18

214 25 18
                                    

" Semua bangsat"

"Becanda"

"Semua baik"

"Ngak juga"

"Gue benci inget mantan gua"

"Bentar"

"Enga, enga"

"Mending gue nongki di tempat kopi"

"Nyalain wifi stalking-in doi, berharap gue yang jadi jodohnya"

Itulah lagu yang di nyanyikan Adit dan Gilang bersautan di sepanjang mereka berjalan di koridor sekolah, lirik berganti setelah segrombolan itu lewat di depan kelas Mipa 3

"OH DARA!" teriak Gilang

"I really really really really like you
You want me, I want you
You want me too" lanjut Gilang

"Step lo?! Tuh Pacar lo segudang urusin dulu!" Teriak Dara dari dalam kelas

Adit, Nendra, dan Resha hanya menahan tawanya setelah mendegar respon Dara.
Tak lama dari itu terdengar suara Teng teng teng tanda bel masuk pelajaran akan segera di mulai

"Cabut!" Ucap Nendra yang berjalan lebih depan dan di ikuti oleh 2 orang kawannya.

🌻🌻🌻

Matahari sudah hampir tenggelam, kini Resha sudah berada di dalam kamarnya membaringkan tubuhnya setelah lelah belajar seharian.

Suara rintikan hujan yang jatuh membasahi atap rumah Resha membuat Resha bangun dari kasurnya

" bau tanah emang bikin tenang"  ucap Resha ketika membuka jendela kamarnya.

Resha sedang berada di balkon kamarnya menikmati senja yang berpadu dengan air hujan dengan ditemani secangkir teh hangat.

"Senja yang bilang kalo yang indah belum tentu bertahan lama, tapi hujan yang bilang kalo dingin lebih nyaman" celetuk Resha

Tiba-tiba saja pikiran Resha melayang pada satu kejadian yang ia tak  pernah memikirkan itu akan terjadi, ia selalu bertanya-taya mengapa setiap dekat dengannya jantungnya tidak bisa diajak berkerjasama selalu saja berdegup kencang.

Antasena Ganendra pemilik manik mata yang indah dan suara berat yang sukses membuat candu siapa saja yang mendengarnya.

" Arghhh, ngapain gue mikirin dia sih gada faedahnya bangett!." Grutu Resha yang tersadar dari lamunannya.

" Tapi, kenapa jantung gue ga bisa kekontrol ya tiap deket dia?, masa sih gue jatuh cinta ma tu orang!? arghhhh gila nih gue dah gila" gumamResha


"Ngapain lo?" Tanya Shera yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu kamarnya

"Apa?"

"Ke supermarket sono!" Perintah Shera

"Hujan ngak liat?!"

"Pake mobil!"

"Suruh ndorong apa gimana?!"

"Oh iya lupa lo kan ngak guna, apa-apa nga bisa, upss" sindir Shera

"Bacot!" Ketus Resha

Setelah itu Shera turun ke bawah dan kembali lagi di hadapan Resha sambil membawa payung yang di genggam di tangannya

"Pake ini, cepet!" Suruh Shera sambil menyodorkan payung

"Lo itu nyusahin orang hidup aja ya bisa nya!" ucap Resha dengan muka datar
Tanpa basa basi lagi Rehsa langsung menyaut payung dari genggaman Kakanya dan pergi dari hadapannya.
.

.

.


Tinggal tidur dulu, semoga bangun tidur ni lapak rame  wkwk
Jangan lupa votmen♡♡♡

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang