Yang Sebenarnya

1.6K 57 0
                                    

Author POV

Felicya yang memang sudah menunggu di Lobby, berlari ke TKP bersama semua karyawan kantor.

"Wah. Itu mobil Bu Keyla." kata salah seorang karyawati.

Felicya yang tak percaya, di sadarkan dengan korban yang di keluarkan dari mobil yang hancur itu tak lain adalah atasannya. Keyla Bramasta!

"Haaaah!! Bu Keyla?"

Dia berlari menghampiri ambulance yang akan membawa Keyla. Sementara tubuh yang tak lagi bergerak itu bersimbah darah.

"Pak tunggu!"

"Maaf Mbak. Kami harus segera membawa korban ke rumah sakit secepatnya karena korban kehilangan banyak darah."

"Saya ikut. Saya sekretarisnya Bu Keyla."

"Yasudah."

Di tengah perjalanan, Felicya menghubungi Iren dan memberitahukan kecelakaan Keyla.

"Hallo Bu."

"Iya Felicya. Apa kalian sudah sampai di Marinka Hotel?"

"Bu Keyla Bu...."

"Iya, anak saya kenapa? Dimana dia. Tolong berikan ponselnya saya mau bicara. Dari tadi telfon tapi nomornya nggak aktif."

"Bu Keyla.... Bu Keyla... Kecelakaan Bu."

"Apa??!"

Iren memutuskan sambungan telfon dan buru buru keluar menemui Ardi di taman belakang.

"Ayah.. Hikss.."

"Loh. Bunda kenapa? Ada apa?" tanya Ardi bingung.

"Key... Key..."

"Iya, Key kenapa? Mereka sudah sampai di Marinka Hotel kan?"

"Bukan itu Ayah. Hiksss.. Keyla. Anak kita kecelakaan... Hikssss."

"Apa?"

Sementara itu, Irish merasa tidak tenang dengan perasaannya sendiri.

"Mama kenapa? Kalvin perhatikan dari tadi Mama seperti memikirkan sesuatu." tanya Kalvin yang melihat Mama nya mondar mandir dari tadi.

"Mama juga nggak tau nak. Perasaan Mama nggak enak. Tadi pas Mama keluar dari kamar mandi, foto kamu, Karin dan Kayla jatuh dan bingkainya rusak. Hikss. Hiksss.. Foto itu sangat berharga untuk Mama Nak." Irish mengelap air matanya.

"Udah Mah, Mama tenang aja. Kalvin akan ganti bingkainya yah." Kalvin bergegas pergi ke kamar Irish mengambil foto tersebut dan membawanya pergi.

RUMAH SAKIT MEDIKA HARAPAN...

Iren buru buru berjalan menemui Felicya yang berdiri di depan ICU.

"Fel. Bagaimana kondisi Keyla?" tanya Iren.

"Dari tadi dokter belum keluar Bu,"

"Sudah berapa lama dokter menangani Keyla?" tanya Ardi yang baru sampai.

"Sekitar 20 menitan Pak."

"Bagaimana kronologis kejadiannya?" Ardi bertanya.

Mengalirlah cerita kejadian dimana Keyla sampai harus masuk ICU.

"Ayah.. Keyla ayah... Hiksss Hiksss.. Hiksss.. Bunda nggak mau kehilangan Keyla lagi.. Keyla kita sudah tidak ada Pah.. Sekarang.. Kayla.. Kayla juga.. Bunda khawatir Kayla juga akan seperti Keyla." Iren memeluk Ardi dan menangis.

"Apa Bu? Maksud Ibu?" tanya Felicya yang bingung dengan perkataan Iren.

"Tidak. Tidak ada apa apa." Iren yang takut rahasia Kayla terbongkar, berusaha menetralkan suasana hatinya.

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang