6. Ngagetin

21.8K 2K 43
                                    

Happy Reading 🌝

🌵🌵🌵

Saat ini kelas XII IPA-1 sedang jamkos, karena guru-guru khusus kelas 12 sedang mengadakan rapat untuk diadakannya Try Out tahunan bagi kelas 12 untuk persiapan Ujian Nasional.

SMA Dirgantara memang mengadakan kebijakan tersebut, agar anak didik terlatih untuk mengerjakan soal UN. karenanya seringkali murid SMA Dirgantara memecah rekor menjadi murid kelas 12 yang memiliki nilai tertinggi UN se Indonesia.

Karena jam kosong, mereka melakukan kegiatan berbeda-beda ada yang bermain game untuk laki-laki, lalu ada yang bernyanyi sambil gitaran, ada yang sedang ghibah, dan ada juga yang menyendiri sambil bergalau ria, salah satunya yaitu Romeo dkk.

Brian, El, dan Rian yang ribut sendiri dengan memainkan gedgetnya sesekali mengumpat ketika kalah. Alvaro yang sedang menyenderkan kepalanya disenderan kursi dengan telinga di tutupi headset, lalu ada Arga ikut-ikutan nyanyi bareng Jason sang ketua kelas yang lagi nyanyi sambil gitaran dan terakhir Romeo ia sedang bergelut ria dengan pikirannya. Entah apa yang membuatnya bergalau ria.

"Ehm, tumben nih si nenek lampir gak nyamperin lo? biasanya kan dia gapernah absen dateng ke kelas kita kalo lagi jamkos gini." celetuk Rian tiba-tiba ke arah Romeo, ia emang selalu julid kalau menyangkut Alisa.

Mendengar ucapan Rian tadi membuat mereka yang tadinya sibuk sendiri memutuskan untuk menghentikan kegiatan mereka.

"Ya biarin lah, capek kali dicuekin mulu sama si Romeo."ujar Brian

"Eh, tapi kalian sadar gak sih dia hari ini beda banget, mulai dari tatapannya, penampilannya, sikapnya, tanpa sadar membuatku jadi meleyott begini." Cetus El yang lagi-lagi membuat Rian sebal mendengarnya. sedangkan Brian hanya terkekeh.

"Si Alisa emang cantik kali." ungkap Brian membuat Rian menggeplak kepalanya.

"Cantik palalo, kek nenek lampir gitu dibilang cantik." Rian ini sikapnya kayak antis gitu kalau bersangkutan dengan Alisa, gatau kenapa.

"Tapi emang cantik anjir." Ujar El dan Brian kompak membuat Rian menggerutu.

"Gue laper nih, ke kantin Kuy." Ucap El mengajak sahabatnya.

Lalu tanpa aba-aba Brian, Rian berdiri lalu keluar kelas untuk pergi ke kantin meninggalkan El begitu saja, membuatnya mendengus sebal tapi kemudian El menyusul mereka.

Tiba-tiba Romeo berdiri membuat Varo dan Arga menatap kearahnya,

"Kemana lo?" tanya Varo

"Kantin" jawabnya singkat kemudian keluar, lalu kemudian disusul oleh Varo dan Arga.

🌵🌵🌵

Pelajaran Matematika memang sangat membagongkan menurut Alisa, meskipun dia pintar dalam pelajaran bukan berati ia menyukainya, seperti saat ini di depan sana Bu Titania yang seringkali dipanggil Titan oleh murid-murid karena ia termasuk guru terkiller sedang menerangkan tentang rumus-rumus.

Ia sangat ngantuk dan lapar. Ingin sekali dirinya ini membolos lalu ke kantin untuk membeli siomai, makanan kesukannya.

Pokoknya nanti ia harus membeli siomai yang banyak, untuk membalas dendamkan rasa lapar yang saat ini menghampirinya.

Karena melamun, ia tak sadar kalo bu Titan sedang memandangnya seakan dirinya telah berbuat kesalahan yang melanggar hukum.

"ALISAAAAA, KESINI KAMU." teriak bu Titan yang membuat Alisa kaget hingga tanpa sadar dirinya menggebrak meja sambil mengumpat.

"Bangsat, kaget goblok." Menyadari kebodohannya membuat Alisa menjadi tak bisa berbuat apa-apa sedangkan bu Titan saat ini wajahnya memerah menandakan ia sedang marah, teman-teman kelasnya sebagian ada yang menahan tawanya ada juga yang meringis.

"BERANINYA KAMU MENGUMPATI SAYA, KELUAR DARI KELAS SEKARANG. CEPAAT!!!" Bentak bu Titan yang otomatis ia laksanakan dengan senang hati, inilah yang ia tunggu-tunggu yaitu keluar kelass. uhuyy

🌵🌵🌵

Tempat pelarian Alisa saat ini yaitu kantin, tentu saja kantin masa iya ke perpus. Sori sori jek dia kelaparan dari tadi. Meskipun di rumah sudah menghabiskan nasi goreng hampir satu baskom, eh canda baskom maksudnya sepiring penuh tapi saat ini ia sudah merasa kelaparan.

Ketika masuk kantin, hal pertama yang ia cari adalah penjual siomai. Matanya berbinar saat menemukannya. Setelah itu ia pesan siomai dua piring untuk dirinya sendiri dengan teh panas sebagai pelengkap. Karena saat ini masih dikatakan pagi ia membeli teh panas, karena ketika masih pagi ia tak suka minum yang dingin-dingin. Cukup dia aja yang dingin, teh jangan. Ewh

Saat pesanannya sudah jadi, ia membawa nampan tempat dua piring siomainya berada lalu mencari tempat duduk strategis.

Setelah menemukannya ia langsung duduk kemudian memakan siomainya dengan lahap, tanpa menyadari ada beberapa pasang mata sedang menatapnya tanpa berkedip.

Brian yang menjadi salah satu pengamat sedari tadi mulai berbisik

"Gila, tuh cewek doyan atau laper makan nggak ada anggun-anggunnya." Celetuk Brian

"Halah palingan mau caper tuh cewek." Jawab Rian julid

"Caper ndasmu, negatif mulu otak lo gue ruqyah tau rasa lo." Bela El sambil menoyor kepala Rian.

Sedangkan Alisa masih belum menyadari keberadaan Romeo dkk. Sedari tadi Romeo memandangnya dengan intens, tak tau kenapa ia melihat ada yang aneh dengan Alisa.

"Hai Alisa." Tiba-tiba Brian yang sedari tadi berbisik memutuskan menyapa Alisa yang belum menyadari keberadaan mereka.

Mendengar ada yang menyapanya, Alisa menoleh setelah melihat siapa yang menyapanya ia tersedak siomainya membuat ia terbatuk-batuk lalu dengan tidak santainya ia meminum tehnya yang masih panas.

Merasakan lidahnya terasa terbakar membuatnya menyemburkan teh yang ada dalam mulutnya kemudian dengan buru-buru mengambil air mineral di meja Romeo dkk entah punya siapa dan kemudian meminumnya hingga tandas.

Setelah tenang kemudian ia menoleh ke arah Brian sambil melotot dengan berkacak pinggang. Wajahnya kini memerah, menarik napas sebentar kemudian

"WOI KUDA LUMPING, LO MAU GUE MATI APA??? GUE LAGI FOKUS MAKAN TRUS LO NGAGETIN GUE, UNTUNG MUKA LO GANTENG KALO ENGGAK UDAH GUE IRIS TU BURUNG PERKUTUT LU TRUS GUE JADIIN MAKANAN ANJING TETANGGA GUE, MAU LO ??" teriak Alisa keras-keras seakan ia lupa saat ini masih waktu pembelajaran berlangsung, kebetulan jarak kantin dan lapangan lumayan dekat dan disana terdapat murid yang sedang olahraga, mereka menoleh saat mendengar teriakan Alisa yang menggelegar itu.

Saat ini keadaan Brian tidak baik-baik saja, ia malu woi, yang diteriaki Alisa itu dirinya, sedangkan El sudah tertawa terbahak-bahak sedari tadi setelah tercengang beberapa saat. sedangkan Rian, ia syok melihat Alisa yang konyol menurutnya. Di sisi lain Romeo, Alvaro, dan Arga hanya bisa menutupi wajah mereka yang entah kenapa terlihat memerah.

🌵🌵🌵

Vote gratis

Replace Alisa's Soul (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang