Maaf...

4K 202 14
                                    

Author POV

Kalvin Fernandez dan Istrinya Eliza baru saja memasuki rumah mereka. Baru saja mereka tiba. Adiknya Karin langsung keluar dari dalam rumah menemui mereka, dengan mata sembab.

"Kakk... Tolongin Mama kak.. Hikkkssss.. Mama Mama.. Mama di sekap Kak.." tangis Karin pecah.

"Apa!? Mama.. Mama di sekap?? Kamu jangan bercanda Karin..!" Kesal Kalvin.

"Demi Tuhan Kak. Karin nggak bohong.. Kak Eliza sama Kenzie masuk dulu. Aku sama Kak Kalvin harus buru buru ke alamat ini." kata Karin tak sabaran.

"Yaudah. Kalian hati".. Sini sayang. Masuk dulu sama Mommy. Dad dan Aunty ada urusan sebentar." kata Eliza terseyum.

"Grandma kenapa Mom?" tanya Kenzie kepo.

"Nggak sayang. Udah masuk sama Mom. Dad sama Aunty pergi yah??" Kalvin melambaikan tangan kepada putra kecilnya yang baru berusia 6 tahun itu.

"Bye Dad, Bye Aunt.." anak itu melambaikan tangan lagi dan melangkah masuk dengan Mommy nya.

Kayla POV

Aku sudah berada di rumah tua yang dikirimkan alamatnya oleh Tante Cleo dan Sasya.
Aku melangkahkan kakiku masuk dan ternyata benar. Dua wanita licik itu. Dan.. Mama.. Mama diikat tangan dan kakinya dikursi kayu itu. Aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak peduli.

Plakk.. Plakk.. Plakkk..
Cleo menepuk kedua telapak tangannya. Sedangkan Sasya tertawa terbahak bahak

"Ahahahhah. Mahh.. Akhirnya wanita goblok ini datang juga. Ahahah." tawa Sasya meledek.

"Iya Sya. Kamu lihat? Dia masuk perangkap kita.. Lihat tuh wajahnya . Hahaha" tambah Cleo dengan tawanya.

"Ka.. Kay.. Kayla.. Itu kamu Nak?? Tolongin Mama Nak..." Mama menangis dan menatapku dengan mata sendu.

"Maafin Kay Mah... Tapi Kay janji. Kak Karin dan Kak Kalvin pasti akan datang.." batinku menangis.

"Ehhmmm.. Sebelumnya.. Maaf. Apa maksud kalian mengundang saya kesini? Dann.. Bu? Saya bukan Kayla. Saya Keyla Bramasta. Anak dari pengusaha Ardi Bramasta." jelasku berusaha agar suaraku tak bergetar.

"Kamu masih mau boong? Kita lihat sekuat apa kebohongan kamu?? Hmmm?" kata Cleo yang mengarahkan pisau di tangannya ke wajah Mama.

"Udah Mahh. Dia kan nggak mau ngaku. Bunuh aja wanita itu. Sama bodoh dengan anaknya yang satu ini.." Tambah Sasya dengan wajah angkuhnya.

"Kurang ajar kamu!! Sasya.. Sasyaa. Ahah. Sebentar lagi rekaman ini akan membuat kamu kehilangan pekerjaan kamu" batinku tersenyum.

"Tolong.. Tolong saya Nak." tangis Mama pecah.

"Kalian pikir.? Saya? Peduli?? Ahah. Kalau mau bunuh. Silahkan. Toh. Saya bukan siapa" nya." balasku acuh. Padahal dihatiku aku menangis.

"Maahh. Maaff"

"Stop! Apa apaan ini!!!? Lepaskan Mama saya!" familiar. Itu suara Kak Kalvin.

"Mamaaa.." Kak Karin berlari memeluk Mama.

"Kalvin. Karin. Hikkssss. Mama pikir Mama tidak bisa melihat kalian lagi." tangis Mama pecah.

"Kurang ajar kamu! Sasyaa. Lariiiii!!!!!!!!!!" teriak Cleo melirikku tajam. Cleo dan Sasya berlari menuju mobil mereka dan segera pergi.

"Kaylaaa??" pekik Kak Karin heran.

"Kay?? Ini kamu dek?? Kamu kemana saja hah!?" kak Kalvin kaget dan berlari memelukku. Sedangkan Kak Karin melepaskan ikatan tali di tangan dan kaki Mama.

Aku hampir menangis tapi berusaha ku tahan. Aku melirik sekilas ke arah Mama dan Kak Karin yang menatapku sendu.

"Maaf. Saya bukan Kayla... Saya permisi." kataku mendorong tubuh Kak Kalvin. Mereka hendak menyusulku tapi di tahan oleh Mama.

Aku berlari sampai di depan pintu. Dan kembali melirik mereka.

"Maaf Mah, Kak. Kay terpaksa melakukan ini.. " aku membatin dan berlari keluar.


























Sorryyyyy.. Partnya pendek🙏🙏

Yang mendukung Cleo dan Sasya dapat karma di part next,, komen⌨⌨

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang