Apa? Sepupu?

963 42 0
                                    

Kayla POV

Pagi ini aku harus mengantar Kevin ke sekolah. Karena Bunda dan Ayah sedang di luar kota, maka hanya aku, Kevin dan beberapa pelayan rumah.

"Kevin, sudah siap nak?" aku berjalan menghampiri Kevin di meja makan.

"Sudah Bunda. Ayo kita berangkat," Kevin turun dari kursi dan berlari keluar.

"Anak ini. Suka sekali saat dengar mau sekolah."

Aku berjalan keluar menyusul Kevin, saat akan masuk di mobil, Satria memanggil.

"Key!"

"Sat? Ngapain disini pagi pagi?" aku berbalik.

"Aku mau bawa Kevin, bolehkan? 3 jam lagi acara ulang tahun Kenzie di mulai. Hari ini juga aku minta izin Silfi biar nggak kesekolah." Silfi melambai dari dalam mobil.

"Bentar. Biar aku minta izin Kevin ke gurunya." aku mengotak atik ponselku.

"Nggak usah Key. Tadi sekalian sama Silfi. Sayang... Ayo." Satria memanggil Kevin yang langsung berlari keluar dari mobilku.

"Bun. Kevin ikut Ayah yah.."

"Iya,, dah sayang. Jangan nakal. Dengar apa kata kata ayah kalau sudah di sana."

Aku masuk kembali ke dalam rumah mengambil beberapa berkas yang ketinggalan.

Satria POV

Aku bersama Kevin dan Silfi, berjalan masuk ke rumah kediaman Mama Irish. Disana sudah ada banyak sekali orang. Kalvin dan Istrinya, Karin, Papa Devan dan tamu undangan.

"Mah, Pah, Maaf. Satria sedikit terlambat."

"Nggak papa Nak, istri kamu mana? Kok nggak ikut?" tanya Mama

"Eh.. Itu Mah, dia lagi nggak enak badan jadi nggak ikut serta kemari." inisiatifku.

"Ohh, semoga cepat sembuh yah Sat." kata Papa.

"Iya Pah, Silfi.. Kevin.. Sini." aku memanggil Silfi dan Kevin.

"Iya Yah," mereka berdua datang menghampiri.

"Wah, Silfi sudah besar sekali yah, umurnya juga nggak jauh dari Kenzie. Dan ini anak siapa Sat? Keponakan kamu? Mirip sekali dengan kamu Nak," tanya Mama.

"Oh, ini Kevin Mah, temannya Silfi."

"Kevin ini anaknya Bunda Oma," jawab Silfi.

"Hah?" Devan dan Irish bertanya.

"Maksudnya Silfi, iya,, Silfi memang manggil Mamanya Kevin seperti itu Pah, Mah, kalau gitu Satria permisi bawa kado ke Kenzie dulu. Sil, Vin." aku segera pergi agar Mama dan Papa tak lagi bertanya. Karena kalau keceplosan sedikit saja habis aku sama Kayla.

Saat aku berjalan ke depan, sibuk dengan Kevin dan Silfi akhirnya aku menabrak seseorang. Bugh!

"Maaf maaf, saya tidak sengaja." kataku meminta maaf, sambil melihat siapa yang aku tabrak.

"No problem. Pak Satria bukan? Dan kok bisa sama anaknya Bu Keyla?" familiar, itu Pria yang sering bersama Kayla. Kalau tidak salah namanya...
Rafael!

Author POV

Rasty, Michelle dan Sasya tertawa riang di rumah Rasty dan Satria.

"Ide kita ini cukup cemerlang. Dan pastinya tidak ada yang mengetahui kalau kita semua bersekongkol." tawa Sasya.

"Tapi, aku nggak yakin rencana ini berhasil." kata Rasty.

"Tenang saja Rast, rencana ini pasti akan berjalan mulus. Dan pastinya akan terbongkar kebenarannya kalau Keyla Bramasta adalah Si Kayla sialan itu." jawab Michelle dengan percaya diri.

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang