Bi Minah di buat kaget karna kedatangan Nendra yang lebih awal dari biasanya, apa lagi dengan kondisi tangannya yang di perban.
"Yallah den itu kenapa tangannya di buntel-buntel!" Ucap bi Minah histeris
"Ngakpapa bi"
Bi Minah berjalan menghampiri Nendra
"Bibi bantu ke kamar ya?" ujar bi Minah yang bersiap untuk memapah Nendra"Ngak usah bi, Nendra bisa jalan sendiri" tolak Nendra yang sudah berjalan mendahului bi Minah
Nendra berjalan menaiki tangga yang menghubungkan ke lantai dua, tempat kamar Nendra berada.
Sampainya Nendra di kamar, ia meletakan tasnya di sembarang tempat, ia duduk di atas kasur menghadap jendela yang terbuka, ia memijat pelan tangannya yang masih terasa sakit
"Sss...argh!!" ringis Nendra yang sesekali memijat tangannya sendiri
Tok tok tok!!..
"Masuk!"
Bi minah mulai melangkah masuk setelah mendapat sahutan dari Nendra dengan membawa semangkuk sup dan arm sling untuk Nendra.
Diletakannya sup di atas Kasur, di samping Nendra duduk, bi Minah terlebih dahulu memberikan arm sling kepada Nendra.
"Di pake ya den" ucap bi Minah Seraya Memberikan Arm sling
"Buat apa?"
"Untuk mempercepat proses penyembuhan den, sebentar lagi kan mau ujian bukan?"
"Iya, makasih ya bi" ujar Nendra yang mengambil Benda dari tangan bi Minah.
"Ini supnya juga di makan dan jangan lupa diminum obatnya!, bibi keluar dulu!"
"Iya bi!, makasih" jawab Nendra yang sedang sibuk mengaitkan arm sling di tangannya.
Drtt drtt.... dering hp Nendra berbunyi tanda ada panggilan masuk, Mata Nendra berbinar melihat nama kontak yang menelponnya, cepat cepat Nendra mengangkat panggilan itu
"Assalamualaikum yah?"
"Walaikumsalam, gimana tangan kamu?"
"Ayah tau?"
"Guru kamu telfon ayah, kenapa ngak kamu sendiri yang bilang langsung ke ayah?"
"Maaf yah" lirih Nendra
"Ayah ngak suka anak ayah jadi brutal suka berantem kaya gini, kamu bisa bela diri bukan untuk menyakiti orang-orang!"
"Kalo seandainya dia ngak bawa-bawa tentang mamah Nendra ngak akan lawan yah!"
"Ayah kalo di posisi Nendra pasti bakal lakuin hal yang sama, tapi,,, jangan kan di posisi Nendra, merhatiin Nendra aja jarang kan yah?"
"Ayah sayang sama kamu nak, kamu anak satu-satunya ayah, kamu keluarga satu-satunya ayah, ayah ngak mau kamu kenapa-kenapa"
"Pulang yah!, Nendra rindu" ucap Nendra sendu
"Pasti, pasti ayah pulang, kamu jaga diri baik-baik ya!"
Tut tut tut... telfon dimatikan secara sepihak oleh ayah Nendra.
"Terimaksih, aku paham beliau pasti sedang sibuk" lirih Nendra yang menatap layar ponselnya.
Setelah itu ia mengambil semangkuk sup dan melahapnya...
Ceklekkk...
"Hai sobat otan!" Sapa Gilang yang membuka pintu bersama Adit di belakangnya
Nendra meletakan kembali mangkuk supnya dan menoleh ke sumber suara itu
"Tumben" celetuk Nendra
KAMU SEDANG MEMBACA
GANENDRA
Teen FictionNamanya Antasena Ganendra Biantara. cool boy sekaligus most wanted di SMA Perwira,namanya begitu lekat di telinga para wanita, siapa sih yang ga kenal dia? sosok yang hampir mendekati sempurna ini membuat pasang mata iri melihatnya. Anak seorang...