13. Girl in arms

18.7K 1.6K 59
                                    

Saat ini di SMA dirgantara sedang diadakan jamkos, dikarenakan para guru dan anggota osis sedang mengadakan rapat mengenai acara tahunan yang akan mereka adakan.

Setiap tahunnya sekolah ini memang mengadakan tanding persahabatan guna menciptakan daya saing dan juga ikatan tali persahabatan antara sekolah lain. Lomba yang diadakan antara lain adalah lomba basket, voli, karate, debat bahasa inggris, dan juga lomba bernyanyi.

Dalam acara ini, setiap kelas diwajibkan memiliki perwakilan untuk mengikuti setiap perlombaan karena pihak sekolah menginginkan setiap murid menunjukan talenta bukan hanya orang tertentu saja.

Seperti halnya yang dilakukan kelas XI IPS kelas dimana Alisa berada juga sedang mengadakan perekrutan murid yang menjadi perwakilan kelas dengan Randi yang saat ini sedang berdiri didepan kelas sambil melototi anak buahnya atau teman-teman kelasnya.

"Ayo dong masa gak ada yang mau wakilin kelas buat lomba nyanyi," ujar Randi garang "Coba kalo gue punya suara bagus, gue gak mau repot-repot nyuruh lo pada" sambungnya.

"Gue aja ran," ucapan David tadi membuat Randi tambah melotot.
"Lo mau sekolah kita gempa ? Suara lo itu mengandung unsur kemerduan. Dimana ketika lo menyanyikan satu huruf dari lagu akan menyebabkan kerusakan parah pada dunia." Sarkasnya yang membuat ia terkena lemparan buntalan kertas dari David.

"Heh sekate kate lo kalo ngomong sakit hati dedek bang." Jawabnya lebay sambil meremas bagian dadanya seakan ia benar-benar tersakiti.

"Alisa aja Ran, dia bisa nyanyi." Celetuk Ari menunjuk Alisa yang sedari tak mempedulikan musyawarah teman-temannya membuat ia menjadi pusat perhatian saat ini.

Randi yang melihat Alisa tak memperhatikan ia berbicara langsung berang, tapi ia tak berani menegurnya karena takut.

"Jangan bercanda lo ya, lo mau kelas kita kalah?" komentar salah satu teman kelasnya, Irene si tukang nyinyir.

"Idih, kayak situ bisa nyanyi aja dasar lambe nyinyir." Sindir Ana sambil menampilkan raut menyebalkan membuat Irene berang, saat Irene ingin membalas cepat-cepat Randi yang melihatnya segera memotong pertengkaran mereka.

"Udah-udah jangan ribut, kalo Alisa bisa kenapa enggak. Coba bangunin orangnya Na." Pinta Randi membuat teman-teman sekelasnya bergidik.

"Eh jangan, bukannya menang kita bisa didiskualifikasi tau, mendingan juga gue." Celetuk Ressa salah satu cewek centil yang bisanya ngaca tiap hari.

"He lo kembaran bekantan, dimana-mana Alisa lebih unggul dari segi apapun dibanding elo." jawab There yang sedari tadi hanya menjadi pengamat.

Sedangkan yang dibicarain sedari tadi sangat sulit untuk dibangunkan,
"Alisaaaa, bangon dong lo dipilih lomba nyanyi mau ya." Ana membangunkan Alisa dengan menggoyangkan tubuhnya lumayan kencang membuat sang empu merasa terusik.

"Apasiih bangsat gue ngantuk ini." karena merasa jengkel tidurnya terganggu mau tak mau ia membuka matanya yang masih lengket itu.

"Lis, lo ikut lomba nyanyi ya buat perwakilan kelas kita," ucap Randi setelah Alisa benar-benar bangun.

"Serah sih," ujar Alisa dengan malas, membuat Randi yang mendengarnya menjadi berbinar.

"Beneran mau kan lis." tanya Randi untuk meyakinkan.
"Iyaaa," ucap Alisa lalu kembali merebahkan tidurnya namun dicegah oleh David.

"Gaboleh tidur, lo harus nyanyi didepan biar nunjukin kalo elo emang pantas untuk berpartisipasi buat lomba ini," ucapan David tadi membuat yang lain menahan napas, berani sekali David ini.

Sedangkan Alisa saat ini mencoba menahan emosinya, jika Alisa sungguhan sudah pasti David akan dicekik habis-habisan.

Dengan paksa dirinya berdiri lalu melihat sekitar,
"Gue pinjem gitar lo, boleh ?" Ucap Alisa kepada murid lelaki yang duduk di pojok kelas yang suka membawa gitar untuk sekedar gaya-gayaan , bukan beneran bisa gitaran.

Replace Alisa's Soul (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang