Author POV
Setelah pulang dari rumah sakit, Kayla tampak sangat murung, tadi dia bertemu dengan tantenya yaitu Dokter Dita, dan dokter Dita mengatakan bahwa dia hamil. Diantara keadaan senang, tapi wajahnya murung. Ada apa?
Kayla POV
Now, aku berada dikamarku. Kalian bertanya soal Ghea? Dia sudah ku usir pulang karena dari tadi meledekku.
"Kenapa!! Kenapa Tuhan... Kenapa harus aku yang hamilll!! Aku nggak siap untuk punya anak! Apa lagi sama Satria!" aku berteriak kesal.
"Apa yang harus aku lakukan? Bilang sama Satria? Dia tidak mencintaiku. Apa dia mau menganggap anak ini anaknya? Atau dia akan menyuruhku menggugurkan janin ini??" aku terus berbicara sendiri bak orang yang kehilangan kesadaran.
Aku terdiam sejenak, dan memutuskan untuk tidur karena tidak mood mengerjakan segala sesuatu..
Satria POV
Akhirnya aku selesai meeting juga. Tepat dengan bunyi telfon dari orang suruhanku untuk memata matai Kayla.
"Hallo"
"....."
"Baiklah. Tidak usah cari tau untuk apa dia pergi kedokter. Biar itu jadi urusan saya"
Aku langsung memutuskan sambungan telfon dan keheranan untuk apa Kayla pergi ke Dokter?
Aku menelfon Delon sekretarisku.
"Delon."
"....."
"Segera keruangan Saya."
Aku mengakhiri panggilan sepihak.
Tok tok tok...."Masuk!" kataku tegas
"Permisi Pak. Ada apa Bapak panggil Saya?" Delon memunculkan rupanya dari balik pintu.
"Saya minta, kamu kosongkan semua jadwal saya hari ini." kataku singkat, padat dan jelas.
"Maaf sebelumnya Pak. Tapi hari ini banyak meeting penting dengan beberapa Client dari perusahaan besar yang berasal dari luar negeri.
"Saya tidak peduli. Saya ada urusan mendadak. Kamu urus saja mereka jika kamu tidak mengosongkan jadwal saya." kesalku ke Delon yang tampak cemas.
"Ba.. Baiklah Pak" kata Delon terbata bata.
"Sekarang kamu boleh kembali bekerja." kataku dengan nada datar dan Delon langsung saja berlalu.
Aku memutuskan untuk bergerak pulang kerumah.
Dan segera membawa buah yang sudah ku beli.
Beberapa menit kemudian sesampainya dirumah, aku mengganti baju dan turun ke bawah untuk memindahkan buah yang baru saja ku beli kekulkas.
Saat semuanya sudah beres, aku memutuskan untuk mencari keberadaan Kayla. Aku mendatangi kamarnya, membuka pintu perlahan. Ternyata dia sedang tertidur. Aku mencoba masuk pelan pelan dan memeriksa setiap inci kamarnya. Tiba tiba saja dia mengigau."Bunda sayang sama kamu Nak. Bunda sayang sama kamu!!" teriak Kayla kencang.
Hah!? Bunda? Maksudnya?? Aku terus bertanya dan duduk disebelah ranjangnya.
"Kayla. Bangun.. Kamu mimpi apa?" tanyaku berusaha tenang.
Perlahan dia membuka matanya.
"Lepasin nggak!!" dengan kesal dia memukul tanganku.
"Kamu kenapa hmmm?" tanyaku tak menghiraukan dia yang kesal.
"Gue bilang lepasin yah lepas. Lho budeg? Gak usah sok peduli deh. Urusin saja kerjaannya. Gue bisa hidup sendiri. Tanpa peduli lho." kesal Kayla dengan wajah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Hidup Kayla
ChickLitIbunya merebut ayahku, membunuh GrandMa Ku, dan mengambil semua yang seharusnya menjadi milik ibuku. Aku bersumpah. Demi Ibuku. Aku akan merebut Ayah kembali dan menghancurkan pelakor dan anaknya itu -Kayla Shannia Alexandra Fernandez