Dan ternyata dia adalah cowo dengan gitar yang menjadi ciri khasnya..
"Heh panjul!" Teriak Dara
"Suara pas pas an aja sok sok an mau nyanyi"
"Lo kesini kalo cuman mau ngehina gue pergi aja deh!"
"Dih pede nya udah kaya tuan putri"
"Siapa juga yang mau jadi tuan putri!" Sarkas Dara
"Gue!, gue yang mau jadiin-" belum sempat menyelesaikan, pembicaraanya di potong oleh bu Sri
"Nih mba es nya sudah jadi,silahkan" ucap bu Sri
"iya bu makasiii" setelah itu Dara berjalan meninggalkan kantin dan se isi nya.
Saat berjalan dikoridor Dara melihat melihat dua orang berlawan jenis yang sedang bermesra di depan sana sepertinya ia tau siapa itu, benar saja saat ia mengamatinya lebih dalam ternyata itu adalah resha yang sedang berdua bersama Nendra entah mengapa hatinya terasa begitu ngilu melihat pemandangan di depannya, tanpa pikir panjang Dara segera pergi dari sana.Dilain tempat kini Resha tengah bertemu Nendra, lebih tepatnya tidak sengaja bertemu, Resha yang ingin kembali ke kelas setelah tadi dari toilet tidak sengaja bertabrakan dengan Nendra yang baru saja keluar dari kelasnya dengan posisinya saat ini mungkin orang-orang yang melihat akan mengira seperti emm berpelukan.
" Lo apaansii nyari kesempatan banget." Kata Resha sambil mendorong bahu Nendra. Nendra yang tadinya melihat sekitar kini netranya melihat penuh ke arah Resha.
" Ngapain lo liat-liat naksir baru tau rasa." Ucap Resha dengan nada ngegasnya.
Nendra yang sudah geram mendekati Resha hingga punggung Resha menabrak tembok, Resha nampak gugup karena kini posisinya sangat dekat dengan Nendra.
" Kalo udah di tolongin, jangan lupa bilang makasih." Ucap Nendra tepat di telinga Resha.
Resha merasakan kini jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya bagai mana tidak, suara berat Nendra yang masuk ke telinganya mampu menembus sampai kedadanya.
Resha memberanikan diri menatap tepat dimanik mata Nendra mata hitam pekat, indah, namun terlihat sayu, entahlah Resha merasa seperti ada sesuatu yang sedang memengaruhi pikiran Nendra saat ini. Buru-buru Resha menepis semua kemungkinan-kemungkin yang ada dalam pikirannya.
" Sama-sama." Ucap Resha lalu pergi dari sana.
Resha mencoba untuk menstabilkan dirinya tatkala ia melihat Dara yang tengah menunggunya di depan kelas.
" Loh udah balik Dar? es gue mana?" Pinta Resha dengan excidet.
" Lo habis dari mana?" Tanya Dara balik.
" T-toilet, kenapa?"
" Res, lo kalo ada apa-apa cerita ya ke gue jangan sampe gue cuman lo anggep sebagai figuran doang." Kata Dara sambil memegang bahu Resha.
" Maksudnya?" Tanya Resha.
" Lo pasti tau maksud gue, Res." Ucap Dara dan langsung memasuki kelas meninggalkan Resha yang masih terdiam di tempatnya.
Tak lama dari itu Resha menututi Dara masuk ke kelasnya." " kita harus transparan satu sama lain" kata-kata itu kan yang keluar dari mulut lo sendiri?" Ucap Dara
"Oke tadi gue hampir jatuh gegara di tabrak, Nendra cuman niatan bantuin doang, udah itu aja" pembelaan Resha
Dara diam, dia hanya menatap mata Resha beberapa detik, melihat itu Resha langsung menghela nafas berat dan....
"Oke-oke, gue nga tau"
" gue ngak tau apa yang gue rasain sekarang, entah dirinya yang menarik atau hati ku yang tertarik" ucap Resha kepada Dara"Sebentar lagi,.."
"Sebentar lagi lo pasti tertarik" jawab Dara tersenyum lalu memeluk Resha"Menyakitkan memang, ketika kita di paksa melupakan seseorang yang bahkan tidak pernah kita miliki" batin Dara seraya tersenyum saat memeluk Resha
🦕🦕🦕
Ramein vote komen ya biar semangat up :3
See u, semoga suka♡
![](https://img.wattpad.com/cover/264869885-288-k590400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GANENDRA
Teen FictionNamanya Antasena Ganendra Biantara. cool boy sekaligus most wanted di SMA Perwira,namanya begitu lekat di telinga para wanita, siapa sih yang ga kenal dia? sosok yang hampir mendekati sempurna ini membuat pasang mata iri melihatnya. Anak seorang...