3.

616 197 15
                                    

   

   Jakarta malam itu memperlihatkann kerlap kerlip lampu gedung sekitar rumah,terlihat seseorang duduk di balkon kamarnya sendirian,membiarkan angin malam menerpa kulit mulusnya.

"apa iya ya orang yang di bilang dara itu orang yang sama?" ujar Resha dalam hati,sebenarnya ia sangat penasaran dengan sosok Antasena yang di ceritakan dara tadi di sekolah.

"Alah bodoamat, ganggu keastetikan pikiran gue aja!" kata Resha sambil beranjak dari balkon menuju ranjang tempat tidurnya.

  Tepat pukul 9 malam terdengar suara seperti orang yang sedang membuka pintu, cekrekkkk!!..,
suara itu berhasil memecah keheningan malam di rumahnya,Resha yang sedari tadi hanya dirumah berdua dengan kakaknya sontak kaget mendengar suara dari ruang depan,ia pikir kakanya sudah tertidur karna dia tadi sudah seharian bersama teman-temanya,ditambah suara langkah kaki yang mengarah masuk ke dalam rumahnya,membuat Resha semakin takut

"allahuakbarr gue lagi ngimpi apa gimana ini?!"

"Yasinn, iya gue harus baca yasin!" dengan muka panikknya Resha memejamkan mata nya sambil membaca surah yasinn dalam hati.

"RESHAA!!"

Belum sempat Resha menyelesaikan bacaan yasinnya kini terdengar suara teriakan seorang perempuan, sontak Resha membuka pejaman matanya, Resha semakin takut ia meremas slimutnya semakin kuat.

     BRAKK,,

pintu kamar Resha di buka secara tiba-tiba.

"Kamu ini apa-apaan Resha! bangun kamu!"

"kenapa sih bun?"

"Kenapa?! kamu ga liat ruang tv berantakan guci pecah! bingkai pecah! kamu tu bener² ya di suruh jaga rumah gitu aja ga becus!"

Ternyata suara perempuan yang dari tadi manggil nama resha adalah bunda Resha.

Resha memang benar-benar tidak tau, dari tadi dia hanya duduk di balkon kamarnya, mungkin Resha terlalu menikmati sampai suara pecahan itu ia tidak mendengarnya.

"Kalo bukan kamu siapa lagi, ngak mungkin Shera yang mecahin!!"

"Turun sekarang!" perintah bunda, tanpa menjawabnya Resha pergi mengikuti arah bundanya berjalan,

"Lihat ituu!" sambil menunjuk bekas pecahan guci bunda Resha tetap menggunakan nada tingginya.
Resha hanya diam mendengarnya dia hanya berpikir siapa yang telah mecahkan guci dan foto kesayangan bunda itu.

"Ini ada apa sih ribut-ribut?" kata ayahnya yang baru datang bersamaan dengan Shera yang baru turun dari atas,

"ini ni anak yang ayah bangga-banggain bisanya cuman bikin kacau aja!, kalo ga tidur mulu ya ngerusuh!" masih dengan nada tingginya bunda Resha menjawab pertanyaan ayah.

"Udah bun jangan marah marah" tegur ayah Resha kepada bundanya dengan lembut.

"tapi yang bikin kacau semua ini bukan aku yah, bunn" ujar Resha menyakinkan keduanya

"halah. ngeles aja kamu bisanya!"

"ma udah ma stop! ini udah malem ga enak kalo sampe kedengeran tetangga"

"ayah tu kenapa sih selalu aja belain anak ini? anak gatau di untung! ga becus kaya gini selalu di bela!"

" cukup ma, cukup! sekarang mama ke kamar biar Resha dan ayah yang beresin semuanya"

"Ngak usah yah biar Resha aja sendiri,ayah temenin bunda aja dikamar"

"Bener gpp kamu nak?"

"Iya gpp tangan Resha juga masih kuat kok kalo cuman ngangkat beling guci ini hehe" kata Resha dengan tersenyum kecut

"yaudah hati-hati ya,awas kena beling" ujar ayah yang hanya di balas dengan senyuman oleh Resha.

Shera yang sedari tadi berdiri hanya tersenyum kemenangan melihat kegaduhan yang terjadi.

"ck,seharusnya lo bisa lebih cerdas dari gue!"
kata Shera sambil mendorong pundak Resha,lalu ia berjalan meninggalkan Resha sendirian.

"lo itu manusia yang benar-benar licik!!" ucap Resha yang tidak dihiraukan oleh kakanya itu.

Flashback on

Suara musik memenuhi seisi ruangan,
Hari ini Shera dan teman-temanya sedang berkumpul di ruang tengah rumah Shera,berjoget ala-ala grup band korea sudah pasti mereka lakukan.

"Let's kill this love! Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
Rum, pum, pum, pum, pum, pum, pum
Let's kill this love!" Teriak salah satu teman Shera yang ikut menyanyi lagu kill this love milik blackpink itu,

"huh anjayy kane parahhhh" sambung Shera.

Saking asiknya mereka berjoget menirukan gaya para personil blackpink itu shera tidak sengaja menyenggol guci yang berada di sampingnya. Tyarrrrr,,, guci itu terjatuh menimpa sebuah bingkai foto,iya itu adalah guci dan bingkai foto kesayangan bunda.

"Omaygatt Sheraa!" pekik salah satu teman sheraa

"Ohh no gue harus gimana iniii"

"Parahh gue ngak ikut-ikutan ya"

"Bisa-bisa bunda gue marahh besar ke gue kalo dia tau gue yang pecahinn"

"Lo semua pulang duluu dehh" sambung Shera yang di anggukin teman"nya

"Beneran lo ra?" tanya teman shera menyakinkan ucapan shera tadi

"Iya,gue bisa urus semua ini" ucap shera enteng dengan senyum liciknya.

Resha yang dari tadi hanya duduk di balkon kamarnya merasa senang kuping dia sudah tidak mendengar suara musik ala" korea itu

"Bagus deh mereka sudah berhenti menggila!"

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang