33. ✓

10.4K 1.2K 24
                                    

Terhitung hampir seminggu lebih anak Angkasa bersekolah di SMA Wijaya, dan selama itu pula Adelin tak pernah mengunjungi Kafka ke kelasnya bukan tak mau tapi karena Kafka selalu terlihat bersama Jesica dan mereka sering menghabiskan waktu bersama di kantin meski tak benar-benar berdua karena entah itu sahabat Jesica atau sahabat Kafka selalu ikut serta.

Selama itu Adelin hanya menganggu Kafka lewat chat meski hanya di read oleh cowok itu atau lebih menyedihkannya lagi tak di baca sama sekali.

"Katanya murid barunya masuk di kelas kita woi!"

Pagi ini 11 Ipa 3 sedang heboh membahas tentang murid baru, meski sebenarnya kelas ini selalu heboh dan berisik.

Adelin hanya mendengarkan dengan tak minat, moodnya hancur karena melihat insta story Naufal beberapa menit lalu, ada Kafka yang selalu dan senantiasa duduk bersebalahan atau dekat-dekat dengan Jesica dan cowok itu selalu tersenyum lebar seakan bebannya hilang saat bersama Jesica.

Adelin hanya mendengarkan dengan tak minat, moodnya hancur karena melihat insta story Naufal beberapa menit lalu, ada Kafka yang selalu dan senantiasa duduk bersebalahan atau dekat-dekat dengan Jesica dan cowok itu selalu tersenyum lebar seakan be...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata sih Olive sih cowok!"

"Semoga ganteng deh!"

"Minimal yang mirip-mirip Kafka lah, biar di kelas kita ini ada yang bisa di banggain cowok-cowoknya,"

"Semoga deh, iri gue sama cewek Ipa 1 anj cowok-cowoknya ganteng semua,"

"Duduk guys duduk, kepala sekul otw sama murid barunya!"

Olive memasuki kelas dengan rusuh, membuat yang lain langsung segera menuju tempat duduk masing-masing.

Tak lama kemudian, pintu kelas di buka dari luar kepala sekolah masuk di ikuti seorang cowok yang sesuai dengan ekspektasi mereka, cowok itu tampan.

Nanad tersedak ludahnya sendiri mengetahui siapa cowok yang menjadi murid baru yang di eluh-eluhkan Olive di grup sejak semalam.

Nanad menoleh pada Adelin yang juga menatap kearahnya.

"Erza yang itu kan?!" tanya Nanad pelan.

Adelin mengangguk dengan senyum yang sulit di artikan.

"Lo nggak papa?" tanyanya memastikan.

"Santai aja!" kata Adelin meyakinkan.

Nanad mengangguk percaya, dan kembali menghadap depan saat kepala sekolah mulai membuka suara.

"Seperti yang kalian tau sebelumnya, cowok di samping saya ini murid pindahan saya harap semoga kalian bisa berteman baik dan menerima dia menjadi bagian dari kalian,"

Setelah perkenalan diri yang singkat, kepala sekolah pamit undur diri di ikuti Adelin yang langsung berlalu keluar kelas dengan Nanad yang menatap khawatir kepergian sahabatnya itu.

Nanad curi pandang pada cowok yang berstatus murid baru itu, dia kenal betul cowok itu bukan hanya namanya bahkan nama orang tuanya dia tau betul, Nanad melotot saat cowok itu beranjak dari kursi dan malah berjalan keluar kelas.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang