34. ✓

10.6K 1.1K 4
                                    

Di depan cermin kamar mandi sekolah Adelin tak henti-hentinya mengomel kecil sambil menyentuh bibirnya sendiri, kemudian setelah itu tersenyum seperti orang gila.

Kegiatan ini sudah berlangsung hampir 1 jam, bahkan ponselnya tak henti-henti berdenting karena notifikasi chat yang masuk terus-menerus dari dua sahabatnya.

"Gila, gila gue gila banget tadi asli!" gerutunya sambil menyentuh dadanya yang berdegup kencang.

"Tapi senang juga, ciuman pertama dia yang dapat gue bukan Jesica!" sambungnya jadi senyam-senyum sendiri sambil menyentuh bibirnya sendiri.

"Tapi tadi malu banget babi, kenapa gue nyosor duluan?!" kesalnya masih tak menyangka dengan kelakuannya yang seagresif tadi.

"Gara-gara Erza nih!" sambungnya menyalahkan cowok itu.

Pintu toilet di gedor dari luar dengan brutal, membuat Adelin menoleh dan berhenti berbicara sendiri di depan cermin.

"DEL LO DI DALAM KAN?!"

"JANGAN BUNUH DIRI DEL!"

"BUKA PINTU ADELIN, WOY!"

"INGAT DOSA DEL, DOSA LO BANYAK!"

"NYAHUT DONG, GUE KHAWATIR SUMPAH!"

Suara teriakan Nanad dan Sesil saling sahut-sahutan, sangat terlihat jelas perbedaan dua orang itu Nanad dengan segala kekhawatirannya dan Sesil dengan mulut tak di saring.

Pintu toilet di buka, dua orang itu langsung menyerobot masuk membuat tubuh Adelin yang membuka pintu jadi terdorong.

"Tali mana tali?"

"Baygon kok nggak ada?"

"Cutter mana cutter?"

Adelin menatap tak paham kehebohan mereka berdua.

"Nyari apa sih anjir?!" tanyanya kesal sendiri.

Nanad dan Sesil menoleh, mendekat ke arah Adelin dan memutar badan cewek itu kiri-kanan depan-belakang untuk memastikan.

"Nggak ada bekas goresan,"

"Nggak ada bau baygon juga,"

"Lehernya nggak ada bekas tali kok,"

Adelin menepis tangan dua orang itu dari tubuhnya, "KALIAN NGOMONG APA SIH?!"

Mereka berdua jadi terdiam, berujung saling senggol-senggolan dan saling menyalahkan.

"Nyari cutter segala macam lagi, kalo nyari begituan di warung bukan di sini," sambungnya masih mengomel kecil, sambil berkaca di cermin.

Mereka masih diam memperhatikan Adelin yang malah asik nyanyi-nyanyi sambil ngaca di depan cermin, sangat berbeda dengan ekspektasi mereka.

"Lo bohong ya sama gue?" tuduh Sesil jadi kesal karena sedang asik tiduran di uks malah di bangunkan oleh Nanad, mana cewek itu datang dengan raut panik sambil berkata Adelin ingin bunuh diri.

"Ya maaf," cicit Nanad tak niat membela diri.

Sesil berdecak kesal, melangkah mendekat pada Adelin dan menyenggol cewek itu agar sedikit menjauh memberinya ruang untuk cuci muka.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang