Teman Baru

8.9K 402 4
                                    

Author POV

Saat Kayla berjalan menyusuri koridor sekolah, ada bisikan bisikan kecil dan tatapan tatapan tajam yang mengganggu penglihatan dan pendengarannya.

"Siapa tuhh?"

"Siswa baru mungkin,"

"Sok cantik banget lagi."

"Andai dia mau jadi pacar gue"

"Rambutnya diwarnain apa asli yah?"

"Kelihatanya anak bandel."

Karena sudah tak tahan, Kayla membalas ucapan mereka.

"Heh!! Kalian ini kesekolah ngapain sih? Blajar atau kritik orang hmmm??" kesal Kayla.

"Yee .  Cewek sok bule. Sewot bangat sih loee. Emang lho pikir lho cantik apah?? Ya ngga guys." balas gadis dengan pakaian sangat pendek.

"Tau. Dia pikir dia cakep. " tambah gadis disampingnya.

"Cantikan juga Sasya.." whatt Sasya?? Tambah temannya lagi.

"Oh My God.. Sasya?? Sasya Fernandez?? In your dreams bitch. She dont have a beautyfull.!! You know? And? You say? Sok bule? Faktanya gue memang bule." tegas Kayla dengan senyum sinis.

Belum sempat mereka membalas, ada seorang guru datang menengahi.

"Eh .. Ini ada apa ribut ribut..." marah guru wanita itu.

"Bu. Mereka ini dari tadi ngomongin saya bu. Karena nggak tahan yah saya balas dong." jawab Kayla jujur.

"Giselle, Nafa, Bianca. Kalian setelah ini ikut ibu ke ruang BK. Kamu Kayla kan?" tanya ibu itu ramah.

"Iya Bu. Saya Kayla. Saya siswa baru disini. Kata papa saya, papa sudah memasukan semua data tentang saya." jelas Kayla.

"Dia siapa Bu?" tanya Giselle.

"Dia cucu dari pemilik yayasan ini Ibu Rani Fernandez. Dia anaknya Pak Devan Fernandez." balas guru itu."

Mereka sangat kaget, mendengar bahwa gadis yang tadi beradu mulut dengan mereka adalah cucu dari pemilik sekolah tempat mereka bersekolah.

"Saya ibu Susan. Kelas kamu di XII IPA 1. Saya permisi. Ayo ikut ibu kalian bertiga" kata ibu Susan dan langsung pergi.
Kayla mendapat tatapan heran dari semua siswa yang ada disitu, termasuk Giselle, Nafa, dan Bianca.

"Gue nggak perlu jelasin panjang kali lebar dan sedetail detailnya kan? Udah tau gue siapa bukan? Main main sama gue, silahkan angkat kaki dari sini" Kayla berbicara dengan suara lantang. Dan berlalu meniggalkan mereka semua yang masih melongo, dengan wajah angkuh.

Kayla POV

Huftt.. Menyebalkan. Tapi aku bahagia sih.. Hahaha. Mau main main dan kurang ajar sama siapa? Gue.. Ciaann..
Aku menyusuri koridor sekolah aku mulai membaca papan nama kelas di atas pintu. XII IPA 5, XII IPA 4, XII IPA 3, XII IPA 2, XII IPA 1.
Yap ini kelasku..
Aku langsung masuk kedalam dan melihat ada tatapan tatapan yang menatapku heran. Ternyata juga sudah ada seorang guru.

"Excuse me. Good Morning.!" sapaku.

"Morning too. Kamu siswa baru?" tanya ibu guru cantik itu menatapku heran.

"Iya Bu. Saya pindahan dari Jerman." balasku sopan.

"Ok. Saya Ibu Syifa. wali kelas disini. Baiklah sekarang perkenalkan nama kamu didepan kelas." balas ibu Syifa dengan nada cerewetnya.

"Nama Saya Kayla Shannia Alexandra Fernandez. Pindahan dari Jerman, ummm anak ketiga, putri dari Devan Fernandez, dan Yrish Alexander, cucu dari pemilik sekolah, and.. Jangan tanyakan hubungan saya dengan Sasya Fernandez. Dia bukan siapa siapa saya. Sudah bu. Hanya itu perkenalan singkat dari saya." jelasku kepada mereka yang sepertinya kaget, dan bu Syifa menatapku dengan mulut hampir terbuka.

"Kamu anaknya Yrish?" tanya Bu Syifa heran.

"Yap Bu. Itu Mama saya." balasku enteng

"Dimana Yrish sekarang??" tanya Bu Syifa lagi.

"Mama berkediaman di Jerman Bu sama kedua kakak saya. Saya disini tinggal sama papa. Memangnya ibu kenal sama Mama saya?" aku bertanya balik.

"True. Mama kamu sepupuan sama Ibu. Belajar yang benar anak anak. Ibu keluar dulu." ibu Syifa langsung pergi.

Aku segera duduk disalah satu bangku kosong yang disampingnya ada cewek yang sepertinya orangnya sama sepertiku. dia tersenyum kepadaku.

"Hay." kataku lalu duduk di bangku kosong itu.

"Hay juga. Kenalin gue Ghea. Ghea Anjani Putri Ferguson. Manggilnya Ghea aja biar nggak ribet." balasnya nyengir.

"Iya. Gue Kay." aku mengulurkan tanganku dan di balas.

"Ini temen gue. Namanya Arin." Ghea menunjuk kesampingnya. Seorang gadis yang sama penampilannya seperti gue dan ghea. Rambut panjang di blow, bulu mata lentik, sepatu kets putih, kaos kaki hampir tak terlihat. Dengan gigi kawat terpasang rapih.

"Arina Falencia Adijaya,," balasnya ramah.

"Kay." balasku ramah.

"Kay. Maaf nih yah. Lho nggak ada hubungan saudara sama Sasya si Sayap terbang itu?" tanya Arin.

"Hu.um.. Kelihatanya benci bangat." tambah Ghea.

"Hmm. Berhubung lho berdua sahabat gue. Gue jawab. Sebenarnya gue emang nggak ada hubungan darah sama anak pelakor itu. Hidup nyokap gue hancur gara gara nyokap dia girls. Dia ngerebut semua yang gue punya. Kasih sayang papa gue dia ambil, padahal dia bukan anak kandung bokap gue. Dia itu cuman ANAK DARI SAUDARA TIRI NYOKAP GUE, YANG NOTABENENYA ADALAH MANTAN BOKAP GUE, SAMA SUAMINYA." karena tak tahan aku menitihkan air mata. Dan segera mengelap dan tersenyum sinis.

"Tapi, gue janji akan membalas dendam itu. Meluruskan dendam nyokap gue dan merebut hak gue kembali." jelasku tersenyum getir.

"Udah Kay. Jangan nangis. Kita akan selalu ada buat lho." Ghea menguatkanku.

"Iya Kay. Bandingnin lho sama si Sayap cantikan Lho." hibur Arin.

"Makasih yah. Gue mau nanya sama lho berdua. Sebenarnya si Sasya itu sukanya sama siapa sih di sekolah ini?" tanyaku penasaran.

"Umm. Dia pacaran sama kapten basket Kay. Si Rendy." balas Arin.

"Oh. Istirahat nanti lho berdua bisa nggak nunjukin sama gue siapa tuh Rendy? Dan kelas sasya dimana?" tanyaku lagi.

"Sip. Samping kelas kita, XII IPA 2 noh" jawab Ghea seperti tak suka.

"Kenapa nadanya gitu Ghe? Nggak suka juga sama dia?" tanyaku penasaran.

Belum sempat ghea membalas, arin sudah duluan.

"Yah nggak lah Kay. Tuh cewek sok cakep. Sombongnya luarr biasa.. Siapapun yang deket sama Rendy. Dibully ama dia. Adel, anak kelas X, dibully digudang belakang sekolah, Bella anak kelas XI dikunci di toilet sampe sore. Bayangin deh, padahal yang ganjen itu si Rendy pakek sok minta alamat rumah segala. Cih.. Cakep sih dia." jelas Arin dengan kesal.

"Bagus.. Bantu gue buat Si Rendy jatuh hati ke Gue Sist." kataku dengan senyun misterius.

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang