Sudah berapa kali matahari terbit yang dilewati?Akhirnya, Love Rewind resmi update nih:>
Selamat membaca, kawan-kawan!
______________________
Terhitung sudah 7 hari, semenjak memasuki tahun 2021. Itu artinya, liburan telah usai dan sudah waktunya kembali pada aktivitas biasa. Namun, tidak berlaku bagi mahasiswa yang tengah sibuk menggarap skripsinya. Ya, masih liburan (walau masih stres ketika dihadapkan skripsinya).
Dengan rutin, Rani konsultasi ke dosen pembimbingnya. Kalau Anya, selain dituntun oleh dosen pembimbingnya juga dibantu mas pacar. Iya, Tama itu juga tengah menggarap skripsi tapi dimintai tolong oleh Anya juga biasa saja. Rani saja heran, cowok itu apa nggak stres?
"Ya kalo udah cinta, mana bisa nolak Ran" balas Lisa sambil menyuap mi instannya. Ah iya, mahasiswi kedokteran ini juga makin tidak sehat pola hidupnya. Ketiga perempuan ini lebih tepatnya, hampir setiap hari mengonsumsi makanan instan.
Masih rutin diselingi sayur kok, tenang saja.
"Kadang bener ya, cinta gak bisa logis" timpal Rani sambil meneguk air putihnya. Anya yang sedaritadi menjadi topik pembicaraan, hanya mengerucutkan bibirnya.
"Hmm, jujur kita saling membantu sih. Banyak data penelitiannya Tama ada di gue, soalnya hape sama laptop dia kan kentang..." Sahut Anya sambil mencocol lumpia ke sausnya. Duh, memang sudah lama tidak makan lumpia.
"Njir, udah jadian masih aja julid" timpal Lisa yang kemudian ditertawai bersama.
Tiba-tiba, terlihat ada satu notifikasi yang membuat mereka diam. Oh, panggilan telepon untuk Rani. Dia langsung mengambil ponsel dan beranjak dari meja makan. "Halo?"
"Lu free nggak? Kalo iya, ayo kita jalan-jalan" suara rendah Tian terdengar lembut di telinganya. Ah, cowok itu. Jujur, jantung Rani sekarang sudah melompat-lompat tidak karuan. Tetapi ia berusaha menjernihkan pikirannya, menarik napasnya dalam, tidak boleh terdengar antusias.
"Hm, kebetulan gue nggak ada jadwal sih. Kata dosen, gue disuruh istirahat" jangan tanya, suaranya bergetar tidak? Tentu iya, tapi sebisa mungkin ia tahan. Berusaha lebih sadar diri saja.
Sebenarnya, Tian juga tahu kalau Rani sedang menahan antusiasmenya. Tetapi, lelaki itu sedang berpura-pura tidak peka. Nanti saja kalau bertemu empat mata, langsung ia jelaskan.
"Haha! Yaudah kuy, jalan-jalan. Gue ada jadwal tam—"
"Bentar. Skripsi lo gimana?" Tanya Rani heran. Entahlah, baginya ketiga cowok yang tinggal di apartemen sebelahnya itu tidak terlihat suntuk—seperti mahasiswa semester akhir pada umumnya. Ah, jangan-jangan Tian bukan manusia.
"Skripsi? Gue udah nyicil sampe akhir sih, konsepnya doang. Ini juga masih antri di dosen gue. Eh, dosen gue juga lagi santai-santai wkwkwk"
Tidak masuk akal memang. Sebenarnya Tian, Tama, dan Dean juga stres semua karena di-ghosting dosen sendiri. Tetapi mereka berusaha berpikir positif, tetap mengerjakan dengan santai tanpa panik, dan saling mendukung satu sama lain.
Dan tujuan Tian ini, karena ia tahu bahwa Rani cukup sibuk mengerjakan skripsinya sendiri. Jadi untuk mengajak refreshing.
"Oh gitu. Ya, kenapa nggak ngajak Lita?"
Untung gue ada alasan. Begitu pikir Tian, sambil diam-diam tersenyum lebar. Wah, suara Rani bisa menenangkan lelaki itu. Rasanya beban otak menghilang sedikit.
"Lita lagi diajak main sama Dean. Sahabat sejoli kan mereka, kaya kita"
Rani memutar bola matanya malas. Walaupun sadar kalau jatuh cinta lagi, tetap saja aneh mendengar gombalan renyah dari Tian. Dasarnya bukan manusia roman picisan sih, kalau romantis lebih baik yang frontal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE REWIND [WenYeol] √
Fanfiction[completed] Pernahkah kau jatuh cinta, tapi tak tahu untuk siapa? Memang, cinta ini sudah pernah ada. Dia yang pertama, tapi bukan terakhir untukku. Awalnya, aku meragukan adanya 'cinta kembali'. Tapi ternyata, itu benar adanya. Dan konyolnya, itu...