Langsung Menikah??

5.9K 230 4
                                    

Author POV

Devan sangat bahagia, mendengar jawaban putrinya Kayla. Sedangkan Kayla sudah berlalu dari ruangan Devan dengan wajah masam. Tiba tiba saja Sasya menghampiri Kayla di depan kamarnya.

"Kay La" sapanya mengeja nama Kayla.

"APAH!" kesal Kayla.

"Gue sebenarnya kasian deh sama lho." ejek Sasya.

"Lho gila atau apa sih? Ribet" kesal Kayla lagi.

"Oww. Jangan galak gitu lah. Gue sih sebenarnya kasian yah, liat lho dimarahin sama papa, sedangkan gue sama mama gue dikasih tiket buat liburan ke Korea besok. Kasiann dehhh" ledek Sasya dengan nada yang dibuat menyedihkan.

Kayla kaget dan hampir saja ingin menuntut juga ke papanya, tapi dia mengingat percakapannya tadi dengan Devan, bahwa semua ini dalam rencana Devan dan Satria.

"Hmm. Bersenang senanglah. Karena pujaan hatimu akan segera menjadi milikku." batin Kayla lalu tersenyum.

"Paan lho senyam senyum sendiri? Belom minum obat?" ledek Sasya.

"Kalo mau mati, mati aja sono! Gak usah ajak2 gue nggak punya waktu buat jalan jalan unfaedah kek gitu malasss..." Kayla menjawab Sasya acuh dan segera meninggalkannya.

"Tumben tuh anak nggak marah marah," Sasya berbicara pada dirinya sendiri.

Kayla POV

Si Sasya benar benar semakin berulah. Mungkin tidurnya tidak akan nyenyak, jika tidak menggangguku sehari saja..
Aku berjalan ke kamarku untuk mandi dan bersiap untuk tidur lagi. Menyiapkan tenaga untuk berbicara dengan Satria.
Saat aku masuk kamarku, ternyata Ghea dan Arin sudah siap dengan pakaian mereka.

"Wuih. Rapih bener.." sapaku dengan canda.

"Iya nih. Kita mau pulang aja, nggak ada yang peduliin kita soalnya. Yakan Ghe?" balas Arin Arin diangguki Ghea.

"Apa sih lho berdua. Nggak ngerti keadaan deh." kataku dengan nada dibuat sedih.

"Ah. Nggak kok. Gue mau pulang karena ada urusan besok di surabaya. Si Arin mau ke party teman kampusnya." jelas Ghea.

"Hm. Gitu sorry yah nggak bisa nemenin.." balas Arin nyengir.

"Arin pakek acara boong segala. Yaudah deh. Hati hati dijalan yah? Ntar main lagi kesini." aku segera mengantar mereka kedepan dan menunggu sampai mobil Arin keluar dari halaman rumahku.
Aku kembali ke kamar, mandi, dan bersiap untuk tidur lagi. Saat aku melirik HP ku, aku ingat bahwa aku akan menghubungi Satria, dan mengatakan bersedia dinikahi. Segera aku cari kontak SatriaJust👤...

"Hallo."

"....."

"Ini saya, Kayla anaknya Pak Devan."

"....."

"Iya, saya bersedia menikah dengan kamu."

"....."

"Kok cuma hmmm sih. Bicaranya irit banget?"

"....."

"Iya besok di mana?"

"....."

"Saya mau tanya sama kamu, kamu boongkan sama papa saya kalau kamu cinta sama saya?"

"....."

"Kenapa emang?"

"....."

"Baiklah.. Kamu siapkan semua yang kamu inginkan. Surat perjanjian konyol, pernikahan konyol, terserah kamu. Nanti hubungi saya kalau sudah siap."

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang