"Thank ya!" Ujar Resha yang mencopot helm dari kepalanya
"Hm." Jawabnya sambil menganggukan kepalanya
"yaudah bye!"
Namun Nendra hanya berdiam duduk di atas motornya.
"yaudah sana pulang! Makasih!" Ucap Resha
Nendra langsung mencopot helm yang di pakainya dan turun dari motor, membuat Resha yang menatapnya kebingungan.
"Dingin ya?" tanya Nendra
"Terus?!"
"Gue pengen minum teh" jawabnya lalu berjalan masuk lebih dulu.
"Iih lo apaan sih!" Resha dengan sergap mendorong tubuh Nendra keluar dari gerbang rumahnya
"Kenapa? Gue udah nganterin lo pulang, gue ngak disuruh masuk dulu?"
"Ck, minim akhlak ya lo?" Lanjut Nendra
"Ayo masuk" ajak Nendra dan berjalan lebih dulu
"Arghh!! Mampus!" Bisik Resha pada dirinya sendiri dan mulai mengikuti langkah Nendra berjalan.
Baru saja membuka pintu rumah, mereka berdua sudah di sambut dengan anggota keluarga Resha yang sedang berdiri di samping pintu.
Suasana itu membuat keduanya merasa canggung.
Namun Nendra memberanikan diri untuk membuka suaranya"Malam om, tante" ujar Nendra lembut
"Duduk!" Titah ayah Resha kepada Nendra dan juga Resha
"Dari mana kalian?!"
"Dari sekolah om" jawab Nendra
"Kamu itu bawa perempuan anak orang! Masih pakai sragam jam segini baru pulang, apakah itu baik?!"
"Dari mana kalian?" Lanjut Bagas
"Jadi gini om, sebelumnya saya minta maaf karena saya tidak tepat waktu nganterin Resha pulang, tapi semua itu bukan salah saya om" jelas Nendra membuat mata Resha melotot melihatnya
"Terus?!"
" karena tadi jalan yang biasanya kami lewati itu macet om, MACET totall sampai ngak bisa bergerak!" jawab Nendra dengan menekan kata Macet
"Ya mungkin karna udah sore ya om, pada pulang kerja makanya jalanya sampai macet" sambung Nendra cengengesan
"Saya tidak tau harus percaya atau tidak, tapi jangan di ulangin lagi!" Ucap Ayah Resha penuh penekanan
"WAITT!!" Teriak Shera membuat semua menoleh ke arahny
"Lo kan pernah kesini nganterin Resha kan?"
Resha membulatkan matanya, "lo salah orang kalik!" Jawab Resha kikuk
"Jadi kamu kedua kalinya kesini?" Tanya bunda Resha
"Iya mah! Dia itu ojol" jawab Shera membuat semua kaget kecuali Nendra, dia malah sedang menahan tawanya
"HAH?!!" teriak Bunda dan Resha syok
"Iya tante, saya kerja sampingan jadi Ojol.
sekolah sambil kerja, lumayan buat tabungan beli susu anak nanti" ujar Nendra nglantur membuat Resha semakin geram mendengar semua ocehan Nendra"Sakit jiwa lo!" Bisik Resha pelan kepada Nendra yang hanya dibalas senyuman kecil olehnya
Tiba-tiba saja ayah Resha pergi meninggalkan ruangan tanpa pamit kepada mereka, tentu saja itu membuat semua bingung melihatnya.
"Saya pamit pulang ya tan, takut orang dirumah keburu nyebar poster anak hilang nanti" pamit Nendra dengan leluconya
"Sekali lagi saya minta maaf" ucap Nendra seraya mencium punggung ibu Resha itu
"Hati-hati!" Jawab Bunda Resha.
Lalu Nendra keluar rumah diantar oleh Resha yang berjalan di sisi samping Nendra
"Makasih ya" ucap Resha
"Gue pulang dulu"
"Sekali lagi makasih ya!"
"Nga usah kebanyakan makasih, mubazir" jawab Nendra
lalu mereka sama-sama berjalan, Nendra berjalan untuk keluar dan Resha berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Saat Nendra hendak manaiki motor tiba-tiba ada suara yang mendekat, suara pria parubaya.
"Resha itu selalu menceritakan tentang sosok pria bernama NENDRA, menceritakan hal kecil tentangnya dengan suasana bahagia, meski bukan kepada saya bercerita tapi saya sering melihatnya"
"Om?"
"Ternyata hari ini saya bertemu dengan pria yang selalu diceritakan di bukunya itu."
Nendra termenung di atas motor tak mengucapkan satu kata setelah mendengar semua kata-kata yang diucapkanya.
Tak mengeluarkan satu kata apapun, Nendra bergegas pergi keluar dari perkarangan rumah Resha dengan motornya.***
Di dalam kamar seraya merebahkan tubuhnya di kasur, Resha terus tersenyum memandangi langit-langit kamarnya.
"ngak begitu kaku, ngak cuek, banyak omong"
"baru kali ini gue lihat Nendra kaya gini!!" lanjut Resha dengan wajah sangat gembira
"bisa lah ya, pasti bisa!" ucap Resha menyemangati diri sendiri.
Resha lalu bangun dari posisinya, berjalan mengambil buku diary di meja belajarnya.
Resha mulai membuka lembaran baru di buku itu dan mulai menuliskan sesuatu di buku itu.___________________________________________
Memang bukan untuk pertama kalinya aku duduk di motor itu. tapi hari ini sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Gedung tua tempat rahasia, yang aku injak lantainya sekeras aku bisa. aku akan kembali entah untuk bertemu atau mengukir kenangan baru.aku berharap akan ada hari-hari seperti ini di hari-hari berikutnya.
___________________________________________begitu tulis Resha di dalam buku diary miliknya lalu menutup kembali buku itu.
Ting!
suara notif pesan dari hp Resha.
segera Resha mengambil dan mengecek pesan yang masuk itu.Sutra Dara👻
|lo tadi pulang mampir kemana sama Nendra?!
kepo|
Sutra Dara👻
|udah mulai berani go publik nih hahah
go publik bapa lo! punya hubungan aja kaga😕🙁😟🥺🥲☺️😔😭|
Sutra Dara👻
|najis emot lo jametketjceh sis|
Sutra Dara👻
|gimana udah kerasa sekarang kerasnya Nendra?makanya di kasih yang susah biara kerasa perjuangannya|
Sutra Dara👻
|emang dasar pala batu!.|inget ya sebentar lagi kita ujian, awas aja lo masih mikirin yang ngak penting!
Resha hanya melihat pesan terakhir dari Dara tanpa ada niat untuk membalas nya lagi, karena pesan itu mengingat kan Resha dari kejadian-kejadian saat orang tuanya tau nilai-nilai jeleknya pada saat ujian dulu.
"semakin overthinking gue!" bisik Resha kepada dirinya sendiri.
*
*
*
*
*terus dukung saya, karena saya sangat butuh anda semua, terimaksih untuk yang tetap stay di cerita saya
ily❤️.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANENDRA
Teen FictionNamanya Antasena Ganendra Biantara. cool boy sekaligus most wanted di SMA Perwira,namanya begitu lekat di telinga para wanita, siapa sih yang ga kenal dia? sosok yang hampir mendekati sempurna ini membuat pasang mata iri melihatnya. Anak seorang...