Setelah membuat kegaduhan di kantin dan membuat Brian malu, saat ini Alisa tengah berada di salah satu stand makanan dan sedang mengantri di belakang seorang siswi yang memakai kacamata.
Sedari tadi dirinya heran mengapa siswi di depannya ini terlihat gelisah, berulang kali ia menghembuskan napas dan mengelap keringat yang tak hentinya bercucuran membuat ia yang melihatnya sedari tadi merasa risih.
Perasaan suasana kantin nggak panas-panas amat, malah ia merasa terkena angin semriwing disini apalagi jendela di stand yang ia kunjungi juga gede banget.
"Lo kenapa dah, dari tadi kek gelisah gitu." celetuk Alisa tiba-tiba membuat siswi tadi tersentak.
"E engak papa ka-k maafin aku." Jawabnya gagap.
Mendengar respon tersebut, membuat Alisa paham penyebab siswi tersebut gelisah.Tiba-tiba bahunya ditepuk dengan tidak santainya.
"Anjing." Setelah tau siapa yang nepuk ia menoyor kepalanya lalu kemudian maju ke antrian depan, karena siswi tadi sudah pergi setelah menerima pesanannya."Eh, Ari nitip dong Lis. Males antri nih." Celetuk Ari, orang yang menepuk bahu Alisa tadi. Dan dibalas sodoran tangan olehnya, Ari yang melihatnya bingung.
"Uangnya mana bolot." Geram Alisa
"Hehehe, Ari lupa bawa dompet pinjem punya Lisa dulu yaa." Alisa yang mendengarnya hanya mendengus, kebiasaan.
Segera memesan makanan setelah jadi ia mencari meja tempat sahabat-sahabatnya berada.
Menyodorkan titipan Ari, lalu duduk dihadapan Ana yang sedang menyantap baksonya.
"Bukannya lo tadi udah makan siomai dua piring ya lis, kok sekarang makan lagi." Perkataan There membuat Ana yang sedang memasukan bakso kedalam mulutnya seketika berhenti lalu menatap ke arah Alisa sambil melotot. Sedangkan Ari dia hanya makan mengabaikan sekitarnya."Masih kurang, laper banget gue gara-gara bu Titan." Jawab Alisa ketus.
Ana yang mendengarnya menggelengkan kepala
"Gila banget lo habis dua piring." Memandang horor ke arah Alisa, tak biasanya Alisa makan sebanyak itu, setahunya Alisa ini orang yang menjaga bentuk tubuhnya, makan aja udah kayak kambing, rumput-rumputan terus."Btw lis, gue perhatiin lo emang bener-bener niat move on dari Romeo ya ?" Ujar Ana sambil menatap Alisa yang sedang minum es teh.
"Yaiyalah, masa gue cuma becanda doang. Kek gak ada cowok lain ye gak ?"
"Lagian bosen juga ngejar-ngejar lo bayangin aja nih ye cewek secantik gue ngejar-ngejar manusia not have akhlak kayak si onoh." Lanjutnya sambil mengibaskan rambutnya dan menganai wajah There.
"Babi lo."
"Nah gini kan baru sobat gue, kenapa lo gak koma dari dulu aja biar cepet insap ?" Celetuk Ana yang mendapat toyoran Alisa.
"Ngadi-ngadi lo ye, mau gue gibeng lo ?" Ana cuma cengengesan dibuatnya.
Sedangkan di tempat yang tidak terlalu jauh dari meja mereka duduk, Romeo dkk dapat mendengarkan ucapan Alisa dkk sedari tadi.
Entah mengapa, Romeo yang mendengar ucapan Alisa yang berniat move on darinya membuat ia merasa sedikit kecewa dan tanpa sadar menampakkan ekspresi keruh diwajahnya. Brian tersenyum melihatnya.
"Halah akal-akalan tuh cewek, sok kecakepan banget ngomong gitu palingan ntar juga gagal move on trus bakal ngejar-ngejar Romeo lagi, dah hapal gue mah." Ujar Rian.
"Ngadi-ngadi tuh mulut, julid mulu." Balas El kemudian melanjutkan makannya.
"Gimana perasaan anda saat ini tuan Romeo, seneng pastinya kan gak ada yang gangguin lagi ?" Sindir Brian sambik tersenyum remeh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Replace Alisa's Soul (Revisi)
FantasiJudul sebelumnya "Transmigrasi" 15+ Area terlarang ⚠️⚠️⚠️ dilarang melakukan plagiat dalam bentuk apapun 🚫 Gena Alisa Prianka dan Alisa Jiana Dirgantara Dua orang yang memiliki takdir berbeda. Gena adalah sosok yang imut tapi emosian. Ia sangat dis...