Author POV
Kayla berada di taman belakang rumahnya dengan mata sembab, karena sedari tadi hanya menangis, menangis, dan menangis.
Sedangkan di dalam rumahnya, Sasya, Cleo, dan Devan berada di ruang keluarga.
Devan membuka pembicaraan."Cle. Aku sudah membeli tiket pesawat untuk kamu dan Sasya berlibur ke Korea." kata Devan.
Cleo yang sedang meminum teh tersedak.."Apa? Serius Dev?" tanya Cleo dengan mata berbinar.
"Sungguh Pah?" tanya Sasya lagi.
"Iya. Papa serius.. Besok kalian berangkat, dan selama seminggu disana. Mau??" tanya Devan balik.
"Mauu dong Dev. Iya kan Sya?" balas Cleo melirik Sasya.
"Hmmm. Iya dong. Sekalian mau selfie bareng Oppa oppa ganteng.." Sasya berbinar.
"Sekarang kalian siapkan barang barang kalian. Besok pagi sudah harus berangkat." kata Devan langsung berlalu meninggalkan Cleo dan Sasya yang tampak bahagia..
"Maafkan aku Cle, Maafkan Papa Sya, Papa melakukan ini supaya kamu tak tersakiti nantinya, karena Satria tidak mencintai kamu." batin Devan berkata
Sekarang Devan berada di kamarnya dan akan menelfon Satria.
"Hallo Satria."
"....."
"Saya sudah atur semuanya. Menurut saya, Kayla pasti akan menyetujui itu. Sedangkan Sasya dan Istri saya sudah saya atur. Besok pagi mereka sudah akan berangkat ke Korea."
"....."
"Sama sama. Saran saya, kamu jangan kesini dulu. Nanti saya kabarkan selanjutnya. Kamu siapkan saja keperluan pernikahan kalian. Jika Kayla sudah setuju, maka langsung diadakan pernikahan itu. Jangan lama lama jangan sampai dia berubah pikiran.
"....."
"Hmmm"
Devan memutuskan panggilan.
Kayla POV
Setelah merasa tenang, aku masuk ke kamarku. Dan ternyata Ghea dan Arin sudah menunggu.
"Kay. Mata lho kok bengkak?" tanya Arin.
"Nangis Lah.. Oon juga lho." Ghea mendengus.
Aku menghampiri mereka dan duduk di ranjang.
"Gue.. Butuh saran dari lho berdua." kataku mengawali.
"Apa Kay?" tanya Ghea.
"Ngomong aja, siapa tau kita bisa kasih saran kan Ghe?" Arin meminta persetujuan Ghea.
"Iya," tambah Ghea.
"Guee.... Gue di jodohin." kataku tertunduk.
"Ah. Yang bener lho Kay." kata Arin tak percaya.
"Tau. Nggak lucu deh Kay." tambah Ghea.
"Nggak boong gue. Gue bakal dijodohin sama anak dari salah satu Client papa." jelasku kembali terisak.
"Udah Kay. Nggak usah nangis. Ada kita kok" hibur Arin.
"Gue mau minta saran dari kalian. Apa gue terima aja?" tanyaku mencoba untuk tabah.
"Emang lho kenal sama tuh Cowok?" tanya Ghea.
"Kalo lho nggak kenal, nggak usah diterima Kay." Arin menimpali.
"Baru kenal tadi pagi. Dia sebenarnya akan bertunangan dengan Sasya. Tapi kata Papa dia suka nya sama aku bukan Sasya." jelasku pelan.
"What the... Serius tadi pagi? Gak mungkin dia langsung suka sama lho Kay. Nggak mungkin. Pasti dia ada tujuan lain." kata Ghea keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Hidup Kayla
ChickLitIbunya merebut ayahku, membunuh GrandMa Ku, dan mengambil semua yang seharusnya menjadi milik ibuku. Aku bersumpah. Demi Ibuku. Aku akan merebut Ayah kembali dan menghancurkan pelakor dan anaknya itu -Kayla Shannia Alexandra Fernandez