Saat ini Romeo dkk sedang berada di Rooftop, tempat biasanya mereka membolos, terletak di lantai 3 gedung IPS yang merupakan gedung kelasnya Alisa dkk.
Romeo dkk memang lebih menyukai Rooftop gedung IPS, selain karena tempatnya memiliki udara yang segar juga memiliki pemandangan yang bagus.
"Gue ngerasa Alisa bener-bener berubah deh, parahnya udah nggak deket-deket Meo lagi." Celetuk Brian mendapat pelototan dari sang empu, karena Romeo paling tidak suka dipanggil Meo, itu terdengar menggelikan di telinganya. Sedangkan Brian hanya cengengesan.
"Halah, drama queen dia itu. Gue yakin besok dah balik lagi kesifat jalangnya, ya gak Rom?" Selalu saja Rian paling julid kalo menyangkut Alisa.
"Heran gue, adek gue kenapa mau temenan ama dia." Padahal dia sudah melarang There untuk berteman dengan Alisa tapi There masih saja kekeh ingin berteman dengan Alisa.
"Ya karena Alisa itu orangnya baik, lo nya aja yang gak tau." ujar Brian membuat Rian melempar kulit kacang kearahnya.
"Hmm kalau menurut gue pribadi sih Alisa tuh aslinya nggak jahat dan nggak jalang seperti yang lo bilang tadi. Dia hanya bully orang-orang yang ngusik ketenangannya doang. Gue mikir lo gak pantes sebut dia jalang, karena setahu gue dia cuma ngejar satu cowok selama ini." Ujar El berpendapat.
"Tetep aja dia itu gadis pembawa sial." Kata Varo.
"Tapi jujur bang, menurut gue sikap kita selama ini ke dia berlebihan banget." Arga berpendapat membuat mereka semua menoleh kearahnya, dapat dilihat Alvaro melotot kearahnya.
"Jangan bilang lo mulai belain adik sialan lo itu, ingat kalo Alisa gak bandel dia gak bakal mati, dan mama masih sehat sampai sekarang."
"Tapi dia gak tau apa-apa bang, gue diem bukannya gue juga benci sama dia tapi gu-"
"CUKUP ARGA, kalo gue denger lo belain si pembunuh itu lagi gue gak akan segan-segan buat hajar lo sampek mampus." kata Varo kemudian pergi, entah kenapa jika membahas Alisa dia tak bisa mengendalikan emosinya.
Sedangkan temen-temannya yang lain hanya terdiam,
"Kenapa lo baru speak up sekarang?" pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari mulut Romeo sehingga Arga mengalihkan perhatiannya dari arah tangga tempat Varo pergi tadi ke arah Romeo duduk sekarang."Mungkin karena kemarin gue goblok." Jawabnya enteng.
"Alisa, dia orang yang baik." Ungkapnya,"Namun entah setelah peristiwa itu ia berubah seperti bukan dirinya. Seakan Alisa yang kita kenal saat ini bukan dirinya yang sebenarnya, gue ngerasa dia cuma berkamuflase." Lanjut Arga sambil memandang kosong ke arah pemandangan di depannya yang menampilkan hutan pinus belakang sekolah.
Rian yang biasanya bicara pedas tentang Alisa tak berani ikut campur, ia memang tidak suka terhadap Alisa tapi jika menyangkut masalah keluarga mereka itu bukan ranahnya.
"Gue sebenernya sering banget ngelihat dia ngelakuin hal baik." Ujar Brian
"Gue sering lihat dia nolong nenek-nenek untuk nyebrang jalan, kasih uang lebih ke anak yang jualan di lampu merah, gue juga pernah lihat dia di pelataran panti asuhan deket rumah gue lagi main sama anak-anak disana, dia kayak bukan Alisa yang selama ini dikenal orang-orang, ia justru seperti gadis paling baik yang pernah gue temui." jelas Brian membuat yang mendengarnya menoleh cepat kearahnya.
"Gue juga mau bilang, tapi kalian gabakal percaya sih sama omongan gue." El menyela sebelum temannya yang lain berkomentar.
