46. ✓

14.4K 1.2K 36
                                    

Day-4

Hari keempat, Kafka tak terlalu bersemangat mengingat selama tiga hari ini tidak ada perubahan apapun.

Dia bahkan belum berhasil bertemu Adelin.

Hari ini jam kosong sejak istirahat pertama sampai jam pulang nanti, karena para guru sedang rapat mengenai ujian Kaka kelas dan ulangan kenaikan mereka.

Buang waktu

Jesica: guys sesuai rencana yaaa

Adrian: jelasin ulang dong, udh lupa gue

Sesil: gk guna

Donny: ngabrut, Adrian emng gk guna Sil

Nanad: Sil, lo tuh ya!

Naufal: santai aja Nad, Adrian udh kebal

Erza: terpantau sering di bully

Jessy: semangat Adrian, kamu sendirian gue tim Sesil soalnya

Kafka: guys

Jessy: serius guys, muka Kafka udh bete banget

Kafka berdecak, menoleh ke arah barat di mana Jessy dan Naufal duduk dua orang itu tertawa cekikikan di sana bisa Kafka pastikan mereka menertawainya.

Rencana hari ini adalah, memastikan apakah hati Adelin masih untuk Kafka atau untuk cowok lain. Jika masih untuk Kafka dengan senang hati dan penuh semangat Kafka akan berjuang sebagai mana Adelin memperjuangkannya, dan jika di hati cewek itu sudah tak terukir namanya lagi maka akan Kafka ukir ulang.

Dan untuk itu mereka sudah menyusun rencana, rencananya sudah di bahas oleh Jesica semalam setelah Kafka marah di grup.

Sedangkan Jesica sendiri di tempatnya celingak-celinguk, sambil mengigit kukunya gugup.

Semakin gugup saat targetnya sudah terlihat. Sebelum menjalankan rencana dengan tangan yang sudah berkeringat dingin dia memberitahu para manusia ampas di grup.

Buang waktu

Jesica: target sudah terlihat

Nanad: bismillah dulu beb

Erza: semangat

Naufal: jangan genit Jes

Jessy: jangan dengerin Naufal beb, apapun yang terjadi bagaimanapun caranya tahan dia

Adrian: doa dulu Jes, semangat berjuang

Donny: Jesica kaya mau berangkat perang aja

Jesica menarik nafas kemudian menghembuskannya secara perlahan kegiatan itu ia lakukan berulang kali, merasa sudah cukup tenang dia membenarkan tatanan rambutnya lebih dulu dan merogoh saku roknya mengambil parfum dan segera menyemprotkan pada bajunya.

"Demi masa depan yang cerah," gumamnya menyemangati diri sendiri.

Jesica berdehem singkat dan mulai melancarkan aksinya.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang