30. ✓

10.8K 1.1K 17
                                    


Naufal dan Adrian kini sedang duduk di depan kelas, sambil menunggu kedatangan Kafka dan Donny yang sedang bertemu Bu Rania.

"Nopal. Hewan, hewan apa yang baik hati?" tanya Adrian membuka pembicaraan.

"Anjing!" jawab Naufal spontan.

"Lo ngatain gue?"

"Nggak, kan gue cuman jawab," bantah Naufal.

"Owh, btw jawaban lo salah,"

"Terus apa dong yang benar?" tanya Naufal kepo.

"Serigala,"

"Kok Serigala?" tanya Naufal tak mengerti.

"Karna Serigala suka lolong melolong," jawab Adrian sambil tertawa merasa lucu dengan jawabannya.

Naufal mendengus sebal, "Terserah!"

Tak lama kemudian Kafka datang bukan hanya dengan Donny, melainkan ada dua orang lain yang berasal dari SMA Angkasa ke-empatnya berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

"Kok bisa bareng?" tanya Naufal setelah mereka mendekat.

Donny mengambil duduk di salah satu kursi kosong samping Adrian, "Nggak sengaja ketemu di koridor,"

"Woe, dou Jess apa kabar lo berdua?" tanya Adrian akrab.

Mereka memang saling mengenal, karena pernah satu SMP berbeda dengan Donny yang kenal dua cewek ini karena pernah berteman saat SD. Iya Donny ini sekolah di Indonesia hingga kelas 5 Sd dan memutuskan pindah saat kelas 6, tak heran jika dia lancar berbicara bahasa Indonesia.

"Sesuai yang lo liat kita berdua baik,"

Yang baru saja menjawab itu namanya Jesica, bukan Jesica Iskandar tapi Jesica Renata nama doang Renata tapi nggak pintar masak. Dan kebetulan Jesica ini cewek yang Adelin lihat di mall sedang bersama Kafka kemarin.

"Lo pada satu kelas yah? Enak bener,"

Yang baru saja bercelatuk ini Jessy Jesya namanya, sahabat dari Jesica dan pernah dekat dengan Adrian.

"Lo hari ini datang bareng siapa?" Naufal bertanya yang tertuju untuk sepupunya.

Jesica yang sedang mengobrol dengan Kafka, menoleh ke arah sepupunya itu, "Bawa mobil!"

"Nggak nabrak tiang listrik kan?" tanya Adrian bercanda, mengingat Jesica pernah menabrak tiang listrik dan sejak saat itu cewek ini kapok membawa mobil sendiri.

"Aman!" jawabnya sambil tertawa kecil.

"Kalo bawa mobil jangan ngebut," ucap Kafka mengingatkan.

Jesica jadi menoleh, "Nggak kok, gue nggak pernah ngebut. Emang kemarin gue ngebut?"

"Wait, wait apa nih maksudnya!!" Adrian berseru heboh.

"Parah bat anjirr, pantesan kemarin gue ngajak keluar nggak mau," sambung Jessy.

Kafka berdecak karena sekarang mereka menjadi pusat perhatian, kemudian menoleh pada Jesica yang hanya tertawa kalem, Kafka memperhatikan dengan seksama Jesica memang berbeda dari Adelin itu yang bisa ia simpulkan.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang