50. ✓ [End]

23.2K 1.5K 57
                                    


Yang Adelin lakukan sejak beberapa menit lalu hanyalah ternganga tak percaya.

Satu per satu dari orang yang Kafka katakan bergabung di grup chat yang di maksud Erza mulai berdatangan.

Di mulai dengan Sesil dan Nanad.

"Kok?! Pantesan lo berdua sering hilang-hilangan," kesalnya baru menyadari.

Dua orang itu hanya menyengir kuda, dan segera mengambil duduk tepat di samping kiri dan kanan Adelin.

Di lanjut dengan kedatangan Erza dengan Naufal, Donny, dan Adrian yang saling dorong-dorongan di belakangnya.

"Nggak kaget sih gue," komentarnya cuek.

"Woy Del, nggak mau tau gue. Pokoknya basreng lima bungkus, sebagai tanda terimakasih buat gue," celoteh Adrian menghampiri Adelin.

Adelin mendelik, "Idih, kenal kita?!"

Adrian mendengus sebal, dan memilih mendekati Kafka meminta pajak jadian dengan Erza dan yang lain yang sudah duduk di samping Kafka.

Selanjutnya muncul Jessy, dengan Leon yang terus di ajak bicara oleh Jesica.

"What?!" kali ini dia memekik heboh, melihat Leon juga terlibat.

"Del!" sapa Leon dan menjauh dari Jesica dan datang menghampiri Adelin.

"Mundur seribu langkah woy, pacar orang itu!" Donny berseru heboh di tempatnya.

Leon menoleh pada Kafka yang menatap datar padanya, tersenyum kecil sambil meminta maaf dan langsung memundurkan langkah.

"Leon, nggak mau tau pokoknya ice cream dua," rajuk Adelin sok buang muka.

"Mau jugaaa!!" sahut Jesica di angguki para cewek lain, plus Adrian dan Donny.

Leon tersenyum gemas menatap Adelin, tangan yang hendak mengacak rambut Adelin menggantung di udara, dengan segera ia turunkan mengingat Adelin sudah punya pacar sekarang.

"Meski susah, ayo semangat!" ejek Erza di tempatnya.

Leon mendengus kecil, dan segera menghampiri gerombolan para cowok.

"Laper nggak sih kalian? Kalo gue laper," ungkap Nanad sambil memanyunkan bibirnya.

"Gue juga laper, tadi baru makan satu suap, si Kafka malah nyuruh ke sini," cerita Jessy sambil mengusap perutnya.

"Tenang para wanita, Kafka udah mesan ayam sama pizza," jelas Erza yang membuat senyum para cewek mengembang.

"Nggak boong kan lo?!" selidik Adelin dengan mata memicing.

Erza mengeleng mantap, "Buktinya si Kafka sama Leon lagi pergi ngambil,"

Sesil dan Jesica tiba-tiba beranjak.

"Ada yang mau nitip sesuatu? Kita berdua mau ke kantin nih!" tanya Sesil.

Nanad mengangkat tangan dengan semangat, "Nitip minum, Sesil bayarin!"

Sesil berdecak, namun tak membantah dia dan Jesica segera berlalu pergi meninggalkan yang lain.

Tersisa Adelin, Nanad, Jessy, Adrian, Donny, Erza dan Naufal.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang