Going To America

5.1K 179 3
                                    

Author POV

Sepulangnya dari rumah sakit,  Kayla menelfon Iren dan memberitahu bahwa Kevin sakit. Setelahnya,  dia menitipkan Kevin ke Babysitternya dan segera menuju kediaman Satria.

Sedangkan Satria dan Anna,  mereka mampir ke mall untuk membeli perlengkapan Baby Silfi.

Kayla POV

Aku tidak tenang dengan keadaan Kevin sekarang dan memutuskan untuk segera kerumah Satria, tak peduli dengan resiko apapun,  bahkan jika Cleo dan Sasya menertawaiku,  akupun tak masalah. Yang terpenting adalah anakku Kevin.

"Apa yang harus aku lakukan?  Bagaimana ini.. " kataku bermonolog.  Dan menghentikan mobil di pinggir jalan.

Ghea.. .. Aku kepikiran Ghea.  Bagaimana kalau aku menghubungi dia?
Aku masih ingat persis dimana alamat rumah Ghea.
Aku segera berangkat ke rumah Ghea.

15 menit berlalu,  akhirnya aku tiba di tempat tujuan.

Beruntungnya pagar rumahnya terbuka, aku langsung masuk kedalam rumahnya.
Aku keluar dari mobil dan menekan bel rumah.
Menunggu beberapa saat akhirnya pintu terbuka.  Muncullah wanita paruhbaya,  masihku ingat itu Bi Dedeh. 

"Siap....  Eh.  Non.....  Non Kaylakan? " tanya Bi Dedeh kaget.

"Iya Bi.  Saya Kayla.  Gheanya ada?" tanyaku.

"Silahkan masuk non. Non Gheanya lagi dikamar.  Mau bibi panggilkan?" tanya Bi Dedeh ramah.

"Nggak usah Bi.  Saya bolehkan langsung ke kamarnya? " tanyaku balik.

"Nggih Non. " kata Bi Dedeh.

Aku langsung berjalan menaiki satu persatu anak tangga.  Rumah ini sepi,  sama seperti masa SMA dulu,  Om Regen dan Tante Elsa memang orang sibuk, dan jarang tinggal di rumah.

Aku sampai di depan kamar dengan kayu berwarna gelap.

"Ghe...  Ghee... " panggilku.

"Iya.  Bentar.. " sahutan dari dalam.

Ceklek..
Pintu terbuka.

"Ghea.. " sapaku lemas.

"Ka.....  Ka.....  Kayla.....? Nggak..  Kay,,  lho udah meninggal.  Jangan ganggu gue Kay..  Ki...  Kita emang temanan.. Ta... Tapi..  Kita udah beda alam Kay.. Gue baru aja putus sama Dion Kay..  Lho,  ng... Ng...  Nggak prihatin sam..  Sama gue... ?" kata Ghea takut dan perlahan berjalan mundur.

"Gila.  Penakutnya Si Ghea belom ilang ilang juga?  Gue takutin aja deh..  Hihihii. " batinku.

"Gheaa... Lho kenapa nggak pernah ngunjungin makam gue....  Gheeeeeeaaaaa.....  Gue kangennnn amaaaa lhooooo.. " kataku menakuti dengan suara parauku.  Yah aku memang batuk,  Satria saja tak mengenali suaraku.

"ARRRHRHRHHRH" teriak Ghea saat aku hendak mencekik lehernya.

"Bwhahahahah.  Ghea,  ghea..  Penakut banget si lho.  Gak ilang ilang dari dulu loh. " kataku di sela tawa.

"Kayla?  Lho.....  Lho masih idup? " tanya Ghea menatapku intens.

"Iyalah. "balasku.
Lalu aku menceritakan semua kisahku ke Ghea yang tentu saja membuat dia kesal dengan Michelle dan Satria.

"Nah.  Karena anak gue sakit,  gue mau minta tolong sama lho buat kerumah Satria. " jelasku.

"Emang harus.  Biar gue jambak bini barunya! " kesal Ghea.

"Ehh..  Tunggu dulu.  Nih gue bawa foto bayi gue.  Lho kasih ke Satria,  trus lho bilang nggak usah inget sama mendiang gue sama anak gue. "kataku memberikan selembar foto Kevin yang tertawa bahagia.

Garis Hidup KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang