Kayla POV
Puas dengan rencana yang berjalan mulus, Aku keluar dari lift dan berjalan ke ruanganku.
Saat memasuki ruanganku, didalam ada Rafael.
Si gila ini untuk apa dia disini. Kalau bukan client kerja sudah aku tabok palanya.
"Selamat siang Bu Keyla?" sapanya.
"Anda? Ada apa anda disini? Saya pikir saya tidak ada jadwal meeting hari ini. " aku duduk di kursi kebesaranku.
"Ehm.. Saya.. Hanya ingin mengajak makan siang. Apakah bisa?" dia menatap ku.
Aku terdiam sejenak. Memikirkan orang yang ada dihadapanku ini. Mengapa dia mengajakku makan?
"Maaf. Saya tidak bisa. Saya akan makan sendiri saja. Saya juga belum lapar. Sebaiknya anda duluan saja." tolakku tak ingin makan dengannya.
"Come on Bu. Saya hanya meminta waktu makan siang saja. Hanya 20 menit Bu." bujuk Rafael dengan tatapan lebay nya.
"Maaf Pak. Saya masih banyak kerjaan." tolakku lagi.
"10 menit Bu Keyla. Ada yang ingin saya bicarakan."
"Soal pekerjaan?" tanyaku mewanti wanti.
"Umm.. Iya.. Dan hanya 10 menit. Bagaimana?" dia mengangkat sebelah alisnya memang ganteng. Tapi menurut ku menjijikkan.
"Yasudah."
Author POV
seorang wanita muda kini berdiri di depan kantor Kayla dan menatap ke pintu utama. Sepertinya menanti seseorang keluar.
Tak lama, orang yang ditunggu keluar. Kayla dan Rafael.
Dia menatap marah ke arah mereka.
Di lain tempat, Sasya hampir pingsan saat menonton dan membuka pesan pesan Whatsapp nya.
Duduk di kamarnya, pembantu rumahnya masuk membawa makanan.
"Non makan dulu. Kata ibu Non harus segera makan dan minum obat." kata pembantu itu ramah.
"Eh! Kamu siapa mau ngatur ngatur saya?! Keluarrrr!!" bentar Sasya kasar membuat pembantu itu ketakutan dan segera keluar kamarnya.
"Arrrggghhhhhh!! Dari mana aku dapat uang sebanyak itu? Minta ke Mama mana cukup?? Papa pasti nggak izinin. Terpaksa aku harus pake tabungan aku. Abis dong... Awas kamu Kayla!! Aku sama Michelle bakal bikin perhitungan sama kamu! Aaaaaaaaaaarrrrrgggghhhhh!!" Prangg!! Sasya melempar nampan berisi makanan itu ke lantai.
Dalam pikirannya, dia membutuhkan uang. Bukan makanan! Kali ini bukan untuk foya foya. Melainkan membayar denda perusahaan Keyla dan Hutomo Company.
"7 M bula yang sedikit. Mati aku! Pikir Sasya pikirrrrr. Gimanaa dapat uang. Pikirr.." Sasya terus memutar otaknya untuk berpikir.
Dia berjalan mengelilingi kamarnya dan terus berusaha mendapat ide.
"Jual perhiasan kayaknya bisa. Palingan dapat 1 M lah. Perhiasan sama tas tas aku kan brand semua. Banyak juga yang aku beli di luar negeri. Mudah mudahan sampai. Saldo di atm sekitaran 10 M. Udahlah. Pasti pas semuanya. Awas Kayla. Awas aja kamu.!"
***
Rafael kini bersama Kayla di cafe dekat kantor. Kayla sedang sibuk memainkan ponselnya sedangkan Rafael tengah memakan makanannya."Keyla kamu sangat cantik." Rafael membatin dan terseyum.
"Bu. Nggak makan?" tanya Rafael membuka percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Hidup Kayla
ChickLitIbunya merebut ayahku, membunuh GrandMa Ku, dan mengambil semua yang seharusnya menjadi milik ibuku. Aku bersumpah. Demi Ibuku. Aku akan merebut Ayah kembali dan menghancurkan pelakor dan anaknya itu -Kayla Shannia Alexandra Fernandez