"Apaan ?" Tanya Rian penasaran.
"Jujur maaf nih ya bos, gue gasengaja denger lo nuduh Alisa kerja sama dengan Antariksa, tapi yang gue lihat justru dia ngebanting anggotanya anjirr, ini yang menurut gue kalian gabakal percaya." Kata El dengan sedikit berlebihan.
"Ha? Ngebanting ? Yang bener aja looo?" Tanya Rian tak percaya.
"Gue aja gapercaya apalagi gue, tapi sumpah gue liat dengan mata kaki gue sendiri." jawab El yang dibalas geplakan dikepalanya.
"Mata kepala ogeb." Ujar Arga ketus.
"Lo gak salah lihat kan El ?" Tanya Romeo, ia sedikit merasa bersalah jika itu benar karena sudah seenaknya menuduh Alisa.
"Yaudah si kalo gapercaya, orang El gapernah boong"
"Wih gilaa, si Alisa ngebanting siapa emang?" tanya Brian penasaran."Si Jean." Membuat semuanya terkesiap, yang benar aja ?
"Lo sih bos, kalo belum lihat lengkap jangan asal tuduh dong untung gue lihat kalo enggak bisa ikutan salah paham." El dengan polosnya berbicara membuatnya mendapat toyoran dari Rian."Lah elo kenapa gak cerita dari kemarin ogeb." Sebal Rian.
"Sori gue lupa."
"Jadi pak bos harus minta maap nih sama Alisa." usul Brian yang ditanggapi lirikan oleh Romeo.
"Gue usahain, kalo inget." Jawab Romeo ogah-ogahanan.
Mengingat dia terkena tamparan di pipinya dia merasa malu sendiri. Sekelebat ingatan tentang sikap Alisa yang berubah akhir-akhir ini membuatnya merasa aneh.
"Yauda sih pikiran ntar aja, cabut dulu kita sekolahan dah sepi nih lihat di parkiran kendaraan cuma punya kita doang tuh." ujar Rian membuat yang lain mengangguk menyetujui lalu mereka beranjak dari Roftop untuk pulang ke rumah masing-masing.
🌵🌵🌵
Saat ini Alisa sedang berada di cafe dekat sekolahnya, sahabatnya sudah pulang dari tadi karena sudah dijemput. Dan hanya dirinya yang saat ini sedang nongkrong ditemani kopi susu dan satu cake manis rasa matcha kesukaannya.
Sebenarnya dia ingin cepat-cepat pulang dan segera rebahan, tapi dia sedang malas pegang hp untuk sekedar memesan ojek online karena dia tak membawa mobilnya itu tadi pagi karena pas ia tau bannya bocor.
Saat sedang asik makan, tiba-tiba kursi dihadapannya berdecit menandakan ada orang yang menempatinya, tapi ia tak mempedulikannya ia sedang asik makan sambil memandang jalanan melalui jendela cafe tempat ia duduk saat ini.
"Lo suka kopi?" Pertanyaan tadi mau tak mau membuat Alisa menoleh, melihat seseorang yang duduk didepannya tak membuatnya terkejut ia biasa saja lalu mengalihkan pandangannya lagi.
"Gue minta maaf udah nuduh lo." Perkataan orang didepannya yang tak lain adalah Romeo membuatnya memandang pria itu lagi.
"Gue tau gue keterlaluan udah nuduh lo seenaknya jadi gue minta maaf sama lo dan gue juga minta maaf atas perkataan gue yang menghakimi lo tadi." ucap Romeo kemudian ia beranjak dari duduknya lalu pergi dari hadapannya.
Alisa yang melihatnya berdecih, "Gaje banget lu."
🌵🌵🌵
Happy reading💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Replace Alisa's Soul (Revisi)
FantasyJudul sebelumnya "Transmigrasi" 15+ Area terlarang ⚠️⚠️⚠️ dilarang melakukan plagiat dalam bentuk apapun 🚫 Gena Alisa Prianka dan Alisa Jiana Dirgantara Dua orang yang memiliki takdir berbeda. Gena adalah sosok yang imut tapi emosian. Ia sangat dis...