang