1. ✓

30.9K 2.3K 82
                                    


"Lo beneran mau tobat jadi buaya betina SMA Wijaya, demi perjuangin Kafka?" Nadya atau yang kerap di sapa Nanad tak habis fikir dengan kelakuan sahabatnya ini.

Adelin yang sedang memakan mie samyang hanya mengangguk sebagai jawaban, menurut Adelin kedua sahabatnya itu terlalu berlebihan mereka seheboh itu hanya karna dirinya ingin pensiun menjadi play girl demi memperjuangan cintanya pada mas crush.

Adelin, Nanad, dan Sesil, ketiganya kini sedang berkumpul di rumah Adelin lebih tepatnya dikamar gadis itu. Adelin memanggil keduanya ke sini dengan tujuan untuk membantunya memberi alasan saat meminta putus kepada para pacarnya, jika dihitung keseluruhan pacar Adelin totalnya mencapai 26 orang belum lagi mantan-mantannya dari satu tahun lalu mungkin jika di kumpulkan bisa membuat kelurahan sendiri.

Sesil meregangkan otot-ototnya, tugasnya hanya mencoret daftar nama pacar yang telah Adelin putuskan hari ini saking banyaknya dia sampai kelelahan.

"Huaa baru 24, masih ada 2 lagiii," keluhnya.

Terhitung sudah satu jam mereka melakukan kegiatan ini, bahkan Adelin sampai lapar karna lelah memberikan dan memikirkan alasan kepada para pacarnya sebentar lagi akan menjadi mantan pacarnya untuk minta putus mulai dari alasan dilarang orang tua pacaran, karna takut dosa, dan sebagainya.

Adelin menyelesaikan acara makannya, meneguk teh pucuk hingga tandas lalu bersendawa dengan tidak anggunnya.

"Memalukan!" cibir Nanad.

Adelin nampak tak peduli dengan cibiran sahabatnya itu, dia malah memeletkan lidahnya meledek.

"Macam anjing!" komen Sesil tanpa filter.

Adelin melotot kearahnya, "Lo yang anjing!"

Mereka melanjutkan kegiatan meminta putus pada dua pacar Adelin yang dalam hitungan detik akan menjadi mantan.

"Siapa dulu nih? Leon or Liam?" Adelin meminta pendapat dari keduanya.

"Leon aja dulu," usul Nanad di iyakan Adelin.

Kini Adelin memilih meminta putus lewat telfon bukan chat seperti mantan-mantan yang sebelumnya.

"Ekhem, hallo!" sapanya setelah panggilan tersambung, Nanad dan Sesil diam mendengarkan.

"Iya kenapa sayang?" Leon pacar ke-25 Adelin, bisa dikatakan dia yang paling ganteng dari semua pacar Adelin sejauh ini.

Adelin menoleh kearah Nanad dan Sesil meminta saran untuk berkata apa. Ia menjauhkan sedikit ponselnya karna takut Leon mendengar.

"Gue harus ngomong apa nih?" tanyanya dengan suara pelan.

"Langsung to the poin ajalah," saran Sesil tak sabaran.

Adelin memilih menyetujui saran dari Sesil.

"Aku mau minta putus,"

"Kenapa? Yang, jangan gini dong perasaan hubungan kita adem-adem aja deh," di sebrang sana Leon tak terima dengan pernyataan putus dari Adelin yang menurutnya terlalu tiba-tiba.

Adelin menggaruk kepalanya yang tak gatal, kemarin mereka berdua memang keluar untuk jalan-jalan dan semuanya memang berjalan baik-baik saja, hubungan mereka juga adem ayem Adelin dengan segala tingkahnya dan Leon dengan senyum manisnya menganggapi segala tingkah Adelin, Leon memperlakukannya dengan baik, memang agak aneh rasanya Adelin tiba-tiba minta putus begini, tapi mau bagaimana mana lagi demi mas crush Adelin rela.

"Woy gue harus jawab apa nih?" tanya Adelin bingung sendiri.

"Disuruh Ayah gitu aja," bisik Nanad.

Adelin mengangguk patuh.

"Leon sebenarnya aku nggak mau putus, tapi ini perintah dari Ayah dia nyuruh aku putusin semua pacar-eh maksudnya dia nyuruh aku mutusin pacar aku," Adelin merutuki dirinya sendiri yang hampir keceplosan.

"Ya udahlah, makasih untuk 3 minggunya!"

Tutt

Setelah mengucapkan itu Leon langsung mematikan sambungannya sepihak, Adelin tak merasa bersalah sama sekali bahkan sekarang gadis itu sudah bertos ria dengan kedua sahabatnya.

"Pacar ke-25 selesai," kata Sesil sambil mencoret nama Leon dari daftar.

Sekarang tinggal satu orang lagi yaitu Liam, sebenarnya Liam ini tak kalah ganteng dari Leon. Dan diantara 26 pacarnya menurut Adelin, Liam lah yang paling dewasa dan selalu sabar menghadapi kelakuannya, dan cowok itu sangat rajin mengabarinya meski sekedar mengirim pap kegiatan yang sedang cowok itu lakukan, meski balasan Adelin hanya ohhh, iya, oke, hati-hati, semangat.

"Ini gue minta putusnya gimana? Telfon apa chat?" tanyanya meminta pendapat.

"Terserah lo deh, yang penting cepat kelar gue laper bangettt mau cepat-cepat makan," kata Nanad.

Adelin memilih meminta putus pada Liam lewat chat seperti mantannya yang lain.

Pacar ke-26


Liam 

Iya
Knp Del?
Tumben chat duluan

Emh mau bilang sesuatu 

Bilang aja? Mau apa?

Aku mau minta putus 

Hah?

Iya aku mau minta putus, nggak usah nanya alasanya pokoknya aku mau minta putus
Bye!

Anda memblokir pacar ke-26

Sesil geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu, lalu tangannya bergerak mencoret nama Liam dari daftar.

"YEAY!!! SEKARANG GUE JOMBLO, BUBU KAFKA TUNGGU AKU!!!" Adelin bersorak kegirangan sambil melompat-lompat diatas kasur.

Nanad tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu, "Jomblo kok bangga!"

...

Ini versi fake chatnya yaaaa!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini versi fake chatnya yaaaa!!!

Part awal masih pendek, mau tes ombak dulu.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang