16

271 30 2
                                    

Hari ke dua dalam satu pekan.

 "Selamat hari Senin. Semoga nasibmu tidak seperti bendera yang dipuja, dihormati, ditarik ulur dan ditinggalkan sendirian."
_____________


Tidak biasanya jam segini dia belum siap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Terlihat jelas Nendra sedang tertidur pulas mengabaikan alarm yang sedari tadi berbunyi.
Pukul setengah tujuh Nendra masih belum terbangun dari tidurnya membuat bi Minah frustasi untuk membangunkan nya

"Denn Nendra!"

Tok tok tok

"Yaallah den, bibi dobrak juga ni pintu!"

"Sekolah den, inget den masih sekolah!"

"DEN NENDRA!!"

Ketukan dan suara teriakan berkali-kali dari bi Minah kini dapat menembus pintu dan masuk ke dalam telinga Nendra

Sontak Nendra terbangun dan langsung mengambil jam di samping kasurnya

"ASTAGA SENIN!" pekik Nendra, tanpa basa-basi Nendra langsung memasuki kamar mandi miliknya.

Tak lama setelah itu, ia berlari menuruni tangga berniat menuju garasinya.

Deg

"Papah?!" Gumam Nendra, melihat pria paru baya duduk di meja makan

"Kalo masih capek izin dulu kan gpp" ucap papah Nendra

"Papah kapan pulang nya?" Tanya Nendra dengan mencetak senyum di bibirnya

"Nanti aja tanya-tanya nya,sana berangkat dulu udah telat!" Suruh papah Nendra

"Siap komandan!" Ucap Nendra lalu mencium punggung tangan ayahnya itu

 
    Nendra melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, berharap gerbang sekolahnya belum di tutup oleh satpam, namun...... yaa Nendra sudah sangat telat, gerbang sudah di tutup, halaman sekolah sudah sepi.

Nendra menghela napas berat, lalu dia putar balik menuju sebuah warung kecil di dekat sekolahnya untuk menitipkan motornya.
(Masa iya Nendra nanti manjat tembok sambil gendong tuh motor)

Selepas itu Nendra berlari menuju gerbang sekolahnya

"ngak mungkin gue manjat lewat sini" batin nya

Terlintas ide di otak Nendra, dia melihat pohon yang sangat dekat dengan tembok yang mengelilingi sekolahnya, Nendra langsung memanjat pohon itu dengan cepat dia sudah mendarat di ujung tembok itu.

"He mas mas!"

Selangkah lagi Nendra berhasil masuk, terdengar seorang memangil nya.

"NGAPAIN MAS?!"

Saat Nendra menoleh dia terkejut melihat satpam sekolah yang berada di bawah nya

"Ngapain mas?" Tanya satpam itu sekali lagi

"Manjat pak, abis gerbang nya bapak tutup!" Teriak Nendra dari atas sana

"Yaallah mass,kan bisa di buka" ucap satpam itu yang berjalan membukakan pintu gerbang

"Sialann!" Umpat Nendra

"Turun! Lewat sini kalo mau masuk!"

Tak menghiraukan kata-kata pak satpam, Nendra meloncat dari atas tembok masuk ke dalam area sekolah

"Nanggung pak!"

"Oo dasar anak ngak tau terimakasihh!" Ucap pak satpam ngegas

Keberuntungan di pihak Nendra, belum lama upacara selesai jadi kini tidak ada guru yang melihat Nendra terlambat, karena biasanya setelah upacara para guru akan rapat dan membiarkan siswa-siswi nya istirahat.

Di tengah perjalanan Nendra menuju kelas, dia sudah lebih dulu di sambut olah dua temanya Gilang dan Adit

"Masss Nendraaa!!"

Plakkk!!
Suara tamparan kecil mendarat sempurna di pipi adit

"Allahuakbar kdrt mas!" Ucap adit menjauh dari Nendra dan pura-pura menangis di hadapan Nendra

Nendra berjalan mendekat ke arah adit, namun adit kini semakin melangkah menjauh i Nendra

"Stop! Stop mas stopp! Jangan sentuhh adek!" Ucap adit dramatis

Gilang yang berada di tengah- tengah mereka merasa jijik, bukan hanya Gilang yang menyaksikan namun sekoridor menyaksikan drama itu

Ceppp
Bukan tamparan apa lagi ciuman, itu adalah suara uang seratus ribu yang menempel di jidat adit.

"Bacot" ucap Nendra lalu pergi

"Liat lang, gue drama gini aja dapat seratus ribu apa lagi gue main di indosiar!" Ucap Adit bangga

Gilang yang mendengar langsung bergidik jijik
"Gesrek lo!" Ucap nya lalu berlari menyusul Nendra

"Lumayan dari pada manyun" kata adit lalu pergi menyusul ke 2 temannya

"Udah berani bolos sekarang?" Tanya Gilang setelah sampe di kelas

"Telat"

"Gue tadi liat lo puter balik di depan gerbang"

"Nitipin motor"

"Ha?"

"Ya masak gue suruh gendong montor sambil manjat?!" Nendra berbalik tanya kepada Gilang

"Terus kalo lo tadi liat gue, ngapain lo tadi nga nolong buka in gerbang nya?!"

"Terus lo tadi kalo udah lihat gue ngapain nanya?"

"Ih Nendra sekarang crewet deh,jadi gemess" alibi  Gilang

"Tampol juga lo sini!"

🦑🦑🦑
  

"Laper tapi magerr"
"Es bu sri kaya nya seger"
Ucap Resha sambil menyenggol bahu Dara yang sibuk bermain ponsel

"Beli lah sono!"

"Laper tapi MAGER" ulang Resha dengan menekan kata Mager

"Bilang aja lo mau gue tlaktir!"

"Sekali sekali dar,lemes banget gue kaya mau semaput"

"Semaput beneran aja baru tau rasa lo"

"Engaa becandaa!" Ucap Resha dengan tersenyum tipis  ke arah dara

"Udah sono beli keburu bel!" Lanjut Resha

"Iyaa!" Jawab Dara yang berjalan keluar kelas

Di kantin

"Bu es nya dua ya!" Pesan Dara di lapak bu sri

"Duduk dulu neng, sebentar ya"

Sambil menunggu es nya jadi, Dara memutar lagu kesukaannya yang berjudul HALU, karna terlalu asik dia juga ikut melantukan lagu itu.

"Senyumanmuuuu..."

"Yang indah bagaikan candu" sahutan dari seseorang menyambung lagu yang Dara nyanyikan.

Sontak dara menoleh ke sumber suara itu.....

.
.
.
.
.
.
.
.

Tebakk dahh siape tu orang yang nyambung laguu hayoo..

Okee seperti biasaa Jangan lupa VOTE and KOMEN!
Harus nga boleh sampe enga votmen wkwk

Cee yu:3

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang