Meet Rafael

8.5K 271 19
                                    

Author POV

Kayla berjalan meninggalkan Satria yang masih duduk di kursi Cafe Harapan Cinta dengan wajah sedih.

Satria hanya memperhatikan Kayla pergi dengan hati yang sedih.
Kayla berjalan gontai dengan high heelsnya di pinggir jalan, karena membawa Kevin tadi menggunakan mobil Satria dan mobilnya sudah di bawa oleh orang suruhannya.

Kayla mengangkat ponsel dan menelfon seseorang.

"Reen. Gue izin pulang dulu yah. Lho tolong jagain Kevin bentar sampai gue balik."

"Emangnya mau kemana lho Key?"

"Gue mau ganti baju bentar."

"Hmm. Gue tunggu."

Kayla memutuskan panggilan dan terus berjalan dengan kakinya yang sudah mulai sakit.

Masih di Cafe, Satria bergegas untuk kembali ke RS menemui putranya.

Sesampainya didalam dia melihat Maureen sedang mengobrol dengan Kevin di dalam ruangannya.

"Kevin," sapa Satria masuk kedalam.

"Ayah. Bunda mana ?" tanya Kevin.

"Kevin, sayang. Bunda tadi bilang sama Aunty mau ganti baju dulu. Bunda nanti balik kok." balas Maureen sebelum Satria.

"Iya sayang. Bunda lagi pulang ke rumah." Satria membalas.

"Ayah kok nggak ikut Bunda ?" tanya Kevin.

Satria tampak sedikit berpikir.

"Hmm.. Ayah disini buat jagain kamu sayang." kata Satria menghibur.

"Nggak mau ayah. Sudah ada aunty Maureen. Ayah sekarang ikut Bunda." kata Kevin yang sudah menangis.

"Loh kok nangis. Jagoannya ayah?" tanya Satria lalu berjalan mengelus kepala Kevin.

"Ayah udah janji kan mau jaga Bunda. Ayah bohong..." kata Kevin dan menangis semakin besar.

"Jangan ngomong gitu sama ayah Kevin. Nggak baik loh. Dosa." Maureen memotong.

"Nggak Aunty. Ayah sama Bunda jahat.. Nggak sayang sama Kevin." Tangis Kevin membesar.

"Ehh. Jagoan ayah. Siapa bilang ayah dan bunda nggak sayang sama Kevin hmm? Yaudah. Jangan nangis lagi yah. Ayah sekarang kejar bunda." kata Satria mengecup kepala Kevin dan bergegas keluar ruangan.

"Yee Aunty. Kita berhasil hahahah" tawa Kevin seketika.

"Hahahah. Iya Kevin Aunty pintarkan?" balas Maureen cekikan.

"Tos dulu dong" Kevin mengangkat sebelah telapak tangannya dan Maureen juga.

TASS. mereka sangat senang dengan rencana mereka yang berhasil mendekatkan kembali Kayla dan Satria.

Kayla POV

Aku mulai kesal karena dari tadi menelfon Mang Jono tapi tak tersambung. Akhirnya aku melepaskan heels ku dan berjalan perlahan lahan.

Aku berjalan melewati sebuah TPU, dan kembali teringat dengan Rendy.

"Ren. Aku jadi kangen sama kamu. " aku berbicara dan kembali mengingat raut wajah Rendy yang sudah lama tak lagi aku ingat.

"Sepertinya aku harus mampir sebentar ke makam Rendy." kataku dan berjalan lagi.

Sudah beberapa menit berjalan, tak ada satupun taksi yang lewat.

Buummm bummm bummmm suara motor dibelakangku. Aku berbalik ternyata seorang pria mengendarai motor Ninja berwarna putih dengan helm menutupi wajahnya.

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang