35

166 15 9
                                    


"Diberi yang susah biar kerasa perjuangannya"

🧊🧊🧊


3 hari berat telah berlalu.
Hari minggu menjadi kelabu.

Hari terakhir telah tiba. Ya sesuai perjanjian hanya 3 hari Resha menjalankan misinya.
Namun, sama sekali tidak ada kemajuan, Nendra tetap menjadi Nendra yang dingin sikap kepadanya.

"3 hari gue puasa nga peduli Nendra, tetap ngak ada respon dari diaa!!" Resha gundar

"Gimana? Udah kerasa susahnya?"

"Se ngak penting itu gue di mata dia?" Tanya Resha

"Lo yang sabar ya, Nendra emang begitu" ucap Dara berusaha menenangkan

"Ngak pernah terlihat gue di mata dia! Sampah!"

"Lo yang tenang, masih banyak cowo yang lebih dari dia"

"Banyak cowo, iya emang banyak. Tapi gue maunya cuman Nendra"

"Banyak cowo diluaran sana, tapi mereka ngak seperti dia"

"Masalahnya dia yang ngak mau sama lo!"

"Es batu kalo di panasih juga bakal cair dar"

"Huhft, harus pake bahasa apa gue, buat nyadarin lo res res!" Balas Dara pasrah.

"CINTA SENDIRI LELAH!!" teriak Resha dengan suara begitu menggelora

"Lo kalo galau bisa ngak? Ngak usah betingkah kaya gitu!" Protes Dara

"Ngak usah sewot deh lo. Gue kasih Gilang baru lo kicep!"

"OO BANGSAT!!"

°°°°

Seperti minggu-minggu biasanya. Nendra menghabiskan separuh waktunya di lapangan futsal bersama tim kebanggaannya. Bersama juga dengan kedua sahabat nya.

Yang membuat berbeda dengan hari-hari mingu lainnya adalah permainan Nendra dalam lapangan yang tidak seperti biasanya.

"Gue ngak yakin kalo dia baik-baik aja" bisik Adit pada Gilang

"Ngak punya pacar og galauu!" Balas Gilang.

Setelah itu, Gilang pergi menghampiri Nendra yang sedang duduk di kursi penonton, Bersama seseorang.

"Lo lagi kenapa sih? Kasian anak-anak udah pada semangat tapi kaptenya malah kaya gini"

"Iya tumben? Lo sakit?" Ucap seseorang di samping Nendra yang juga ikut nimbrung percakapan Gilang dan Nendra

"Udahan aja latihan hari ini" balas Nendra

"LAH? KENAPA?!"

"Kasian anak-anak, kaptennya ngak becus"

"Bukan gitu maksud gue ndra"

"Lo kenapa sih?! Sensi banget?" Lanjut Gilang

"Bias aja"

"Udah lang, sabar aja" bisik Adit menengkan.

"Oke, gue bubarin!" putus Gilang lalu berjalan kearah kerumunan anggota timnya.

"Lo pulang aja, istirahat" ucap Adit seraya menpuk bahu Nendra, sebelum pergi menyusul Gilang.

"Em.. ndra gue pulang sama lo ya?" ucap Clara pada Nendra yang sudah dulu berdiri dari kursinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang