31

996 27 0
                                    

31


Alex meneleponku berkali kali tapi aku tidak mengangkatnya. Entah sudah berapa kali banyak banget. Males aku mendengar suara Alex. Aku itu paling gak suka pertengkaran sekecil apapun itu.

Walaupun aku tahu sebenarnya Alex juga gak salah tapi malas aja sekaligus seneng bisa menggoda Alex. Dasar aku.

Hari sudah sore Gabriel sudah berpamit untuk pulang. Aku di kejutkan dengan kedatangan suamiku.

"Papa".

"Ada apa sayang. Tumben kamu main ke sini".

"Aku mau jemput kalian".

"Lah kan aku bawa mobil Alex".

"Udah kalian ikut aja".

Aku kira dia akan membawah ku kemana. Tenyata pulang kerumah dong. Astaga Alex kamu bikin aku gemes banget sayangku.

"Kirain mau kemana ternyata ke rumah toh".

"Emang kamu mau kemana. Aku capek sayang. Jangan sekarang".

"Iya iya".

Kami sedang berada di ruang keluarga. Seperti biasa tidak ada kegiatan karena hari sudah malam.

"Sayang. Pijitin". Rayunya.

"Gak mau".

"Kamu gak kasihan sama aku".

"Harusnya kamu yang kasihan sama aku".

"Kenapa gitu".

"Keberadaanku seperti tidak di harapkan di keluarga ini".

"Kata siapa?".

"Entahlah".

"Gabriel ini udah malam waktunya tidur. Papa sama bunda mau tidur dulu. Kamu masih mau disini".

"Aku juga mau tidur pa. Ini lagi beresin".

"Ya udah".

"Selamat malam Gabriel. Semoga mimpi indah dan jangan lupa berdoa". Ucapku sebelum meninggalkan kamar Gabriel.

Aku masuk ke kamar Alex kulihat dia sudah tertidur. Aku juga ikut merebahkan tubuhku di sampingnya.

Kurasakan lengan besar itu merangkul perutku.

"Alex".

"Siapa bilang kamu bisa tidur di kamar ini".

"Ini udah malam Alex. Katanya kamu capek".

"Justru karena ini udah malam dan aku capek. Aku mau kamu pijitin aku sayang".

"Pijit aja ya".

"Pijit yang plus plus".

"Ih jangan nakal".

"Jangan buat Gabriel marah-marah lagi".

"Bisa aja kamu".

**

"Sayang aku kok belum hamil hamil ya. Padahal ini udah 6 bulan".

"Gapapa jangan terlalu di fikirkan yang ada nanti kamu malah tertekan".

"Tapi Gabriel kasihan udah nunggu lama".

"Ya udah kita program aja. Besok kita kedokter. Kamu jangan terlalu fikirin yang ada kamu malah yang stress sendiri".

"Iya deh".

"Ya udah sekarang kita berdoa dulu baru berbuat. Supaya Tuhan mendengar doa kita".

"Iya deh".

**

"Sayang". Kataku.

"Apa sayang". Jawab Alex.

"Kalau aku gak bisa kasih kamu keturunan gimana".

"Ya gapapa yang penting kita udah berusaha sebisa kita".

"Maaf ya aku bukan istri yang sempurna buat kamu".

"Kata siapa. Kamu itu istri yang paling sempurna untuk aku".

"Tapi aku gak bisa kasih kamu keturunan loh".

"Jangan bilang seperti itu. Gak baik. Mulai lagi deh. Lagian kita masih punya Gabriel kan. Jadi jangan terlalu sedih yang berlebihan".

"Kamu gak bakal ceraiin aku kan Alex".

"Elzara jangan pernah bilang kata itu aku gak suka. Emang aku pernah nuntut kamu harus punya anak. Aku kan bilang kita percayakan aja sama Tuhan yang penting kita sudah berusaha sayang".

"Makasih ya Alex sudah mau menjadi suamiku".

COLORFUL LOVE STORY - #1Married Ex-Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang